Pengujian Pemadatan Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil Pengujian Pemadatan Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil +

commit to user Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada variasi B diperoleh w opt dan γ d max yang terbesar pada variasi B3 dimana terdiri dari 25 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone dan 75 pasir 10 pada penambahan air 150 ml. 4.3.3 Pengujian Pemadatan Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil Berikut hasil pengujian ‘heavy’ compaction untuk sampel batu kuning + kerikil variasi C seperti tertulis pada Tabel 4.14 dibawah ini : Tabel 4.14 Hasil pengujian ‘heavy’ compaction variasi C Nomor sampel Penambahan Air w opt γ dry grcm 3 1 2 3 4 C1 50 ml 4,319 2,649 C2 0 ml 1,013 2,662 C3 150 ml 5,705 2,597 C4 0 ml 1,324 2,525 Dari Tabel 4.14 kolom 3 dan 4 dapat diplotkan ke dalam Grafik 4.8 Gambar 4.8 Hubungan kadar air w dan berat isi kering γd untuk batu kuning + kerikil commit to user • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi C1 yang terdiri dari 50 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone dan 50 kerikil 12” diperoleh w opt = 4,319 dan γ d max = 2,649 grcm 3 pada penanmbahan air 50 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi C2 yang terdiri dari 50 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone dan 50 kerilik 4 diperoleh w opt = 1,013 dan γ d max = 2,662 grcm 3 pada penanmbahan air 0 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi C3 yang terdiri dari 25 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone dan 75 kerikil 12”, 38”, dan 4 diperoleh w opt 5,705 dan γ d max = 2,597 grcm 3 pada penanmbahan air 150 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi C4 yang terdiri dari 75 34”, 38”, dan 4 material batu kuning dolomite limestone dan 25 kerikil 12”, 38”, dan 4 diperoleh w opt = 1,324 dan γ d max = 2,525 grcm 3 pada penanmbahan air 0 ml. Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada variasi C diperoleh w opt dan γ d max yang terbesar pada variasi C2 dimana terdiri dari 50 34”,38”,4,8,40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone dan 50 kerikil 4 pada penambahan air 150 ml. 4.3.4 Pengujian Pemadatan Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil + Pasir Berikut hasil pengujian ‘heavy’ compaction untuk sampel batu kuning + kerikil + pasir variasi D seperti tertulis pada Tabel 4.15 berikut. commit to user Tabel 4.15 Hasil pengujian ‘heavy’ compaction variasi D Nomor sampel Penambahan Air w opt γ dry grcm 3 1 2 3 4 D1 150 ml 6,551 2,879 D2 200 ml 7,858 2,900 D3 150 ml 6,718 3,003 D4 50 ml 2,885 2,808 Dari Tabel 4.15 kolom 3 dan 4 dapat diplotkan ke dalam Grafik 4.9 Gambar 4.9 Hubungan kadar air w dan berat isi kering γ d untuk batu kuning + pasir + kerikil • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D1 yang terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 33,30 kerikil 12” dan 33,30 pasir 10 diperoleh w opt = 6,551 dan γ d max = 2,879 grcm 3 pada penanmbahan air 150 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D2 yang terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 33,30 kerikil 4 dan 33,30 pasir 10 diperoleh w opt = 7,858 dan γ d max = 2,900 grcm 3 pada penanmbahan air 200 ml. commit to user • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D3 yang terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 33,30 kerikil 38” dan 33,30 pasir 10 diperoleh w opt = 6,718 dan γ d max = 3,003 grcm 3 pada penanmbahan air 150 ml. • Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada campuran variasi D4 yang terdiri dari 20 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone , 60 kerikil 12”, 38, dan 4 dan 20 pasir 10 diperoleh w opt = 2,885 dan γ d max = 2,808 grcm 3 pada penanmbahan air 50 ml. Dari pengujian ‘heavy’ compaction pada variasi D diperoleh w opt dan γ d max yang terbesar pada variasi D3 dimana terdiri dari 33,30 34”, 38”, 4, 8, 40, dan 200 material batu kuning dolomite limestone, 33,30 kerikil 38” dan 33,30 pasir 10 pada penambahan air 150 ml.

4.4. Pengujian

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN BATU KUNING SEBAGAI BAHAN SUBBASE COURSE JALAN DITINJAU DARI BESARNYA NILAI kv PADA PENGUJIAN STANDARD PROCTOR DAN CBR DALAM KONDISI UNSOAKED

1 10 84

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK.

0 0 1

Penggunaan Material Batu Kapur Sebagai Lapisan Subbase Course Perkerasan Jalan Pada Subgrade Tanah Granuler BAB 0

0 0 16

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 19

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 1 1

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 7

Pengaruh Penggunaan Kapur (CaO) dan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 55

MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK

0 1 8

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH GRANULER

0 0 6

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH GRANULER

0 4 16