kejadian penyakit kanker hati adalah 47,5 tahun dengan rasio pria dengan wanita 5,7:1.
24
Pada umumnya pria lebih banyak menderita kanker hati daripada wanita, dengan perbandingan masing-masing negara yang berbeda-beda.
21
Berdasarkan data Globocan 2002, di negara-negara maju rasio penderita kanker hati pria : wanita
yaitu 3,3 : 1 sedangkan di negara-negara berkembang 2,5 : 1.
4
Kejadian kanker hati lebih tinggi pada pria, bisa disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpajan oleh
faktor risiko kanker hati seperti virus hepatitis dan alkohol.
22
b. Distribusi Frekuensi Menurut Tempat
Secara geografis di dunia terdapat tiga kelompok wilayah kanker hati yaitu wilayah tingkat insiden rendah kurang dari tiga kasus ; menengah tiga hingga
sepuluh kasus ; dan tinggi lebih dari sepuluh kasus per 100.000 penduduk. Tingkat insiden tertinggi tercatat di Asia Timur dan Asia Tenggara serta di Afrika Tengah
sedangkan yang terendah di Amerika Tengah. Sekitar 80 kasus kanker hati di dunia berada di negara berkembang seperti Asia Timur dan Asia Tenggara serta
Afrika Tengah yang juga diketahui sebagai wilayah dengan prevalensi tinggi virus hepatitis.
22
c. Distribusi Frekuensi Menurut Waktu
WHO tahun 2000 melaporkan IR kanker hati di dunia yaitu 9 per 100.000 penduduk.
9
Tahun 1999 IR kanker hati pada pria : wanita di Amerika Tengah 2,06 : 1,64 per 100.000 penduduk, di Afrika Tengah 24,21 : 12,98 per 100.000 penduduk, di
Asia Timur 35,46 : 12,66 per 100.000 penduduk, dan di Asia Tenggara 18,35 : 5,7 per 100.000 penduduk.
25
Di Jepang 2002 IR kanker hati pada pria sebesar 24 per
Universitas Sumatera Utara
100.000 penduduk dan di Filipina yaitu 21 per 100.000 penduduk.
26
Di Indonesia 2002 IR kanker hati pada pria : wanita yaitu 20 : 6 per 100.000 penduduk .
9
2.4.2 Faktor Determinan Terjadinya Kanker Hati a.
Host
Kejadian kanker dapat menyerang semua usia dan golongan. Meskipun demikian, risiko kanker lebih besar saat orang telah berusia lebih dari 40 tahun.
27.
Berdasarkan jenis kelamin, kejadian kanker hati lebih banyak ditemukan pada pria.
21
Menurut penelitian Hadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang menggunakan desain case series, umur rata-rata penderita kanker hati yaitu 50,3 dan berdasarkan jenis
kelamin, tertinggi pada pria dengan proporsi 81,38 dan terendah pada wanita dengan proporsi 18,62.
28
b. Agent
b.1 Sirosis Hati Sirosis hati merupakan faktor risiko utama kanker hati di dunia dan
melatarbelakangi lebih dari 80 kasus kanker hati. Setiap tahun 3-5 dari pasien
sirosis hati akan menderita kanker hati, dan kanker hati merupakan salah satu penyebab kematian pada sirosis hati.
21
Pada tahun 2002, PMR sirosis hati di dunia yaitu 1,7.
11
Waktu yang dibutuhkan dari sirosis hati untuk berkembang menjadi kanker hati sekitar 3 tahun.
20
Konsumsi alkohol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sirosis hati. Penggunaan alkohol sebagai minuman, saat ini sangat meningkat di masyarakat.
Peminum berat alkohol 50-70 gr hari dan berlangsung lama berisiko untuk menderita kanker hati melalui sirosis hati alkoholik. Mekanisme penyakit hati akibat
Universitas Sumatera Utara
konsumsi alkohol masih belum pasti, diperkirakan mekanismenya yaitu sel hati mengalami fibrosis dan destruksi protein yang berkepanjangan akibat metabolisme
alkohol yang menghasilkan acetaldehyde. Fibrosis yang terjadi merangsang pembentukan kolagen. Regenenerasi sel tetap terjadi tetapi tidak dapat mengimbangi
kerusakan sel. Penimbunan kolagen terus berlanjut, ukuran hati mengecil, berbenjol- benjol dan mengeras sehingga terjadi sirosis hati.
22
Sirosis hati dijumpai di seluruh negara, tetapi kejadiannya berbeda-beda tiap negara, di negara Barat etiologi sirosis hati tersering diakibatkan oleh alkohol.
21
. Menurut penelitian Coon dkk. 2008 di Nottingham dengan desain cohort, RR pada
peminum alkohol 2,34 untuk terkena kanker hati, RR HBV yaitu 6,41 dan RR HCV yaitu 1,39.
29
Sedangkan di Indonesia terutama diakibatkan infeksi virus hepatitis B dan C. Virus hepatitis B menyebabkan sirosis hati sebesar 40-50, virus hepatitis C
sebesar 30-40 dan 10-20 penyebabnya tidak diketahui.
22
Menurut penelitian Rasyid 2006 di Medan dengan menggunakan desain case series, pada 483 penderita kanker hati ditemukan 232 orang 63 menderita
sirosis hati, 91 orang hepatitis B 25 dan 44 orang 12 hepatitis C, dengan jumlah seluruhnya 367 orang 76. Sedangkan 116 orang lagi 24 tidak
berhubungan sama sekali dengan sirosis hati, hepatitis B ataupun hepatitis C.
30
Dari hasil penelitian Nurhasni 2007 di RS Haji Medan dengan desain case series pada
164 penderita sirosis hati, 35 orang 21,3 sudah mengalami komplikasi kanker hati.
31
Universitas Sumatera Utara
b.2 Hepatitis B dan C Hubungan antara infeksi HBV dan HCV dengan timbulnya kanker hati
terbukti. Sebagian besar wilayah yang hiperendemik HBV menunjukkan angka kejadian kanker hati yang tinggi.
22
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia, tahun 2003 IR hepatitis B di Indonesia yaitu 14 per 100.000 penduduk. Dan tahun
2005 di Sumatera Utara PR hepatitis B yaitu 52 per 100.000 penduduk.
12
Pada tahun 2008, PR hepatitis C di Indonesia 3 per 100.000 penduduk, dengan PR tertinggi di
provinsi DKI Jakarta yaitu 31 per 100.000 penduduk.
32
Berdasarkan penelitian Greten dkk. 2005 di Jerman pada 389 penderita kanker hati tahun 1998-2003, penderita pria yaitu 309 orang 79,43 dan wanita
yaitu 80 orang 20,57. Penderita dengan riwayat penyakit sebelumnya hepatitis B yaitu 57 orang 14,6, hepatitis C yaitu 78 orang 20,05, hepatitis B dan C yaitu
7 orang, hemokromatosis yaitu 17 orang 4,37, dan sisanya tidak berhubungan dengan riwayat penyakit sebelumnya.
33
Menurut penelitian Nouso dkk. 2008 di Jepang dengan desain cohort, RR penderita hepatitis C untuk terkena kanker hati 0,96
sedangkan RR penderita hepatitis B adalah 1,1.
34
Karsinogenisitas HBV dan HCV pada hati terjadi melalui proses inisiasi, promosi, dan progresi. Inisiasi diawali dengan integrasi virus hepatitis ke dalam
hepatosit yang menimbulkan kelainan kromosom sehingga mengubah sifat-sifat asli hati dan menghambat aktifitas sel penekan tumor. Virus hepatitis terintegrasi meluas
ke sel hati karena sudah kebal terhadap respon imunitas. Pada tahap promosi terjadi proses nekrosis dan kematian sel akibat dari aktifitas virus hepatitis yang diikuti
Universitas Sumatera Utara
regenerasi berulang kali. Pada tahap progresi sel-sel telah mengalami transformasi keganasan dan mengalami replikasi lebih lanjut.
35
b.3 Aflatoksin Aflatoksin B1 adalah zat racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus
flavus, sering ditemukan pada jenis polong-polongan yang sudah menghitam dan mengeriput serta produk olahannya yang kadaluarsa seperti kacang tanah, kacang
kedelai, keju dll. Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan-bulan di lingkungan panas dan lembab. Mekanisme karsinogenisitas aflatoksin sehingga
dapat meningkatkan kejadian kanker hati yaitu dengan menghasilkan mutasi-mutasi gen, di mana mutasi gen tersebut bekerja menggangu fungsi penekan tumor.
36
Menurut penelitian Gameell dkk. 2009 di Mesir dengan menggunakan desain penelitian case control, terdapat korelasi positif antara kejadian kanker hati dengan
kadar aflatoksin dalam tubuh p0,01 yaitu terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada penderita kanker hati.
37
b.4 Hemokromatosis Hemokromatosis adalah kelainan genetik yang diturunkan yaitu
kecenderungan untuk menyerap jumlah besi yang berlebihan dari makanan di mana unsur-unsur beracun tersebut akan terakumulasi dalam hati sehingga menyebabkan
kerusakan hati termasuk kanker hati.
38
Kanker hati akan berkembang sampai dengan 30 dari pasien-pasien dengan hemokromatis keturunan. Pasien yang mempunyai
risiko yang paling besar adalah hemokromatosis yang disertai dengan sirosis hati. Pengangkatan efektif kelebihan besi perawatan hemokromatosis tidak akan
mengurangi risiko menderita kanker hati jika sudah disertai sirosis hati.
36
Universitas Sumatera Utara
c. Environment