Latar Belakang Masalah PENUTUP

Pers dijadikan sebuah alat hukum yang dapat dilindungi sebagai landasan dari persatuan negara-negara yaitu PBB Persatuan Bangsa-Bangsa, piagam PBB tentang hak asasi manusia yang berbunyi “… setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat ….” 3 , dalam hak ini termasuk kebebasan memiliki tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas- batas wilayah. Begitu juga sistem yang ada di Indonesia pers menjadi suatu yang dapat dilindungi dengan dasar hukumnya yaitu yang terdapat pada Undang-Undang Dasar UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi tentang “… kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ….” 4 . Begitu juga pada pasal yang terdapat pada pasal 28F, yang menyatakan “… setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh memilliki menyimpan mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia ... .” 5 Dan juga pada ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat MPR tentang hak asasi manusia, yang menyatakan bahwa “… setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi ….” 6 Pers di Indonesia sangat berperan sekali dalam menciptakan sistem demokrasi terbukti pada tahun 1945-1950-an pada masa ini, pers sering disebut 3 Resolusi Majelis Umum PBB 217 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris, Eleanor Roosevelt menyebutnya sebagai Magna Carta bagi seluruh umat manusia. diakses pada 18 Maret 2011 artikel di akses pada 18 Februari 2011 dari http:id.wikisource.orgwikiPernyataan_Umum_tentang_Hak-Hak_Asasi_Manusia. 4 Pasal 28 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 5 Pasal 28F Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 6 ketetapan MPR RI No. XVIIMPR1998 sebagai pers perjuangan. Pers Indonesia menjadi salah satu alat perjuangan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Beberapa hari hari setelah proklamasi dibacakan Bung Karno, terjadi perebutan kekuasaan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk pers. Pada September-Desember 1945, kondisi pers RI semakin kuat, yang ditandai oleh mulai beredarnya koran, antara lain: Soera Merdeka Bandung, Berita Indonesia Jakarta, Merdeka, Independent, Indoneisan News Bulletin, Warta Indonesia Dan The Voice Of Free Indonesia. Lalu bagaimana kekuatan pers pada politik dalam pemberitaan kasus Century, pers dituntut untuk tetap berani, yaitu sebagai alat demokrasi yang kita kenal selama ini. Dengan melakukan perannya melalui pemberitaan kasus Century di mana sistem negara kita yang menganut trias politik kurang cukup dipercaya oleh rakyat. adapun pers dalam wujudnya yaitu pada surat kabar Jurnal Nasional dan Koran Tempo yang dinilai cukup intens dalam headline pemberitaan politik dalam hal kasus Century ini, karena selama ini pers menunjukan sebuah identitas kekuatan politik serta andil pada setiap perjalanan sistem demokrasi kita selama ini dari prakemerdekaan hingga saat ini. Pers juga menjadi tuntunan rakyat Indonesia agar tetap On The Right Track jalur yang benar demokrasi dan tidak keluar dari jalur. Berdasarkan dari latar belakang maka penulis tertarik untuk mengangkat skripsi dengan judul “EKSISTENSI PERS PADA PEMBERITAAN POLITIK “KASUS CENTURY” STUDI KOMPARATIF JURNAL NASIONAL DAN KORAN TEMPO Berdasarkan judul diatas penulis mengangkat tema media dan politik di mana asumsi kami media cukup berperan penting dalam setiap permasalahan politik yang terjadi, sedangkan kasus Century ini banyak menyita perhatian publik maupun setiap kalangan baik politikus dan ekonom, maka penulis tertarik untuk mengangkat skripsi dengan judul ini.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tentang pers dan demokrasi yang dikemukakan dalam latar belakang, penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada kontribusi pers dalam pemberitaan tentang kasus Century di headline surat kabar Jurnal Nasional dan Koran Tempo periode 28 februari- 4 maret 2010 terhadap jalannya demokrasi Indonesia pada kasus Century . Agar pembahasan didalam penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kekuatan pers pada pemberitaan politik kasus Century ? 2. Dampak kasus Century pada politik indonesia atas pemberitaan media ?

C. Metode Penelitian

Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukaan dengan cara mengumpulkan data-data yang relevan kurang lebih dari sebulan pada pemberitaan terkait yaitu dalam hal kasus Century dengan metode random komparatif pemberitaan politik pada media Jurnal Nasional dan Koran Tempo melalui surat kabar yang diterbitkan, kemudian kami beri batasan waktu. melalui headline berita yang diberitakan yaitu pada pemberitaan kasus Century dengan urutan peristiwa yang ada serta tanggal dan bulan kejadian yang sama, serta perkembangan yang berkaitan dengan topik pembahasan dan sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang berhubungan dengan objek penelitian. Data primer: sumber-sumber yang digunakan sebagai rujukan utama dalam penelitian yang langsung berhubungan dengan objek penelitian, yang meliputi sumber berita terkait, media terkait dan koran koran resmi Jurnal Nasional dan Koran Tempo. Data sekunder : data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, koran, artikel, majalah dan sumber yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan sumber lainnya yang relevan dengan materi penelitian. Selanjutnya data-data yang terkumpulkan kemudian diklasifikasikan sesuai tema dan hal-hal yang akan dibahas penulis, lalu penulis menguraikan dan komparatif data-data dengan memaparkan secara sistematis dengan disertai analisis. Analisis data dalam penelitian bersifat kuantitatif dengan komparatif pada setiap pemberitaan yang terkumpul kemudian menggunakan teknik pembahasan deskriptif analisis, yaitu dengan memaparkan dan menganalisa data-data yang di peroleh. Untuk pedoman penulisan, penelitian ini berpedoman pada buku pedoman penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi, yang diterbitkan oleh CeQDA Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah 2007.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian yang berjudul EKSISTENSI PERS PADA PEMBERITAAN POLITIK “KASUS CENTURY” STUDI KOMPARATIF JURNAL NASIONAL DAN KORAN TEMPO adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kontribusi pers terhadap politik Indonesia. 2. Dapat menjadi referensi kajian peneliti kajian tentang media dan politik. 3. Untuk mengetahui eksistensi peran pers terhadap pemberitaan politik pada kasus Century pada surat kabar Jurnal Nasional dan Koran Tempo.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami dari isi skripsi ini, maka penulis membagi isi skripsi ini menjadi lima bab tiap bab yang di dalamnya terdiri sub bab. Adapun sistematika sebagai berikut: Bab pertama berisi pendahuluan meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab kedua teori serta landasan yang berisikan pedoman Undang-Undang pers serta kacamata politik pers dalam menanggapi suatu permasalah dalam pemberitaan khususnya dalam masalah politik yang menyangkut elite politik. Bab ketiga yang berisikan bahasan umum awal mula berdirinya Bank Century seputar kronologi dan latar belakang kasus Century serta dampak politik yang terjadi, serta perkembangan kasus politik yang terjadi selama Hak Angket tentang kasus Century berjalan di Dewan Perwakilan Rakyat DPR. Bab keempat inti bahasan pokok masalah inti fokus yaitu mengurai permasalahan dengan menganalisa berita politik dengan komparasi dua media pers dalam pemberitaan yakni surat kabar Koran Tempo dan Jurnal Nasional dalam pemberitaan kasus Century dan dampak pemberitaan pers dan cara opini yang dibentuk dalam pada dua media tersebut. Bab kelima merupakan penutup tahap akhir penulisan skripsi, yang berisi kesimpulan dan rekomendasi seputar Persoalan yang diangkat.