1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang mana dapat
mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala. 2.
Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah atau banyaknya atom yang terjadi dalam nyala.
2.6 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, 2004. Suatu metode analisis harus divalidasi untuk melakukan verifikasi bahwa
parameter kinerjanya cukup mampu mengatasi problem analisis Rohman, 2007.
2.6.1 Kecermatan akurasi
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo
eksipien obat, cairan biologis kemudian ditambahkan analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan,
kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi Harmita, 2004. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo, maka dapat
dipakai metode adisi. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu
dianalisa dengan metode tersebut Harmita, 2004.
2.6.2 Keseksamaan Ketelitian presisi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ketelitian adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata – rata jika
prosedur ditetapkan secara berulang pada sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Ketelitian diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku
relatif koefesien variasi. Ketelitian dapat dinyatakan sebagai keterulangan repeatability atau ketertiruan reproducibility. Keterulangan adalah ketelitian
metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek Harmita, 2004.
2.6.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko.
Batas deteksi merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisa renik dan diartikan sebagai kuantitasi terkecil analit dalam
sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk memberikan uraian tentang kandungan mineral kalsium dan magnesium dalam
cacing tanah drawida sp,
megascolex sp dan pontoscolex corethrurus.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU, Laboratorium Taksonomi Hewan Biologi FMIPA USU
dan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan pada bulan
Desember 2010–Februari 2011. 3.2 Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu asam nitrat 65 bv, asam sulfat,
etanol 96, natrium hidroksida, kuning titan, ammonium hidroksida, dinatrium hidrogen fosfat, ammonium oksalat, ammonium klorida, larutan standar kalsium
1000 mcgml, larutan standar magnesium 1000 mcgml, akuabides IKA .
3.3 Alat-Alat
Spektrofotometer Serapan Atom GBC Avanta Σ, Australia lengkap dengan dengan lampu katoda Ca dan Mg, neraca analitik BOECO, Germany, hot
plate FISONS, kertas saring Whatman no. 42, spatula dan alat–alat gelas Pyrex.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara