Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH
TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan kondisi faktual tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, iklim sekolah, dan
sekolah efektif dan menjelaskan hubungan diantara variabel dan kesesuaiannya dengan teori atau hipotesis serta penelitian-penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya. Penelitian ini juga menuntut ketelitian, ketekunan, dan sikap kritis dalam
menjaring data dari sumbernya, untuk itu diperlukan kejelasan sumber data yaitu populasi dan sampel yang ditentukan baik dari sisi homogenitas, volume dan
sebarannya. Karena data hasil penelitian berupa angka-angka harus diolah secara statistik, maka antar variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas
korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolahan data yang pada akhirnya hasil analisis dapat dipercaya tingkat
kesahihan maupun tingkat keajegannya, dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan
yang cukup akurat.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna atau gambaran perilaku dari setiap variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, ada tiga variabel yang diteliti: 1 variabel bebas atau independent variable terdiri atas dua buah, yakni kepemimpinan transformasional
kepala sekolah variabel X
1
dan iklim sekolah variabel X
2
, dan 2 variabel terikat atau dependent variable, yakni sekolah efektif variabel Y.
Untuk menegaskan makna operasional dan menghindari kekeliruan, maka konsep-konsep kunci yang tertuang dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam penelitian ini adalah kepemimpinan
yang diterapkan oleh kepala sekolah dengan mengutamakan penciptaan budaya organisasi dengan cara merangsang,
menginspirasi, memotivasi dengan menggunakan komunikasi yang efektif dan
Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH
TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
persuasif, mentransformasikan kepemimpinannya kepada bawahan sehingga bawahan dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin, mengutamakan
pemberian kesempatan kepada bawahan, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap masalah individu, memberdayakan sumber-sumber
yang ada, memperhatikan kebutuhan individu para pengikutnya, mampu menimbulkan kepuasan dan komitmen pada tingkat yang tinggi dari pengikutnya
serta menekankan pada pencapaian visi dan misi organisasi sehingga mencapai hasil yang luar biasa dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang diukur melalui
dimensi: Idealized influence, Inspirational motivation, Intelectual Stimulation dan Individualized Consideration. Sashkin Sashkin, 2011; Bass Riggio, 2006;
Danim dan Suparno, 2009; Permadi dan Arifin, 2010; Koehler dan Pankowski dalam Eko Maulana Ali, 2012
2. Iklim Sekolah X
2
Iklim sekolah dalam penelitian ini adalah kondisi kehidupan sosial yang terjadi di lingkungan sekolah yang merupakan karakteristik internal yang
mencakup norma, nilai, kondisi dan persepsi guru, kepala sekolah, siswa dan pengawas tentang interaksi, proses belajar mengajar, lingkungan, dan
kepemimpinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku mereka terhadap pekerjaannya. Hal ini ditandai dengan adanya interaksi antar komponen sekolah
yang mempengaruhi sikap dan perilaku stakeholder sekolah terhadap pekerjaannya dan dipahami sebagai kepribadian sekolah yang diukur melalui
dimensi: Supportive, collegial, dan intimate. Hoy dan Miskel 2010:194; Sergiovanni, 1991; suharsaputra, 2010; Conley, Nasution dalam Sutisno, 2013
3. Sekolah Efektif
Sekolah efektif dalam penelitian ini adalah sekolah yang melakukan upaya-upaya pengembangan sekolah yang konsisten untuk mencapai output yang
berkualitas, mengorganisasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya, mampu menjalankan fungsinya secara maksimal sebagai tempat
terbaik untuk belajar, memberikan dampak yang signifikan dalam hal perkembangan peserta didik baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang diukur