Cost dan
expense
Cost biaya dalam arti luas
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Expenses merupakan biaya yang telah habis pakai expired cost yang dapat
dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense adalah cost namun tidak semua cost adalah expense. Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai adalah
expense. Sedangkan pengorbanan untuk membeli peralatan listrik adalah cost.
Opportunity cost dan real cost
Biaya pengorbanan opportunity cost adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan terentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan.
Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri.
Biaya sebenarnya real cost adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai
dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya.
2. Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi Opportunity Cost
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa
yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan.
19
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah
memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal
anggaran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati
indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut. Contoh lain adalah biaya kuliah di perguruan tinggi. Jika kamu telah lulus SMA
atau MA dan memutuskan untuk kuliah di perguruan tinggi, kamu mungkin menghitung biaya kuliah antara lain uang semester, uang kos, buku pelajaran, uang praktikum, dan
uang pembangunan berjumlah total Rp. 1o.000.000,00 setahun. Apakah jumlah tersebut adalah biaya peluang untuk kuliah di perguruan tinggi selama setahun? Bukan Kamu
juga harus menghitung biaya peluang waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah lulus SMA atau MA kamu tidak memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah pabrik,
selama setahun kamu bisa mendapatkan gaji total Rp. 13.000.000,00. Dengan demikian, jika kita menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dan pendapatan
yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita akan mendapatkan biaya peluang kuliah sebesar Rp. 23.000.000,00 sama dengan Rp. 10.000.000,00 + Rp. 13.000.000,00.
Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun biaya implisit harus
diperhitungkan dalam melakukan keputusan-keputusan ekonomi. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sesungguhnya genuine cost
Konsep biaya peluang ini adalah bahasan sentral dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi selalu mempertimbangkan biaya peluang dari setiap keputusan dalam
memenuhi kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi. Dalam memilih bidang kegiatan produksi, kita harus melakukan perhitungan
dengan cermat Misalkan saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor industri. Akibatnya adalah hilangnya
kesempatan kerja bagi puluhan juta orang di sektor pertanian karena harus menunggu untuk memperoleh pekerjaan baru di sektor lain. Selain itu, sarana pertanian yang
dimiliki menjadi terbengkalai.
20
Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu
barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut
untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran. Di atas kita telah menyinggung biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit
perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber daya”. Didalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan
untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain, biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber
daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai. Di samping pengeluaran tunai atau biaya eksplisit, perusahaan juga menghadapi
biaya implisit yang merupakan biaya peluang opportunity cost dari penggunaan sumber daya milik perusahaan atau pemilik perusahaan. Untuk memperjelas hal ini, ikutilah
ilustrasi berikut. Hon Juan bekerja sebagai manajer marketing di suatu perusahaan otomotif
terkenal di Jakarta. Hon Juan mendapat gaji per bulan sebesar Rp. 12.0o0.000,00. Karena ingin mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer marketing dan membuka
usaha sendiri bernama Bengkel Mujur. Bengkelnya menempati rumahnya yang dahulu disewakannya sebesar Rp. 5.00o.o0o,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil
depositonya sebesar Rp. 5oo.o0o.000,0o yang berbunga Rp. 3.0oo.000,o0 per bulan. Pada Peraga dibawah ini disajikan laporan pengelolaan Bengkel Mujur.
Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit. Perusahaan baru
dikatakan memperoleh laba secara ekonomi jika laba tersebut lebih besar daripada biaya peluang atau opportunity cost.
Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan biaya sehari-hari dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk
21
melakukan suatu kegiatan kegiatan ekonomi, tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Di lain pihak, biaya peluang adalah biaya yang muncul
secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan yang lain. Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang
muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan. Pada contoh perhitungan laba usaha Bengkel Mujur, gaji Hon Juan Rp12.000.000,00, bunga tabungan Rp3.0oo.000,00, juga
sewa rumah Rp. 5.000.000,0o merupakan biaya peluang. Mengapa jumlah-jumlah itu disebut biaya peluang ? Sebab, jika Hon Juan tidak membuka usaha bengkel, maka
jumlah uang tersebut akan tetap diterima. Pikirkan kembali masalah ini dengan definisi biaya peluang
Bagaimana hubungan biaya peluang dengan laba? Mari kita lihat kembali laba akuntansi Bengkel Mujur milik Hon Juan. Apakah Bengkel Mujur dapat dikatakan
beruntung jika Hon Juan memperoleh laba akuntansi sebesar Rp. 18.000.000,00? Jawabannya belum tentu Untuk pembuktiannya mari kita tinjau ulang Laporan
Perhitungan Laba-rugi Bengkel Mujur dengan mengandaikan penerimaan total Rp. 141.0o0.000,0o yang mengakibatkan laba akuntansi berjumlah Rp. 18.000.000,00.
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaan sebenarnya merugi. Jadi, jika penerimaan Bengkel Mujur hanya Rp. 141.0oo.000, lebih
baik Hon Juan kembali bekerja di perusahaan otomotif.
Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh berikut:
Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua
sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan. Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya
Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang
sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya
22
peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.
Contoh Kurva Biaya Ekonomi
3. Akuntansi Biaya