BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BAITUL MAAL HIDAYATULLAH
A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya
Zakat merupakan potensi umat Islam yang gemilang dalam upaya pengentasan kemiskinan, pemberdayaan umat islam. Sehingga perlu adanya
pengelolaan dana zakat itu sendiri secara professional, amanah, tanggung jawab dan tranfaran yang dilakukan oleh masyarakat, lembaga bersama pemerintah.
Ternyata negeri yang dibangun dengan strategi pembangunan yang terlalu berorientasi pada pertumbuhan ekonomi serta pembangunan fisik, tetapi
mengabaikan swadaya dan kemandirian masyarakat, serta mengabaikan pengembangan manusia human development itu akhirnya ambruk. Bukan hanya
sumber daya alam yang terkuras habis dieksplotasi atau kualitas sumberdaya manusia yang malah terpuruk menjadi termasuk terendah di dunia tapi juga
tumpukan utang yang tidak terkira akibat strategi pembangunan yang lebih banyak ditopang pinjaman luar negeri dan manajemen pembangunan yang buruk.
Paradigma tricle-down effect ini ternyata dalam realitasnya bukan hasil pembangunan atau kemakmuran yang menetes, tetapi utang menjadi beban lagi
seluruh masyarakat dan yang paling merasakan beban tersebut adalah masyarakat bawah.
Lalu ketika pondasi yang rapuh itu ambruk, kemiskinanpun menjadi cermin dari wajah bangsa ini dan berlangsung hingga saat ini.
50
50
Company Profile Baitul Maal Hidayatullah.
38
Maka siapapun dapat menuai malapetaka dari kepongahan dari ketamakan yang selalu dipertontonkan selama ini. Pengangguran, bencana kelaparan, busung
lapar, mal nutrisi, anak yang putus sekolah, anak jalanan, the lost generation, poorest of the porr
anak termiskin dari yang miskin, pelayanan kesehatan yang buruk dan banyak lagi persoalan yang melilit bangsa ini yang tidak hanya
membuat malu sebagai sebuah bangsa sekaligus sebagai Negara yang berpenduduk muslim terbesar dan bahkan kadang bertanya-tanya, mampukah kita
keluar dari masalah multidimensi ini?. Pada zaman keemasan Islam, zakat telah terbukti berperan sangat besar
dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Zakat tidak sekedar sebuah kewajiban, tetapi lebih daripada itu, zakat dikelola dengan baik dan didistribusikan secara
merata hingga ketangan yang berhak menerimanya. Demikian pula sifat keamanahan yang sangat menonjol dari petugas zakat
di zaman Rasulullah SAW. Dan dalam sebuah riwayat kholifah ar-rasyidin, menyebabakan baitul-maal tempat menampung zakat selalu penuh terisi dengan
harta zakat, kemudian segera disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Dalam periode Daulah Bani Umayyah yang berlangsung selama hamper sembilan
puluh tahun 41-127 H, tampil salah seorang khalifah nya yang sangat terkenal,yaitu Umar bin Abdul Aziz99-101 H. Dia terkenal karena kebijakan dan
keadilan serta keberhasilannya dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat, termasuk keberhasilannya dalam penanganan zakat yang ditujukan
untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga para petugas zakat mengalami kesulitan dalam mencari golongan fakir miskin yang membutuhknan harta zakat
tersebut. Memang sifat amanah dan jujur ini akan menarik rizki dan kemudahan,
sebaliknya sifat khianat dan tidak dapat dipercaya, akan menyebabkan kefakiran dan kesulitan.
51
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa zakat sangat berpotensi untuk mengentaskan kemiskinan. Bahkan jika zakat benar-benar dikelola secara baik
dan adil, maka tidak akan lagi orang atau warga Negara yang merasa kekurangan. Mimpikah sekiranya bangsa Indonesia yang terpuruk dengan segala
bidang kehidupan seperti sekarang ini berangan-angan mencapai keadaan seperti yang telah dicapai oleh Umar bin Abdul Aziz? Tentu saja tidak. Dengan doa dan
harapan akan pertolongan Allah SWT, serta sikap optimis dan kerja keras, semangat kebersamaan, kasih sayang serta persaudaraan, bangsa Indonesia akan
mampu mencapai kehidupan berbangsa dengan kemakmuran yang merata serta dilandasi hukum yang berkeadilan.
Baitul Maal Hidayatullah {BMH} adalah lembaga dibawah organisasi massa Hidayatullah yang diberi amanah untuk mengelola dana ummat dan
Alhamdulillah pada tahun 2001 BMH dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK Menteri Agama No 538. sebuah bukti kepercayaan
masyarakat semakin besar . Adapun sebutan Baitul Maal menggambarkan idealisme sebagai mana Baitul Maal di zaman para khalifah, yang menjalankan
fungsi pemerataan bagi masyarakat.
52
B. Struktur Organisasi Baitul Maal Hidayatullah Periode Tahun 2005