Pembatasan dan Perumusan Masalah Metode Penelitian

yang terjadi, serta perkembangan kasus politik yang terjadi selama Hak Angket tentang kasus Century berjalan di Dewan Perwakilan Rakyat DPR. Bab keempat inti bahasan pokok masalah inti fokus yaitu mengurai permasalahan dengan menganalisa berita politik dengan komparasi dua media pers dalam pemberitaan yakni surat kabar Koran Tempo dan Jurnal Nasional dalam pemberitaan kasus Century dan dampak pemberitaan pers dan cara opini yang dibentuk dalam pada dua media tersebut. Bab kelima merupakan penutup tahap akhir penulisan skripsi, yang berisi kesimpulan dan rekomendasi seputar Persoalan yang diangkat. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Makna Dan Peran Pers Pers merupakan salah satu alat politik negara yang sangat efektif apalagi saat kasus Century mencuat ke publik, di mana pers telah memberikan arti dan menunjukkan perannya pada publik yang sangat berarti dalam menengarai kasus ini antara publik dan pemerintah. Lalu bagaimana arti dan peran pers sesungguhnya dalam perkembangan saat ini. Istilah pers berasal dari bahasa Belanda, yang berarti dalam bahasa Inggris berarti press. 1 Secara harfiah pers berarti cetak, dan secara maknafiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara dicetak. Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian luas dan pers dalam pengertian sempit. Pers dalam pengertian luas meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk pers elektronik, radio siaran, dan televisi siaran. Sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada pers cetak, yakni surat kabar, majalah, dan buletin kantor berita,bahkan sampai internet. 2 adapun makna yang ditafsirkan pada undang-undang tentang pokok pers sebagai berikut: ”pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk lisan, suara,gambar, serta data dan grafik maupun dalam 1 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktek Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007 , h.17. 2 F. Rachmadi, Perbandingan Sistem Pers: Analisis Deskriptif Sistem Pers Di Berbagai Negara,Jakarta: PT. Gramedia, 1990, h. 9. bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.” 3 Disamping itu, pers banyak mewarnai saat kasus Century mencuat dari berbagai macam media, adapun pers sendiri mempunyai ciri-ciri komunikasi yang dapat diidentifikasi dari segi komunikasinya sebagai berikut: ” 1. Periodesitas. pers terbit secara kontinyu dan beraturan melalui waktu,hari, jam dan tanggal. 2. Penerbitan atau publisitas di mana sasaran pers mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. 3. Objektivitas adalah di mana pers mempunyai landasan serta etika profesionalisme dalam penerbitannya. 4. Aktualitas. pers yang bersifat unsur renewlitas dan realitas yang ada serta fakta-fakta yang baru terjadi. 5. Universalitas. pers dapat menyuguhkan varian berita yang ada baik dari sumbernya maupun materi isinya. ” 4 Saat kasus Century berlangsung pun pers memberikan makna mendasar atas perannya yang terkandung, bahwa pers merupakan lembaga sosial yang dapat memberikan informasi melalui media manapun. Pada dasarnya, fungsi pers dapat dirumuskan menjadi 5 bagian yaitu : ”1. Pers sebagai Informasi to inform Fungsi pertama dari lima fungsi utama pers ialah menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteri dasar: aktual, akurat, faktual, menarik atau penting, benar, lengkap, utuh, jelas-jernih, jujur adil, berimbang, relevan . bermanfaat dan etis. 2. Pers sebagai Edukasi to educate Apa pun informasi yang disebarluaskan pers hendaklah dalam kerangka mendidik. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersil untuk memperoleh keuntungan finansial. Namun orientasi dan misi komersil itu, sama sekali tidak boleh mengurangi, apalagi meniadakan fungsi dan tanggung jawab sosial, Seperti ditegaskan Wilbur Schramm dalam Men, Messages, And Media 1973, bagi masyarakat, pers adalah watcher, teacher dan forum pengamat, guru dan forum. 3. Pers sebagai koreksi to correct. Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah legislative, eksekutif, dan yudikatif dalam kerangka ini, kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, 3 UU Pers 1999. 4 F. Rachmadi, Perbandingan Sistem Pers: Analisis Deskriptif Sistem Pers Di Berbagai Negara, h.10.