diet di majalah juga dapat memengaruhi perilaku diet, sebesar 44 remaja putri  tingkat  menengah  yang  membaca  artikel  tentang  diet  akan
menunjukkan perubahan perilaku makan menjadi ekstrim, lebih ketat, dan tidak  sehat  selama  lima  tahun  kedepan,  selain  itu  juga  menimbulkan
perilaku  makan  dan  kesehatan  yang  salah  seperti  penggunaan  pil  diet, laksatif,  memuntahkan  makanan  dengan  sengaja  untuk  mengontrol  berat
badan.
2.4.3 Dampak Perilaku Diet
Menurut  Hawks  2008,  tindakan  diet  penurunan  berat  badan menimbulkan beberapa dampak bagi seseorang yang melakukannya, yaitu :
1. Dampak Biologis
Diet  akan  meningkatkan  level  systemic  cortisol.  Cortisol  merupakan pertanda  dari  timbulnya  stress  yang  merupakan  predictor  terhadap  level
rasa lapar dan hal lain merupakan faktor yang beresiko terhadap timbulnya tulang yang rapuh.
2. Dampak Psikologis
Individu  yang melakukan diet biasanya akan lebih depresi dan emosional dari  pada  individu  yang  tidak  diet,  dan  akan  mengalami  kecemasan  serta
kurangnya  penyesuaian  diri  yang  baik  pada  area  sosialisasi,  kematangan, tanggung jawab dan struktur nilai intrapersonal.
3. Dampak Kognitif
Kerusakan  dalam  working  memory,  waktu  reaksi,  tingkat  perhatian  dan performansi  kognitif  dipengaruhi  oleh  bentuk  tubuh,  makanan  dan  diet
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang disebabkan oleh kecemasan yang dihasilkan oleh efek stress terhadap diet.
2.4.4 Remaja
Istilah  remaja  berasal  dari  kata  latin,  yaitu  adolescere  yang  berarti perkembangan  menjadi  dewasa  Monks,  1999.  Menurut  Santork  2003,  masa
remaja  adalah  masa  perkembangan  transisi  antara  masa  anak  dan  masa  dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial.
Masa remaja memiliki batasan yang berbeda-beda menurut beberapa ahli. Hall  dalam  Santrock,  2003  menyatakan  bahwa  usia  remaja  adalah  masa  antara
usia  12  sampai  23  tahun.  Monks  1999  berpendapat  bahwa  batasan  usia  remaja antara 12 sampai 21 tahun yang terbagi dalam tiga fase, yaitu remaja awal 12-15
tahun, remaja tengahmadya 15-18 tahun, dan remaja akhir 18-21 tahun.
2.4.5 Perkembangan Remaja
1. Perkembangan Fisik
Menurut  Dacey    Travers  2004,  perkembangan  fisik  remaja  ditandai dengan adanya suatu periode yang disebut pubertas. Pada masa pubertas, hormone
seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan,  yaitu  Follicle-Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing
Hormone LH. Perkembangan  secara  cepat  dari  kedua  hormon  tersebut  menyebabkan
terjadinya  perubahan  sistem  biologis  seorang  anak.  Pada  anak  perempuan, peristiwa pertawa yang terjadi adalah telarke, yaitu terbentuknya payudara diikuti
oleh  pubarke,  yaitu  tumbuhnya  rambut  pubis  di  ketiak,  lalu  menarke,  yaitu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
periode  haid  pertama.  Selain  itu  terjadi  juga  pertumbuhan  otot  yang  cepat, tumbuhnya rambut pubis serta suara yang semakin halus.
Perubahan yang terjadi pada anak laki-laki yaitu suara yang semakin berat, pertumbuhan  otot  dan  pertumbuhan  rambut  tubuh.  Perkembangan  fisik  remaja
akan berlangsung sangat cepat sejak awal terjadinya pubertas. 2.
Perkembangan Kognitif Tahap  ini  merupakan  tahap  yang  paling  tinggi  dalam  perkembangan
kognitif  individu,  dimana  remaja  mempunyai  kemampuan  untuk  memanipulasi informasi  dan  mempunyai  pemikiran  yang  lebih  luas  lagi.  Pada  masa  remaja,
proses  pembentukan  gambaran  tubuh  sudah  diikuti  dengan  proses  kognisi. Pproses
kognisi tersebut
berupa pemikiran
dan keinginan
untuk mengidentifikasikan  diri  sesuai  dengan  tokoh  idolanya.  Proses  pembentukan
gambaran  tubuh  yang  baru    pada  masa  remaja  ke  dalam  diri  adalah  bagian  dari tugas perkembangan yang sangat penting Dacey  Kenny, 2001.
3. Perkembangan Sosial
Menurut Handel dalam Rice, 1990, sejak masa puber, remaja umumnya mulai  memperhatikan  dan  membandingkan  hal-hal  khusus  seperti  penampilan
fisik  misalnya  bentuk  tubuh  dan  kemampuan  sosialisasinya  dengan  lingkungan pergaulan dan tokoh idolanya.
Salah  satu  tugas  perkembangan  masa  remaja  yang  tersulit  adalah  yang berhubungan dengan penyesuaian social. Remaja harus menyesuaikan diri dengan
lawan  jenis  dalam  hubungan  yang  sebelumnya  belum  pernah  ada  dan  harus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyesuaikan  dengan  orang  dewasa  di  luar  lingkungan  keluarga  dan  sekolah Hurlock, 1999.
2.5 Kerangka Konsep