2.2.1. Bola Mata
Bola mata orang dewasa normal hampir mendekati bulat , dengan diameter anteroposterior sekitar 24,5 mm.
2.2.2. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan permukaan posterior kelopak mata konjungtiva
palpebralis dan permukan anterior sklera konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi kelopak konjungtiva tarsalis dan dengan
epitel kornea di limbus. Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan
melekat erat ke tarsus . Di tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior pada fornices superior dan inferior dan menbungkus jaringan episklera
dan menjadi konjungtiva bulbaris Vaughan, 2000. Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbitales di fornices dan
melipat berkali-kali. Pelipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik Vaughan, 2000.
2.2.3. Kapsula Tenon
Kapsula Tenon adalah suatu membran fibrosa yang membungkus bola mata dari limbus sampai ke nervus optikus. Di dekat limbus, konjungtiva, kapsula
tenon, dan episklera menyatu.
2.2.4. Sklera dan Episklera
Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar. Jaringan ini padat dan berwarna putih serta bersambungan dengan kornea di sebelah
anterior dan duramater nervus optikus di belakang. Permukaan luar sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastik halus, episklera yang
mengandung banyak pembuluh darah yang memasuki sklera.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Kornea
Kornea adalah jaringan transparan yang ukuran dan strukturnya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan.
2.2.6. Retina
Merupakan bagian yang penting dalam memberikan pesan kepada otak dalam bentuk semula dari benda dan diterima oleh otak sebagai impuls kimia
yang dapat menggambarkan apa yang dilihat.
2.2.7. Aparatus Lakrimalis
Terdiri dari komponen kelenjar Lakrimalis, kelenjar Krause, dan kelenjar Wolfring yaitu bagian yang menghasilkan sekresi air mata, sakus lakrimalis, dan
duktus nasolakrimalis.
2.3.Konjungtivitis 2.3.1. Definisi
Radang konjungtiva konjungtivitis adalah penyakit mata paling umum di dunia. Penyakit ini bervariasi mulai dari hyperemia ringan dengan mata berair
sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen. Penyebab umumnya eksogen, tetapi bisa juga endogen.
Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan faktor-faktor lingkungan lain yang mengganggu. Beberapa mekanisme
melindungi permukaan mata dari substansi luar: pada film air mata, komponen akueosa mengencerkan materi infeksi, mucus menangkap debris, dan aktivitas
pompa palpebra membilas air mata ke duktus air mata secara konstan; air mata mengandung substansi antimikroba, termasuk lisozim dan antibody IgG dan IgA.
Patogen umum yang dapat menyebabkan konjungtivitis adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Staphylococcus aureus,
Neisseria meningitides, sebagian besar strain adenovirus manusia, virus herpes
Universitas Sumatera Utara
simpleks tipe1 dan 2, dan dua picornavirus. Dua agen yang ditularkan secara seksual dapat menimbulkan konjungtivitis adalah Chlamydia trachomatis dan
Neisseria gonorrhoeae Vaughan, 2008.
2.3.2. Epidemiologi