Analisis Data Pembahasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Bersalin dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Medan Tahun 2013

peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut dan mendampingi responden pada saat pengisian kuesioner.

I. Pengolahan Data

Menurut Budiarto 2003, setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut akan diolah dengan cara sebagai berikut : a. Editing, yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang diberikan responden. b. Coding, yaitu memberikan kode berupa nomor pada setiap kuesioner yang diisi responden. c. Transfering, yaitu memindahkan jawaban responden ke dalam bentuk tabel. d. Tabulating, yaitu mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori yang telah dibuat berdasarkan variabel dan sub variabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

J. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan perhitungan statistik deskriptif dengan terlebih dahulu memberikan kode pada seluruh pernyataan kemudian diolah dengan komputer. Dari pengolahan data tersebut, data demografi disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi jawaban responden untuk melihat motivasi ibu bersalin dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir, yang ditentukan dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 100 x n f P = Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi teramati n = Jumlah responden yang menjadi sampel Budiarto, 2003. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Tabel 1 Karakteristik Ibu Bersalin yang Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Medan Tahun 2013 No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase 1. Umur 20 tahun1327,1 20-35 tahun 29 60,4 35 tahun 6 12,5 Total 48 100,0

2. Pendidikan

SD 1 2,1 SLTP 5 10,4 SLTA 31 64,6 Perguruan Tinggi 11 22,9 Total 48 100,0

3. Jumlah Anak

1 orang1122,9 2 orang2041,7 2 orang1225,0 5 orang510,4 Total 48 100,0

4. Pekerjaan

IRT 31 64,6 PNS 4 8,3 Pegawai Swasta 7 14,6 Wiraswasta 6 12,5 Total 48 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 1 di atas, diperoleh hasil sebagian besar responden berumur 20-35 tahun sebanyak 60,4 , berpendidikan SLTA sebanyak 64,6, memiliki anak 2 orang sebanyak 41,7 , dan memiliki pekerjaan IRT sebanyak 64,6 . 2. Motivasi Intrinsik Tabel 2 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Intrinsik dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi IntrinsikFrekuensiPersentase 1. Baik1531,3 2. Cukup2654,2 3. Kurang714,6 Total48100,0 Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh hasil motivasi intrinsik responden dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 54,2, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 14,6. a. Kebutuhan Tabel 3 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Intrinsik Berdasarkan Kebutuhan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi IntrinsikFrekuensiPersentase Berdasarkan Kebutuhan 1. Baik1429,2 2. Cukup2960,4 3. Kurang 5 10,4 Total48100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 3 di atas, diperoleh hasil motivasi intrinsik responden berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 10,4. b. Harapan Tabel 4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Intrinsik Berdasarkan Harapan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di KlinikAdinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi IntrinsikFrekuensiPersentase Berdasarkan Harapan 1. Baik 20 41,7 2. Cukup2347,9 3. Kurang5 10,4 Total48100,0 Berdasarkan tabel 4 di atas, diperoleh hasil motivasi intrinsik responden berdasarkan harapan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 10,4. c. Minat Tabel 5 Distribusi Jawaban Responden TentangMotivasi Intrinsik Berdasarkan Minat dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi IntrinsikFrekuensiPersentase BerdasarkanMinat 1. Baik2041,7 2. Cukup23 47,9 3. Kurang5 10,4 Total48100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh hasil motivasi intrinsik responden berdasarkan minat dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 10,4. 3. Motivasi Ekstrinsik Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Ekstrinsik dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi EkstrinsikFrekuensiPersentase 1. Baik 9 18,8 2. Cukup 31 64,6 3. Kurang 8 16,7 Total48100,0 Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh hasil motivasi ekstrinsik responden dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 64,6, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 16,7. a. Motifdorongan Tabel 7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Motifdorongan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi Ekstrinsik FrekuensiPersentase Berdasarkan Motifdorongan 1. Baik14 29,2 2. Cukup2756,3 3. Kurang 7 14,6 Total48100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh hasilmotivasi ekstrinsik responden berdasarkan motifdorongandalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 56,3, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 14,6. b. Rangsangan Tabel 8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Rangsangan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi EkstrinsikFrekuensiPersentase BerdasarkanRangsangan 1. Baik 17 35,4 2. Cukup2552,1 3. Kurang6 12,5 Total48100,0 Berdasarkan tabel 8 di atas, diperoleh hasilmotivasi ekstrinsik responden berdasarkan rangsangan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 52,1, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 12,5. c. Lingkungan Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden TentangMotivasi Ekstrinsik Berdasarkan Lingkungan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Tahun 2013 No. Motivasi EkstrinsikFrekuensiPersentase Berdasarkan Lingkungan 1. Baik13 27,1 2. Cukup2858,3 3. Kurang7 14,6 Total48100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 9 di atas, diperoleh hasilmotivasi ekstrinsik responden berdasarkan lingkungan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 58,3, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 14,6.

B. Pembahasan

1. Motivasi intrinsik Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi intrinsik responden dalam kategori cukup sebanyak 54,2, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 14,6. Menurut Sardiman 2007, motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu kebutuhan, harapan dan minat. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musrifah 2011, banyak faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi serta sikap ibu untuk memberikan inisiasi menyusu dini setelah melahirkan,diantaranya keadaan umum ibu setelah melahirkan baik fisik maupunpsikologis. Faktor kelelahan dan rasa nyeri setelah melahirkan merupakanalasan yang paling sering ditemukan. Dari 15 pertanyaan tentang motivasi intrinsik yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu kebutuhan, harapan dan minat dengan masing-masing 10 pertanyaan. Terlihat bahwa motivasi intrinsik ibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini berdasarkan kebutuhan sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9.Sudah sebagian besar ibu-ibu beranggapan bahwa inisiasi menyusu dini merupakan suatu kebutuhan, yang pada dasarnya kebutuhan tersebut sangat penting bagi ibu maupun bayi. Pada umumnya ibu bersalin melaksanakan inisiasi Universitas Sumatera Utara menyusu dini karena merasa adanya suatu kebutuhan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman 2007, pada hakikatnya seseorang melakukan aktivitas itu didorong oleh adanya faktor-faktor kebutuhan biologis, insting, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Harapan ibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9.Dalam hal ini harapan dan motivasi saling berkaitan untuk mencapai keberhasilan inisiasi menyusu dini sesuai yang diharapkan, maka dari itu harapan ibu dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi oleh tenaga kesehatan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Pada umumnya harapan timbul karena seseorang dimotivasi untuk mencapai tujuan atau keinginan tertentu. Apa yang diharapkan seseorang seyogianya adalah harapan- harapan yang realistis yang dapat dicapai, untuk itu seseorang dimotivasi oleh karena adanya harapan dan pencapaian kepada keberhasilan Taufik, 2007. Minatibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 47,9. Minat ibu pada dasarnya merupakan adanya rasa keterikatan ibu terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini tanpa ada yang menyuruh, sehingga pada saat proses persalinan, ibu tidak perlu dipaksa untuk melakukan inisiasi menyusu dini karena ibu sudah menyadari akan pentingnya inisiasi menyusu dini. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Slameto 2003, yang menyatakan bahwa minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat dan dekat dengan hubungan tersebut, maka semakin besar minat seseorang untuk melakukan sesuatu. Universitas Sumatera Utara 2. Motivasi Ekstrinsik Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, motivasi ekstrinsik responden dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini menunjukkan sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 64,6, dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 16,7. Menurut Sardiman 2007, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. Dari 15 pertanyaan tentang motivasi ekstrinsik yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu motifdorongan, rangsangan dan lingkungan dengan masing-masing 10 pertanyaan. Terlihat bahwa motivasi ekstrinsik ibu berdasarkanmotifdorongandalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 56,3. Motifdorongan kepada ibu untuk melaksanakan inisiasi menyusu dini dapat ditingkatkan oleh tenaga kesehatan sendiri, suami, keluarga ataupun orang terdekat lainnya. Karena selain motifdorongan yang sudah ada pada diri ibu, juga perlu adanya dorongan dari luar khususnya dari orang-orang yang terdekat dengan ibu, karena hal ini dapat memicu motivasi ibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sehingga keberhasilaninisiasi menyusu dini dapat dicapai sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat diterima sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo 2007, yakni motivasi seseorang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu motif ini sering disebut motif sosial atau motif sekunder. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Musrifah 2011, motivasi ibu yang melakukan inisiasi menyusu dini dalam penelitiannya sebanyak 50. Hal ini mungkin dikarenakan faktor ibu yang kelelahan sehabis melahirkan, faktor gencarnya promosiiklan susu buatan susu formula. Serta kurangnya dukungan dari tenagakesehatan bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir. Universitas Sumatera Utara Rangsanganibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 52,1. Motivasi ibu dapat ditingkatkan melalui pemberian rangsangan. Pemberian rangsangan tersebut dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan pada saat konseling pada pemeriksaan Antenatal Care ANC, dengan memberitahukan berbagai manfaat yang dapat diperoleh ibu maupun bayi melalui proses inisiasi menyusu dini, sehingga pada saat proses persalinan ibu sudah termotivasi untuk melaksanakan inisiasi menyusu dini seperti yang diharapkan. Sebagaimana teori yang diungkapkan oleh Taufik 2007, agar seseorang bersedia untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan, terkadang perlu untuk memberikan perangsang incentive. Motivasi ekstrinsik ibu berdasarkan lingkungandalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 58,3. Dalam hal ini tampak bahwa lingkungan sangat berpengaruh bagi motivasi ibu untuk melaksanakan inisiasi menyusu dini, baik orang-orang di sekitar ibu maupun media lainnya. Karena semakin sering ibu mendapatkan informasi tentang inisiasi menyusu dini baik melalui interaksi dengan orang lain maupun berbagai media lainnya, maka akan semakin tinggi motivasi ibu dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamalik 2008, yang menyatakan bahwa individu dan lingkungan terjalin proses interaksi atau saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh dan menimbulkan perubahan pada tingkah laku individu. Hal ini berarti bahwa lingkungan dapat memberikan pengaruh yang bersifat mendidik, baik itu pengaruh perubahan tingkah laku yang baik maupun tidak baik. Misalnya media cetak atau elektronik, dan orang-orang yang ada di lingkungannya. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Roesli 2008, bahwa 70,4dari ibu tersebut tidak pernah mendapatkan informasi tentang ASI eksklusifkhususnya tentang IMD inisiasimenyusu dini sehingga mempengaruhi motivasi ibu bersalin untuk melaksanakan inisiasimenyusu dini. Universitas Sumatera Utara BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan