sehari-hari. misalnya keratitis yang dapat menurunkan tingkat ketajaman penglihatan. Akan tetapi, beberapa variasi dapat berkembang dan menyebabkan
komplikasi berupa okular ataupun ekstraokular yang berat American Academy of Opthalmology,2008.
Oleh karena itu, perlu diketahui besarnya tingkat pengetahuan remaja terhadap konjungtivitis.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang yang dikemukakan, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan SMA Methodist
Pematang Siantar terhadap konjungtivitis?”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMA Methodist Pematang Siantar terhadap konjungtivitis.
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.
Siswa dengan tingkat pendidikan SMA dapat mengetahui faktor-faktor apakah yang dapat menyebabkan konjungtivitis.
2. Siswa dengan tingkat pendidikan SMA dapat mengetahui cara penularan
dari konjungivitis. 3.
Siswa dengan tingkat pendidikan SMA dapat mengetahui penatalaksanaan yang tepat terhadap konjungtivitis.
4. Siswa dengan tingkat pendidikan SMA dapat mengetahui bahwa faktor
kebersihan dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap konjungtivitis.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.4.1.
Usaha Kesehatan Sekolah untuk meningkatkan pengetahuan Sekolah Menengah Atas SMA di Pematang Siantar terhadap konjungtivitis.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Hasil penelitian yang dikumpulkan dapat berguna untuk mendukung
Program Kesehatan Mata di Dinas Kesehatan Kota Madya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ’tahu’, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007. Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif mempunyai enam tingkatan yakni: 1.
Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yan telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. 3.
Aplikasi Application
Universitas Sumatera Utara
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi di sini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari pengunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan membuat
bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada. 6.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu suatu criteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden yang dipilih Notoatmodjo, 2002.
2.2. Anatomi Mata