b. Kebutuhan keamanan security
Yaitu kebutuhan rasa terlindungi, bebas dari rasa takut dan kecemasan, serta bebas dari masalah kesehatan atau penyakit.
c. Kebutuhan sosial
Yaitu kebutuhan akan cinta kasih, seperti rasa diterima oleh kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Ibu yang melaksanakan inisiasi menyusu dini,
termotivasi karena ibu sering berkumpulmenghadiri posyandu pada saat kehamilan, sehingga sering mendapatkan informasi tentang inisiasi menyusu dini.
d. Kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri
Yaitu kebutuhan berprestise yang erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya baik dalam bidang pengetahuan, sosial dan lain
sebagainya. Ibu termotivasi melaksanakan inisiasi menyusu dini karena sudah berminat sejak kehamilan, dengan tujuan memperoleh bayi yang sehat.
5. Jenis - jenis Motivasi
Menurut Sardiman 2007, ada dua jenis motivasi yaitu : a.
Motivasi Intrinsik Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang ibu melaksanakan inisiasi menyusu dini tanpa ada
yang menyuruh atau mendorongnya. Menurut Taufik 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 Kebutuhan need
Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai keinginan, dan keinginan ini menimbulkan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Keinginan atau kebutuhan ini
bersifat terus menerus dan selalu meningkat. Kebutuhan yang telah terpenuhi dipuaskan, mempunyai pengaruh untuk menimbulkan keinginan atau kebutuhan
lain dan yang lebih meningkat. Kebutuhan manusia tersebut tampaknya berjenjang atau bertingkat-tingkat. Tingkatan tersebut menunjukkan urutan kebutuhan yang
harus dipenuhi dalam suatu waktu tertentu. Satu motif yang lebih tinggi tidak akan dapat mempengaruhi atau mendorong tindak seseorang, sebelum kebutuhan dasar
terpenuhi. Dengan kata lain, motif-motif yang bersifat psikologis tidak akan mendorong perbuatan seseorang, sebelum kebutuhan dasar biologis terpenuhi.
Kebutuhan yang satu dengan yang lain saling kait mengkait, tetapi terlalu dominan keterkaitan tersebut. Misalnya motivasi ibu melaksanakan inisiasi menyusu dini
karena suatu kebutuhan untuk meningkatkan produksi ASI Notoatmodjo, 2007. 2
Harapan expectancy Harapan timbul karena seseorang dimotivasi untuk mencapai tujuan atau keinginan
tertentu. Apa yang diharapkan seseorang seyogianya adalah harapan-harapan yang realistis yang dapat dicapai, untuk itu seseorang dimotivasi oleh karena adanya
harapan dan pencapaian kepada keberhasilan. Dalam suatu proses siklus, keberhasilan dan harga diri meningkat, menggerakkan seseorang ke arah
pencapaian tujuan. Jika seseorang cukup nyaman dengan pencapaian yang sudah direncanakan, maka motivasi akan meningkat. Misalnya ibu termotivasi
malaksanakan inisiasi menyusu dini karena menpunyai harapan agar bayinya sehat dan terbebas dari infeksi penyakit Taufik, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3 Minat
Yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat dan dekat dengan hubungan tersebut, maka semakin besar minat. Minat dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi suatu aktivitas. Hal ini dapat dikaitkan dengan minat ibu yang tinggi untuk melaksanakan inisiasi menyusu dini karena ibu menyadari pentingnya
inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir Slameto, 2003.
b. Motivasi Ekstrinsik
Yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik, yaitu sebagai berikut :
1 Motif motive atau dorongan drive
Dalam diri manusia ada dua motif, yaitu motif primer atau motif yang tidak dipelajari dan motif sekunder atau motif yang dipelajari melalui pengalaman serta
interaksi dengan orang lain. Oleh karena motif sekunder timbul karena interaksi dengan orang lain, maka motif ini sering disebut motif sosial. Motif primer atau
motif yang tidak dipelajari ini secara alamiah timbul pada setiap manusia secara biologis. Motif ini mendorong seseorang untuk terpenuhinya kebutuhan bilogisnya,
misalnya makan, minum, seks dan kebutuhan-kebutuhan biologis yang lainnya. Sebagai contoh motif primer, misalnya ibu termotivasi malaksanakan inisiasi
menyusu dini pada bayinya karena keinginan ibu sendiri agar bayinya sehat dan
Universitas Sumatera Utara
bebas dari masalah kesehatan. Sedangkan motif sekunder, misalnya ibu termotivasi karena dorongan dari tenaga kesehatan, suami, keluarga atau orang terdekat. Atau
berdasarkan pengalaman persalinan yang lalu, dengan inisiasi menyusu dini dapat mengurangi nyeri persalinan Notoatmodjo, 2007.
2 Rangsangan incentive
Agar seseorang bersedia untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan, terkadang perlu untuk memberikan perangsang incentive.Dalam motivasi,
perangsang ini dibagi menjadi dua, yaitu perangsang positif memberikan suatu imbalan dan perangsang negative memberikan hukuman. Perangsang positif
disini dimaksudkan adalah memberikan suatu imbalan yang dapat menyenangkan bagi seseorang yang memiliki suatu prestasi. Rangsangan positif ini banyak
macamnya, diantaranya hadiah, pengakuan, atau melibatkan orang tersebut pada kegiatan yang bernilai gengsi yang lebih tinggi. Sedangkan perangsang negatif
yaitu imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi orang yang tidak melakukan atau berbuat seperti apa yang diinginkan. Jenis perangsang bersifat
negatif ini misalnya teguran, ancaman dan lain sebagainya. Misalnya ibu termotivasi melaksanakan inisiasi menyusu dini karena ingin bayinya mendapatkan
kekebalan pasif melalui kolostrum, atau merasa takut bayinya akan terinfeksi oleh berbagai penyakit jika ia tidak malaksanakan inisiasi menyusu dini Taufik, 2007.
3 Lingkungan
Individu dan lingkungan terjalin proses interaksi atau saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh dan menimbulkan
perubahan pada tingkah laku individu. Hal ini berarti bahwa lingkungan dapat memberikan pengaruh yang bersifat mendidik, baik itu pengaruh perubahan tingkah
Universitas Sumatera Utara
laku yang baik maupun tidak baik. Misalnya media cetak atau elektronik, dan orang-orang yang ada di lingkungannya Hamalik, 2008.
Menurut Putri 2009 dalam jurnal ilmiah, sikap ibu bersalin untuk menerapkan inisiasi menyusu dini terbentuk setelah adanya paparan informasi mengenai inisiasi
menyusu dini baik melalui media cetak maupun media elektronik.
B. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi