Latar Belakang Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi SMA Methodist Pematang Siantar Terhadap Konjungtivitis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konjungtivitis atau inflamasi pada konjungtiva adalah istilah umum yang ditujukan pada sekelompok penyakit atau kelainan yang merusak konjungtiva. Kebanyakan variasi dari konjungtivitis dapat sembuh tanpa pengobatan. Konjungtivitis adalah penyakit yang terjadi di seluruh dunia dan dapat diderita oleh seluruh masyarakat tanpa dipengaruhi usia. Salah satunya usia yang paling banyak adalah remaja Chiang YP, dkk , 1995 dalam Rapuano et al, 2005. Remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun Harlock, 1981 dalam Widyanti, 2007. Monks 2000 memberi batasan usia remaja, yaitu 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall, usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Data demografi menunjukkan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. WHO 1995 menyatakan sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun. Di Indonesia, Remaja usia 10-19 tahun berjumlah sekitar 43 jiwa atau 19,61 dari jumlah penduduk Departemen Kesehatan RI, 2006. Pada tahun 2008, jumlah remaja di Indonesia mencapai 62 juta jiwa Dhamayanti, 2009. Walaupun tidak ada dokumen yang secara rinci menjelaskan tentang prevalensi konjungtivitis, tetapi keadaan ini sudah ditetapkan sebagai penyakit yang sering terjadi pada masyarakat Chiang YP, dkk , 1995 dalam Rapuano et al, 2005. Konjungtivitis harus cepat ditanggapi karena bisa menyebabkan komplikasi yang bervariasi tergantung dari jenis penyebabnya. Penanganan dari konjungtivitis berbeda-beda sesuai dengan jenis penyebab. Adapun penyebab dari konjungtivitis dapat berupa bakteri, virus, alergi American Academy of Opthalmology,2008. Komplikasi umum dari konjungtivitis adalah penurunan ketajaman penglihatan yang akan sangat mempengaruhi penderita dalam melakukan aktivitas Universitas Sumatera Utara sehari-hari. misalnya keratitis yang dapat menurunkan tingkat ketajaman penglihatan. Akan tetapi, beberapa variasi dapat berkembang dan menyebabkan komplikasi berupa okular ataupun ekstraokular yang berat American Academy of Opthalmology,2008. Oleh karena itu, perlu diketahui besarnya tingkat pengetahuan remaja terhadap konjungtivitis.

1.2. Rumusan Masalah