2.5.4 Anoreksia : timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak saluran
gastrointestinal. 2.5.5
Letih, mengurus : dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan berkurangnya masukan makanan.
2.5.6 Demam : timbul karena nekrosis tumor, disertai infeksi dan metabolit tumor,
umumnya tidak disertai menggigil. 2.5.7
Icterus : tampil sebagai kuningnya sklera dan kulit, biasanya sudah stadium lanjut, juga karena sumbat kanker di saluran empedu atau tumor mendesak
saluran hingga timbul icterus. 2.5.8
Ascites juga merupakan stadium lanjut, secara klinis ditemukan perut membuncit sering disertai odeme di kedua tungkai.
2.5.9 Lainnya : selain itu terdapat kecenderungan perdarahan, diare, nyeri bahu
belakang, kulit gatal dan lainnya, manifestasi sirosis hati seperti splenomegali, venodilatasi dinding abdomen. Pada stadium akhir sering timbul metastase
paru, tulang, dan organ lain.
2.6 Klasifikasi
Menurut sumber penyebab, Sherlock mengklasifikasikan kanker hati yaitu :
22
2.6.1 Karsinoma hepatoseluler : merupakan tumor ganas yang berasal dari
hepatosit. Dari semua tumor ganas yang pernah didiagnosis, 85 merupakan karsinoma hepatoseluler.
2.6.2 Kholangiokarsinoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel saluran
empedu, sekitar 10 dan 5 nya adalah tumor hati lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Sarkoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat hati.
2.6.4 Hemangioblastoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan
pembuluh darah.
2.7 Stadium Klinis
Tingkat penyakit stadium kanker hati terdiri dari :
22
2.7.1 Stadium I Satu fokal tumor berdiameter
≤ 3 cm yang terbatas hanya pada salah satu segmen.
2.7.2 Stadium II Satu fokal tumor berdiameter 3 cm, tumor terbatas pada segmen I atau
multifokal tumor terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati. 2.7.3 Stadium III
Tumor pada segmen I meluas ke lobus kiri segmen IV atau ke lobus kanan segmen V dan VIII atau tumor dengan invasi periferal ke sistem pembuluh
darah atau pembuluh empedu tetapi hanya terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.
2.7.4 Stadium IV Multifokal tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati atau invasi
tumor ke dalam pembuluh darah hati ataupun pembuluh empedu atau invasi tumor ke pembuluh darah di luar hati seperti pembuluh darah vena limpa
vena lienalis atau vena cava inferior atau adanya metastase keluar dari hati.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Pencegahan 2.8.1 Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial adalah pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang belum terpapar faktor risiko. Pencegahan yang dilakukan antara lain :
1,27
a. Konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur serta konsumsi makanan
dengan gizi seimbang. b.
Hindari makanan tinggi lemak dan makanan yang mengandung bahan pengawet pewarna.
c. Konsumsi vitamin A, C, E, B kompleks dan suplemen yang bersifat
antioksidan, peningkat daya tahan tubuh.
2.8.2 Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang sudah terpapar faktor risiko agar tidak sakit. Pencegahan primer yang dilakukan
antara lain dengan :
20,27,30
a. Memberikan imunisasi hepatitis B bagi bayi segera setelah lahir sehingga
pada generasi berikutnya virus hepatitis B dapat dibasmi. b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang virus hepatitis faktor-
faktor risiko kanker hati sehingga kejadian kanker hati dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat.
c. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol karena alkohol akan semakin meningkatkan risiko terkena kanker hati.
Universitas Sumatera Utara
d. Menghindari makanan yang tersimpan lama atau berjamur karena berisiko mengandung jamur Aspergillus flavus yang dapat menjadi faktor risiko
terjadinya kanker hati. e. Membatasi konsumsi sumber radikal bebas agar dapat menekan
perkembangan sel kanker dan meningkatkan konsumsi antioksidan sebagai pelawan kanker sekaligus mangandung zat gizi pemacu kekebalan tubuh.
2.8.3 Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya yang dilakukan terhadap orang yang sudah sakit agar lekas sembuh dan menghambat progresifitas penyakit melalui
diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.
1
a. Diagnosis
Melakukan pemeriksaan berkala bagi kelompok risiko tinggi seperti pengidap virus Hepatitis B dan C, dokter, promiskus, dan bagi orang yang mempunyai anggota
keluarga penderita kanker hati. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali pada
penderita sirosis hati dengan HBsAg positif dan pada penderita hepatitis kronis dengan HBsAg negatif atau penderita penyakit hati kronis atau dengan sirosis dengan
HBsAg negatif pernah mendapat transfusi atau hemodialisa diperiksa 6 bulan sekali.
21
Diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
21,40
a.1 Anamnesis