Titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS yang konstan dan membentuk garis isiklin. Diagram 5.17a menunjukkan bahwa titik-titik keseimbangan produsen adalah di titik
A,D,K,L dan seterusnya. Jika titik-titik keseimbangan tersebut dihubungkan, akan terbentuk garis isoklin OS. Garis isoklin OS tidak membentuk garis lurus karena seperti telah
dinyatakan, dalam jangka panjang perusahaan memiliki kemampuan mengubah kombinasi faktor produksi agar alokasi anggaran lebih efisien. Untuk fungsi produksi skala hasil
konstan atau constant return to scale CRS, isoklin berbentuk garis lurus OR. Hal ini karena dalam fungsi produksi CRS, rasio faktor produksi tidak berubah konstan diagram 5.17b
11. Perilaku Biaya Produksi jangka pendek dan jangka panjang
Biaya Produksi Jangka Pendek.
Dalam biaya produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan – peralatan untuk memproduksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan
adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain – lain yang merupakan biaya variable. Jadi dalam biaya produksi jangka pendek ini terdapat biaya tetap dan biaya
variable.
28
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari gambar diataws sebagai berikut :
1.
AVC Minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2.
ATC Minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3.
AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam biaya produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua factor produksi, sehingga tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran
merupakan biaya variable.
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva AC. Kapasitas 1 ditunjukan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2 dan kapasitas 3 oleh AC3. Dengan
demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta biayanya. Dari gambar tersebut menunjukan bahwa :
a.Produksi 125 unit, kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien, karena biaya produksinya paling minimum.
29
b.Produksi antara 123 sampai 140 unit, kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
c. Produksi 140 unit, kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost LRAC adalah kurva yang menunjukan biaya rata – rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan selalu
menambah kapasitas produksinya. LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali,
maka bentuknya menyerupai huruf U
Kurve LRAC tidak menyinggung kurve – kurve AC pada titik yang terendah. Dalam gambar tersebut hanya kurva ACx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang
paling rendah yaitu titik B. Kurva – kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva ACx tidak disinggung pada titik yang paling minimum. Dalam jangka panjang titik
terendah AC tidak menggambarkan biaya produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi, sebab terdapat AC lain yang dapat lebih
meminimumkan biaya. Kurva AC1 dan AC2. Titik A merupakan titik terendah dari AC1, sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan biaya yang
paling minimum. Tapi dalam jangka panjang b3elum merupakan biaya yang paling minimum, sebab kalau kapasitas produksi yang berikutnya yang digunakan AC2,
produksi qa dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah lagi yaitu A2 pada AC2.
30
Jika perusahaan
ingin berproduksi 2 unit untuk jangka
pendek, pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SAC1 dengan biaya RP 300,-. Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurve SAC2 dengan
biaya RP 150,-. Pada produksi 4 unit ini, perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SAC1, tapi biayanya lebih tinggi, dan seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan kurva
amplop, sebab SAC selalu di dalamnya. Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut
1. Economies of Scale Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bias memperbesar
fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan biaya produksi. Hal ini menyebabkan biaya produksi rata – rata menjadi rendah. Faktor – factor yang merupakan Economies
Scale sebagai berikut :
a. Spesialisasi factor – factor produksi. b. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
c. Hasil dari produk sampingan. d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang
berguna baginya. 2.
Diseconomies of Scale Decreasing Returns to Scale. Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak
efisien, sehingga produktivitasnya menurun. Akibatnya biaya produksi menaik. Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.
12. Kurva biaya pembelajaran