Pengujian CBR Soaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning Pengujian

commit to user • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D3 yang terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 33,30 kerikil 38” dan 33,30 pasir 10 diperoleh w opt = 6,718 dan γ d max = 3,003 grcm 3 pada penanmbahan air 150 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D4 yang terdiri dari 20 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 60 kerikil 12”, 38, dan 4 dan 20 pasir 10 diperoleh w opt = 2,885 dan γ d max = 2,808 grcm 3 pada penanmbahan air 50 ml. Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada variasi D diperoleh w opt dan γ d max yang terbesar pada variasi D3 dimana terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone, 33,30 kerikil 38” dan 33,30 pasir 10 pada penambahan air 150 ml.

4.4. Pengujian

CBR Unsoaked Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai CBR Unsoaked dari tiap-tiap variasi campuran mix desain. Hasil pengujian CBR Unsoaked sebagai berikut :

4.4.1 Pengujian CBR Soaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning

Berikut hasil pengujian CBR unsoaked untuk jenis sampel batu kuning variasi A sesuai tertulis pada Tabel 4.16 berikut ini : commit to user Tabel 4.16 Nilai CBR unsoaked maksimum variasi A dan prosentase batu kuning No Nomor sampel Batu Kuning CBR Unsoaked 1 2 3 4 Agregat kasar CBR 0,1 CBR 0,2 1 A1 50 33.16 73.69 2 A2 75 7.74 43.99 3 A3 100 20.45 42.16 4 A4 25 35.37 65.26 Tabel 4.16 kolom 3 dan 4 dapat diplotkan ke dalam Gambar 4.10 sebagai hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked maksimum variasi A dengan prosentase batu kuning. Gambar 4.10 Hubungan prosentase agregat kasar batu kuning dengan nilai CBR Gambar 4.10 memperlihatkan kecenderungan nilai CBR unsoaked turun bila material batu kuning dilakukan penambahan agregat kasar . Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya nilai CBR unsoaked, bila dihubungkan dengan berat isi kering dan CBR unsoaked seperti yang terlihat pada Gambar 4.11. commit to user Gambar 4.11 Hubungan berat isi kering dan CBR soaked pada material batu kuning Gambar 4.11 Hasil pengujian pemadatan pada variasi material batu kuning menunjukkan kecenderungan penurunan nilai CBR unsoaked seiring dengan naiknya nilai berat isi kering.

4.4.2 Pengujian

CBR Soaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Pasir Berikut hasil pengujian CBR unsoaked untuk jenis sampel batu kuning + pasir variasi B sesuai tertulis pada Tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.17 Nilai CBR unsoaked maksimum variasi B dan prosentase batu kuning No Nomor sampel Batu Kuning CBR Unsoaked 1 2 3 4 CBR 0,1 CBR 0,2 1 B1 50 27.63 54.26 2 B2 75 19.90 60.12 3 B3 25 12.16 28.60 4 B4 75 15.48 47.66 Tabel 4.17 kolom 3 dan 4 dapat diplotkan ke dalam Gambar 4.12 sebagai hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked maksimum variasi A dengan prosentase batu kuning. commit to user Gambar 4.12 Hubungan prosentase batu kuning dengan penambahan pasir terhadap nilai CBR variasi B Gambar 4.12 memperlihatkan kecenderungan nilai CBR unsoaked naik bila material batu kuning dialakukan penambahan pasir. Akan tetapi nilai CBR unsoaked akan turun bila material batu kuning dilakukan dengan penambahan agregat kasar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya nilai CBR unsoaked, bila dihubungkan dengan berat isi kering dan nilai CBR unsoaked seperti yang terlihat pada Gambar 4.13: Gambar 4.13 Hubungan berat isi kering dengan CBR unsoaked pada sampel batu kuning + pasir commit to user Gambar 4.13 Hasil pengujian pemadatan pada variasi material batu kuning menunjukkan kecenderungan penurunan nilai CBR unsoaked seiring dengan naiknya berat isi kering. 4.4.3 Pengujian CBR Soaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN BATU KUNING SEBAGAI BAHAN SUBBASE COURSE JALAN DITINJAU DARI BESARNYA NILAI kv PADA PENGUJIAN STANDARD PROCTOR DAN CBR DALAM KONDISI UNSOAKED

1 10 84

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK.

0 0 1

Penggunaan Material Batu Kapur Sebagai Lapisan Subbase Course Perkerasan Jalan Pada Subgrade Tanah Granuler BAB 0

0 0 16

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 19

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 1 1

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 7

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 55

MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK

0 1 8

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH GRANULER

0 0 6

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH GRANULER

0 4 16