BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Baitul Maal Hidayatullah Jakarta Timur dalam Upaya Terwujud Kuliah Da’i Mandiri
Sebagaimana pengertian dari strategi adalah satu-kesatuan rencana yang terpadu untuk mencapai tujuan organisasi agar menjadi efektif dan efisien. Sebuah
organisasi atau lembaga yang menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan organisasi yang tidak menyusun strategi. Hal ini,
disebabkan strategi adalah kacamata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan dan yang sedang terjadi didalam sebuah organisasi atau lembaga.
Strategi yang diterapkan oleh sebuah organisasi atau lembaga. Strategi yang diterapkan oleh sebuah organisasi atau lembaga yang disusun dengan baik dapat
memberikan sumbangan terhadap kesuksesan organisasi. Akan tetapi, jika strategi tidak disusun dengan baik malah akan membawa organisasi itu mengarah kepada
kegagalan yang akan berdampak buruk bagi organisasi tersebut. Tahap perumusan strategi adalah tahap yang paling menentukan dalam
sebuah organisasilembaga baik yang bergerak dibidang bisnis ataupun sosial. Apakah rencana yang akan dicapai telah sampai kepada sebuah tujuan yang
diinginkan.
1. Perumusan Strategi
Adapun dalam proses strategi dibagi kepada 3 tahapan yaitu Perumusan Strategi,Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi. Dalam perumusan strategi
termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan,mengenali peluang dan ancaman eksternal. Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan
dengan tujuan artinya peran perencanaan amatlah penting dan memiliki andil yang besar.
ANALISIS SWOT Analisis ini diupayakan mencakup data-data faktual yang terjadi disebuah
lembaga hal ini di maksudkan agar strategi yang diambil memiliki dasar yang dapat di pertanggungjawabkan. Hasil analisa swot dapat menumbuhkan kualitas
dan kuantitas posisi lembaga dengan kemampuan yang dimilikinya. Analisa swot Lembaga Baitul Maal Hidayatullah diantaranya meliputi :
a. Kekuatan Strenght Adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat sekitar yang memiliki
apresiasi tinggi bukan hanya dalam bentuk dukungan moril tapi juga materil. b. Kelemahan Weakness
Berdasarkan evaluasi yang di lakukan terhadap kegiatan Kuliah Da’i Mandiri ada beberapa kelemahan dalam menjalankan operasionalnya:
1. Lembaga Baitul Maal Hadayatullah bermasalah dengan jumlah anggaran
financial yang terbatas sehingga mempengaruhi kegiatan belajar mengajar yang sedang dilakukan. Karena sekolah tersebut gratis dan
banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya zakat. c. Peluang Opportunities
Peluangkesempatan dalam strategi pendayagunaan yang dimiliki oleh Lembaga Baitul Maal Hidayatullah dalam menciptakanmembentuk kader Da’i
yang memiliki kemandirian dan berguna bagi Bangsa dan Negara peluang diantaranya :
1. Lembaga Baitul Maal Hidayatullah memberikan peluang bagi kader-kader Da’i untuk menegakkan syari’at karena sosok Da’i adalah sebuah
keniscayaan. Sosok yang memberikan pencerahan tempat bertanya umat dan sebagai agen dalam tauladan masyarakat.
2. Sebagai media untuk menciptakan kesadaran kepada para dermawan agar
menyisihkan hartanya untuk mereka yang berhak menerima dana zakat 8 Asnaf dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
d. Ancaman Ada beberapa ancamanhambatan dari luar yang dapat mengurangi strategi
pendayagunaan pada Lembaga Baitul Maal Hidayatullah,diantaranya : 1.
Da’i yang telah dikirim ke daerah memiliki ancaman tersendiri yaitu dalam menyesuaikan diri dengan adat istiadat penduduk setempat. Karena
kehadiran Da’i harus bisa menentukan perkara ikthilaf perbedaan yang mereka hadapi.
2. Anggaran yang minim untuk Da’i, Karena Da’i disupport penuh baik
materi dan fisik selama 6 bulan.
2. Implementasi Strategi