BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Telah dilakukan penelitian terhadap 36 subyek pasien kusta dengan ulkus plantaris pada awal minggu ke dua bulan Juli tahun 2012- pertengahan minggu ke
tiga bulan Juli tahun 2012 di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan dengan hasil penelitian sebagai berikut:
4.1 Karakteristik subyek penelitian Tabel 4.1.1 Karakteristik subyek penelitian pasien kusta
dengan ulkus plantaris di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan pada bulan Juli
tahun 2012
Karakteristik Jumlah
1. Usia 21-30 tahun
4 11,11
31-40 tahun 5
13,89 41-50 tahun
13 36,11
50-59 tahun 9
25,00 60 tahun
5 13,89
2. Jenis Kelamin Laki-laki
19 52,78
Perempuan 17
47,22 3. Tingkat pendidikan Tidak sekolah
10 27,78
Tidak tamat SD 12
33,33 SD
9 25
SMP 4
11,11 SMUsederajat
1 2,78
4. Jenis pekerjaan Tidak bekerja Ibu rumah tangga
27 75
Supir 1
2,78 Petani
6 16,66
Petugas kebersihan 1
2,78 Pegawai honor
1 2,78
Universitas Sumatera Utara
Usia pasien dari subjek penelitian berkisar antara 22-86 tahun dan kelompok usia 41-50 tahun merupakan subyek penelitian yang terbanyak yaitu 13 orang
36,11. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan tahun 2006 oleh Sukasihati, melaporkan kelompok
terbanyak yang mengalami kecacatan kaki yaitu usia 36-50 tahun 53,7.
10
Dari kepustakaan diketahui bahwa penyakit kusta banyak diderita oleh orang dewasa yang
berumur muda dan produktif sehingga penyakit kusta yang mereka alami akan menghambat produktifitas kerja.
1
Jenis kelamin laki-laki merupakan subjek penelitian yang terbanyak dijumpai ulkus plantaris yaitu sebanyak 19 orang 52,78. Hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan tahun 2006 oleh Sukasihati dimana laki-laki yang terbanyak mengalami
kecacatan kaki sebanyak 60,5.
10
Begitu juga dengan hasil penelitian Peters dan Eshiet tahun 2002 di South Estern Nigeria diperoleh hasil yaitu ulkus plantaris
banyak diderita pada laki-laki sebanyak 59, 06.
32
Keadaan diatas disebabkan laki- laki mempunyai banyak aktifitas diluar rumah untuk bekerja sehingga memiliki
resiko yang lebih tinggi untuk mendapat luka pada telapak kaki ulkus plantaris ataupun kecacatan kaki.
Tingkat pendidikan yang terbanyak dari subjek penelitian adalah mereka bersekolah tetapi tidak tamat SD yaitu 12 orang 33,33. Hasil ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan tahun 2006 oleh Sukasihati dimana pasien kusta dengan kecacatan kaki banyak yang tidak
Universitas Sumatera Utara
bersekolah sebanyak 57,4.
10
Pasien kusta kebanyakan adalah keluarga dengan keterbatasan ekonomi sehingga mereka tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke
tingkat yang lebih tinggi dan faktor lain yang menghambat mereka bersekolah yaitu adanya rasa rendah diri pada pasien kusta sehingga mereka malu untuk pergi ke
sekolah. Sebagian besar subjek penelitian tidak bekerja yaitu sebanyak 27 orang 75
dengan perincian sebanyak 9 orang adalah ibu rumah tangga. Hasil ini lebih tinggi dengan hasil penelitian sebelumnya di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan
tahun 2006 oleh Sukasihati dimana pasien kusta yang mengalami kecacatan kaki kebanyakan tidak bekerja sebanyak 59,9.
10
Hal ini disebabkan sebagian besar pasien kusta tinggal di sekitar Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan dan
mereka mendapat bantuan setiap bulannya dari pemerintah sehingga mereka dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Keadaan ini menyebabkan mereka kurang aktif berusaha mencari pekerjaan di luar Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Belawan
untuk menambah pendapatan pasien kustasetiap bulannya. Faktor lainnya yang menghambat mereka untuk dapat bekerja adalah pasien kusta sering mengalami
kecacatan baik pada tangan maupun kaki sehingga menyebabkan keterbatasan lapangan pekerjaaan yang dapat mereka kerjakan dan pasien kusta sering
dikucilkantidak diterima di lingkungan masyarakat bahkan dijauhi oleh keluarganya sendiri. Pada umumnya pasien kusta merupakan kelompok sosial ekonomi lemah
sehingga keadaan umum gizi dan higiene juga kurang, hal ini dapat memperlambat
Universitas Sumatera Utara
penyembuhan luka pada telapak kaki. Luka apabila tidak mendapat perawatan yang benar akan dapat berkembang menjadi luka yang bersifat kronis.
12
4.2 Riwayat Penyakit Kusta Tabel 4.2.1 Distribusi pasien kusta