commit to user
4. Menimbang sampel. Memindahkan plat dasar secara perlahan – lahan dan
memotong tanah pada bagian bawah mould untuk meratakan permukaannya jika perlu. Kemudian menimbang sampel dan mould.
5. Mengeluarkan sampel. Memasang mould pada extruder dan mendongkrak
keluar tanah dalam mould. 6.
Mengukur kadar air. Mengambil lima sampel yang dianggap mewakili dari tiap lapisan ke dalam cawan, kemudian menimbang berat sampel dan
cawan. Memasukkan lima cawan berisi sampel material ke dalam oven dengan temperatur ± 110
°
C selama ± 24 jam, rata – rata dari lima pengukuran disebut kadar air.
7. Mengulang langkah 1 – 6 untuk 4000 gr sampel dengan penambahan air
serta variasi penambahan agregat pilihan yang berbeda.
3.2.4 Pengujian Pemadatan CBR California Bearing Ratio
3.2.4.1. Persiapan Benda Uji
Dari pengujian pemadatan modifikasi tadi diambil
max d
γ
dan
opt
w yang paling
baik kemudian digunakan pengujian pemadatan CBR. Mencari penambahan air dari grafik kepadatan kering dan kadar air sesuai dengan interval yang diambil
tiap 0 ml, 50 ml, 100 ml, 150 ml dan 200 ml .Kemudian sampel material tiap 5000 gr dicmapur air yang didapat dari uji pemadatan yang menyatakan kepadatan
kering maksimum pada kadar air optimumnya.. Kemudian contoh tanah dimasukkan ke dalam plastik, diikat dan disimpan dalam ruangan sejuk, terhindar
dari sinar matahari langsung selama ± 24 jam, proses ini disebut proses pemeraman.
3.2.4.2. Cara Pencampuran Material
1. Menentukan takaran atau alat buat pathokan mencampur misal mangkuk.
commit to user
2. Mengambil agregat menggunakan mangkuk tersebut sampai memenuhi
mangkuk, dari sini kita ulangi dari agregat satu dengan yang lain sampai
berat memenuhi dengan yang diharapkan.
3. Dicampur semua, kemudian ditambah air sesuai dengan pengujian proctor.
4.
Dimasukkan kedalam plastik selama ± 24 jam, atau disebut pemeraman.
3.2.4.3. Alat dan Bahan
1. Mould logam silinder, dengan dimensi 152 mm diameter dan 127 mm
tinggi. Mould ini dipasangkan dengan pegangan plat dasar dan tutup yang bisa dilepas.
2. Piringan pembentuk, dengan dimensi 150.8 mm diameter dan 61.4 mm
tebal. Sebelum melakukan pemadatan, memasukkan piringan pembentuk kedalam mould, sehingga tinggi mould menjadi 116.4 mm sama seperti
mould Proctor. 3.
Alat penumbuk manual. Diameter penumbuk 50 mm dan berat penumbuk 4,5 kg dan tinggi jatuh 450 mm.
4. Gelas ukur 1000 ml.
5. Kantong plastik.
6. Dongkrak, untuk mengeluarkan material padat dari mould.
7. Alat – alat pelengkap: pisau tipis, besi perata tipis 300 mm panjang, sekop.
8. Oven dengan suhu 105 – 110
°
C.
3.2.4.4. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat –alat. Mould CBR yang digunakan berdiameter 152 mm
dan tinggi 127 mm. Mengecek berat penumbuk 4,5 kg dan tinggi jatuh 450 mm.
commit to user
2. Memadatkan material. Sampel yang telah melalui proses pemeraman
selama ± 24 jam kemudian dipadatkan. Memasukkan sampel 5000 gr ke dalam mould. Memasukkan tiap 5000 gr material ke dalam mould dibagi
dalam 5 lapis dan setiap lapisnya dipadatkan dengan penumbuk sebanyak 62 kali pukulan.
3. Memotong sampel material. Memotong kelebihan material dan
menyamakan tinggi material dengan tinggi mould, mengecek dengan besi perata, seperti terlihat pada Gambar 3.1 sampel dalam mould setelah
dipadatkan.
Gambar 3.1 Contoh tanah dalam mould setelah dipadatkan dalam Pratama, 2009 4.
Menimbang sampel material. Memindahkan plat dasar secara perlahan – lahan dan memotong material pada bagian bawah mould untuk meratakan
permukaannya jika perlu. Kemudian menimbang sampel material dan mould.
3.2.5 Pengujian Penetrasi CBR Unsoaked Tak Terendam