Teori Aktivitas Belajar KAJIAN PUSTAKA

instruksional dan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa. 3 menulis tujuan kinerja. 4 mengembangkan butir tes acuan patokan. 5 mengembangkan strategi instruksional. 6 mengembangkan dan memilih bahan instruksional. 7 mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. Selain itu dalam teori elaborasi, terdapat langkah-langkah pengembangan desain pembelajaan sebagai berikut: 1 analisis tujuan dan karakteristik bidang studi. 2 analisis sumber belajar. 3 analisis karakteristik pebelajar. 4 menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran. 5 menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran. 6 menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran. 7 menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran dan 8 pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa desain pembelajaran merupakan proses penentuan metode pembelajaran yang tepat untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan dalam diri siswa sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai.

2.5 Teori Aktivitas Belajar

Banyak ahli pendidikan yang telah mendefiniskann tentang aktivitas belajar. Menurut Juhri 2003: 81 pada dasarnya belajar memerlukan aktivitas, artinya orang yang belajar harus ikut serta dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif. Orang yang belajar itu mempelajari apa saja yang dilakukan, apa saja yang dirasakan dan apa yang dipikirkan. Sardiman 2006: 93 memberikan pengertian tentang aktivitas belajar bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas belajar dapat berjalan apabila melibatkan kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Yang termasuk kegiatan fisik seperti keterampilan-keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memperediksi, mengukur, menyimpulkan, mengkomunikasikan melalui pertanyaan-pertanyaan, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara dan diskusi. Sedangkan yang termasuk dalam keterampilan psikis berupa keterampilan terintegrasii yang terdiri dari mengidentifikasi variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Senada dengan pengertian diatas Silberman dalam Baharuddin 2009: 133 mengatakan bahwa belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan. Menurut Silberman cara belajar dengan cara mendengarkan akan lupa, dengan cara mendengarkan dan melihat akan ingat sedikit, dengan cara mendengarkan, melihat, dan mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan cara untuk menguasai pelajaran yang terbaik adalah dengan mengerjakan. Ada beberapa jenis aktivitas siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Paul B. Diedrich dalam Sardiman 2006: 101 membuat suatu daftar yang berisi jenis- jenis aktivitas siswa yaitu : 1. Visual activities, yaitu termasuk didalamnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain 2 Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, instruksi; 3 Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi musik, pidato; 4 writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; 5 Drawing activities; seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; 6 Motor activities yang termasuk didalamnya anatara lain: melakukan percobaan, memburat konstruksi, model reparasi, bermain, berkebun, berternak; 7 Mental activities; sebagai contoh menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan,; 8 Emotional activities; seperti menaruh minat, merasa bosan, genbira, bersemangat, bergairah, berani tenang dan gugup. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa untuk melaksanakan suatu pembelajaran maka diperlukan suatu aktivitas dalam arti orang yang belajar harus ikut terlibat di dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif, sadar dan terencana.

2.5 Evaluasi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI DAMPAK GLOBALISASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN Peningkatan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan materi dampak globalisasi melalui metode pembelajaran make a match bagi siswa kelas IV Sek

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MAKE A MATCH TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH KELAS IV

0 0 12