≤ DP ≤ 0.49 Baik Daya Pembeda DP

30 Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Kelas Banyak Siswa Probabilitas Sig Kesimpulan NHT 63 0,001 Tidak Berdisribusi Normal TPS 63 0,001 Tidak Berdisribusi Normal Uji normalitas dilakukan terhadap data hasil posttes setelah menggabungkan nilai padaposttest1dan posttest2, sesuai dengan kelas NHT dan kelas TPS-nya.Hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 3.10.Berdasarkan Tabel 3.11 diketahui bahwa probabilitas sig pada kedua kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05 sehingga H ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada ke- dua kelas eksperimen data sempel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5-C.6.

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat, data kemampuan pemahaman konsep matematis kelas NHT dan kelas TPS berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Russefendi 1998:401 jika data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan uji non parametrik. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Mann-Whitney dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: tidak ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas NHT dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas TPS H 1 : ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas NHT dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas TPS 31 Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut: U untuk sampel pertama : ∑ U untuk sampel kedua : ∑ Pada penelitian ini, uji Mann-Whitney menggunakan software SPPS versi 17.0 dengan kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas sig dari Z lebih besar dari , maka hipotesis nol diterima Trihendradi, 2009:146. Apabila hipotesis nol ditolak, maka dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui ,“Model pembelajaran kooperatif manakah yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan tipe TPS, ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa ”. Adapun analisis lanjutan tersebut Ruseffendi 1998:314 menyatakan bahwa jika H o ditolak atau H 1 diterima, maka cukup melihat data sampel mana yang rata-ratanya lebih tinggi.

3. Pencapaian Indikator

Analisis indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa bertujuan untuk mengetahui persentase pencapaian setiap indikator pemahaman konsep matematis siswa kelas NHT dan kelas TPS. Analisis dilakukan dengan meng- gunakan rumus: Persentase = 39

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Ada kemungkinan hasil yang diperoleh ini bukan merupakan akibat dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS-nya, karena pelaksanaan dilapangannya yang belum maksimal.

B. Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, disarankan kepada peneliti lain, yang ingin menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS terkait pemahaman konsep matematis siswakhususnya pada materi irisan kerucut, antara lain: 1. untuk dapat melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal dan menggambarkan hasil dari penerapan model pembelajarang yang diteliti. 2. memotivasi siswa untuk lebih percaya diri, teliti dalam menyelesaikan persoalan, dan mengajarkan kepada siswa untuk dapat memilah-milah soal

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung T.P. 2013/2014)

1 26 152

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 10 49

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Trimurjo Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

EVEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ketapang TP 2013/2014)

0 20 40

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Terusan Nunyai T.P. 2014/2015)

0 3 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 62

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

4 14 55

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Gisting Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 18 70