2. Konsep “The Law of Deminishing Marginal Produksi”
Teori ini membahas adanya keterbatasan produksi. Hal ini dapat terjadi karena keterkaitannya dengan hukum produksi marginal. Teori keterbatasan peningkatan produksi
menggambarkan apabila dalam proses produksi terjadi penambahan tenaga kerja, sedangkan faktor produksi tetap, panambahan jumlah tenaga kerja ini akan mananbah jumlah produksi
sampai dengan batas tertentu, dan setelah batas tertentu tersebut, pertambahan produksi akan berangsur-angsur menurun. Dengan menurunnya pertambahan jumlah produksi, berarti akan
menurunkan pula produk rata-ratanya dn penurunan batas pertambahan produksinya marginal product.
Agar lebih jelasnnya diberikan contoh berupa tabel dan grafim produksi di sektor pertanian
KETERBATASAN PENINGKATAN PRODUKSI
Jumlah tenaga kerja
Produksi total
Produksi marginal
Produksi rata-rata
1 10
10 10
2 40
30 20
3 90
50 30
4 120
30 30
5 145
25 29
6
6 150
5 25
7 140
-10 20
8 80
-60 10
1 2
3 4
5 6
7 8
-100 -50
50 100
150 200
Produksi total PT Produksi marginal MP
produksi rata-rata PR
Dari grafik di atas dapat di simpulkan bahwa penambahan tenaga kerja secara terus menerus tidak selamanya memberikan hasil lebih yang semakin meningkat ,akan tetapi
terdapat batas optimal jumlah produksi yang bisa ditingkatkan.
Seperti contoh pada tabel, penambahan tenaga kerja sampai dengan 3 orang akan memberikan hasil yang optimal. Dengan 3 tenaga kerja produksi marginalnya sebesar 50,
sedangkan bila jumlah tenaga kerja ditambah 1 orang lagi sehingga jumlah tenaga kerja menjadi 4 orang produksi marginalnya justru menurun menjadi 30.
Jadi jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang merupakan batas optimal tercapainya produksi marginal tertinggi. Dan apabila jumlah tenaga kerja ditambah terus akan tampak bahwa
produksi marginalnya akan semakin menurun,demikian juga produksi rata-ratanya semakin menurun. Semakin menurunnys produksi marginal inilah yang dinamakan The Law of
Dimishing Return.
3. Tahap Produksi