Uji Normalitas Data Teknik Pengumpulan Data

Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: X 2 = Nilai Chi Kuadrat f o = Frekuensi yang diobservasi frekuensi empiris f e = Frekuensi yang diharapkan frekuensi teoritis Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan formulasi ini adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk memberikan harga-harga yang digunakan dalam: 1 Menentukan skor tertinggi dan skor terendah 2 Menentukan rentang R 3 Menentukan banyaknya kelas interval 4 Menentukan panjang kelas interval 5 Mencari rata-rata hitung 6 Menentukan simpangan baku standar deviasi b. Menentukan batas bawah dan batas atas interval c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus: = Keterangan: Z = Batas kelas yang dicari X 1 = Skor batas kelas distribusi X = Rata-rata untuk distribusi S = Simpangan baku untuk distribusi d. Mencari luas daerah O – Z dari tabel kurva normal dari O – Z dengan menggunakan angka-angka pada batas kelas e. Mencari luas tiap interval dengan mencari selisih luas O – Z kelas interval. Dengan cara mengurangkan angka-angka O – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu � = � Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seterusnya, kecuali untuk angka yang paling tengah ditambahkan dengan angka baris berikutnya. f. Mencari frekuansi yang diharapkan fe diperoleh dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden. g. Mencari frekuensi hasil penelitian fo diperoleh dengan cara melihat setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi. h. Mencari Chi Kuadrat X 2 dengan memasukkan harga-harga ke dalam rumus: = Keterangan: X 2 = Chi Kuadrat fo = Frekuensi fe = Frekuensi yang diharapkan i. Untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak, maka dapat ditentukan dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika X 2 hitung ≥ X 2 tabel artinya Distribusi Data Tidak Normal dan Jika X 2 hitung ≤ X 2 tabel artinya data Berdistribusi Normal 3. Uji Linieritas Data Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel secara signifikan mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas merupakan uji prasyarat yang biasanya dilakukan jika akan melakukan analisis korelasi atau regresi linier. Pada uji linieritas ini penulis menggunakan SPSS 20,0. Adapun untuk menguji linieritas hubungan antar variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis, yaitu: Ho : hubungan antar variabel berpola tidak linier Ha : hubungan antar variabel berpola linier b. Interpretasi hasil Interpretasi hasil analisis dilakukan dengan : Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Susun hipotesis Ho : model regresi linier Hi : model regresi tidak linier 2 Menetapkan taraf signifikansi misalnya a= 0,05 3 Membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang diperoleh dari analisis Sig. Bila a Sig, maka Ho diterima, berarti regresi linier Bila a Sig, maka Hi diterima, berarti regresi tidak linier

4. Menghitung Gambaran Umum Responden

Teknik penghitungan ini digunakan untuk mencari gambaran umum responden sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator, maka digunakan uji statistik yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu dengan menggunakan rumus Weighted Means Scored WMS sebagai berikut: = ∑ Keterangan : x = Jumlah rata-rata yang dicari ∑ = Jumlah skor gabungan frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk setiap alternatifkategori n = Jumlah responden Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS adalah: a. Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih b. Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban c. Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban f. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi Miftah anugrah, 2007, seperti di bawah ini: Eri Yuningsih, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI ECAMATAN PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.10 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang Nilai Kriteria Penafsiran Variabel X 1 Penafsiran Variabel X 2 Penafsiran Variabel Y 4,01 – 5,00 Selalu Sangat Tinggi Sangat Kondusif Sangat Efektif 3,01 – 4,00 Sering Tinggi Kondusif Efektif 2,01 – 3,00 Kadang-kadang Cukup Tinggi Cukup Kondusif Cukup Efektif 1,01 – 2,00 Jarang Rendah Kurang Kondusif Kurang Efektif 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Rendah Tidak Kondusif Tidak Efektif

5. Menguji Hipotesis Penelitian

Tujuan dari pengujian hipotesis yaitu untuk mengetahui apakah kesimpulan berakhir pada penerimaan atau penolakan. Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah:  Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana  Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda. Adapun cara-cara yang digunakan dalam uji hipotesis ini antara lain:

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha menemukan kekuatan hubungan antar variabel. Analisis korelasi berkaitan erat dengan analisis regresi. Beberapa perhitungan dalam analisis regresi dapat dipergunakan dalam perhitungan analisis korelasi. 1 Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi r dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien korelasi dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat dengan membandingkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR.

0 1 23

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF DI SDN SE-KECAMATAN JATILUHUR.

0 3 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG.

0 3 65

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 97

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SEKOLAH DASAR NEGERI TERAKREDITASI A DI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 5 60

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN RANCAEKEK, KABUPATEN BANDUNG.

0 0 54

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SMP NEGERI SE-KABUAPTEN PURWAKARTA.

0 0 72

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH: Studi pada Madrasah Aliyah Kota dan Kabupaten Sorong.

0 0 67

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SD NEGERI DI KECAMATAN PURWAKARTA - repository UPI T ADP 1204796 Title

0 0 4

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA - repository UPI T ADP 1204781 Title

0 0 3