Surat Kabar Dan Berita Sebagai Interpretasi Sosial Politik

1. Proses framing sebagai metode penyajian realitas di mana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibalikkan secara halus, dengan memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja, dengan menggunakan istilah-istilah yang mempunyai konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur dan alat ilustrasi lainnya. 2. Proses framing merupakan bagian tak terpisahkan dari proses penyuntingan yang melibatkan semua pekerja di bagian keredaksian media cetak. Redaktur, dengan atau tanpa konsultasi dengan redaktur pelaksana, menentukan apakah laporan si reporter akan dimuat ataukah tidak, serta menentukan judul yang akan diberikan. 3. Proses framing tidak hanya melibatkan para pekerja pers, tetapi juga pihak- pihak yang bersengketa dalam kasus-kasus tertentu yang masing-masing berusaha menampilkan sisi informasi yang ingin ditonjolkannya sambil menyembunyikan sisi lain. Proses framing menjadikan media massa sebagai arena di mana informasi tentang masalah tertentu diperebutkan dalam suatu perang simbolik antara berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pandangannya didukung pembaca. Dalam proses framing pada akhirnya akan membawa efek. Karena sebuah realitas bisa jadi dibingkai dan dimaknai berbeda oleh media, bahkan pemaknaan itu bisa jadi akan sangat berbeda. Untuk melihat bagaimana media melakukan framing dalam pemberitaan biasanya dapat menggunakan teori Robert Entman yaitu dengan empat cara pertama mendefinisikan masalah yang diberitakan biasanya pada bingkai headline yang tertera dalam suatu berita, kedua mendefinisikan penyebab masalah biasanya dengan metode apa atau siapa yang akan diberitakan. ketiga evaluasi moral biasanya wartawan akan menambahkan suatu argumentasi tambahan dengan siapa yang mampu menyelesaikan masalah seperti para ahli atau orang yeng terlibat hal ini biasanya dilakukan setelah pendefinisian masalah dan penyebab masalah. Keempat penyelesaian masalah atau solusi saat pemberitaan akan melihat bagaiamana masalah terlihat dan siapa yang menyebabkan masalah dengan memberi jalan keluar masalah dan siapa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. 18 Realitas sosial yang kompleks penuh dimensi dan tidak beraturan, disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu. Berdasarkan penyederhanaan atas kompleksnya realitas yang disajikan media, menimbulkan efek framing, yaitu: Pertama. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan mengaburkan aspek yang lain. framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari realitas, akibatnya ada aspek lain yang tidak mendapat perhatian yang memadai. Kedua. framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi tertentu dan melupakan sisi yang lain. Dengan menampilkan sisi tertentu dalam berita ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita. Ketiga. framing yang dilakukan media akan menampilkan aktor tertentu dan menyembunyikan aktor yang lain. Efek yang segera terlihat dalam pemberitaan yang memfokuskan pada satu pihak, 18 Alex sobur, Analisis Teks Media Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 172 menyebabkan pihak lain yang mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi. Dalam hal keterangan diatas bahwa surat kabar dengan berita serta headline melalui framing yang ada, kita dapat mengetahui kabar realitas sosial yang terjadi, di mana kita rasakan peran rakyat dalam berpartisipasi dalam politik terbatas untuk mengetahui sebuah informasi politik menjadi suatu interpretatif sosial dalam melakukan hal politik yaitu untuk mengetahui putusan serta kasus politik yang terjadi meskipun tidak secara langsung. 25

BAB III KASUS CENTURY BERMUATAN POLITIK

A. Awal Berdirinya Bank Century

Narasi munculnya Bank Century banyak keganjilan ketika di dirikan, awal berdiri berdasarkan Akta No.136 pada 30 Mei 1989 yang dibuat Lina Laksmiwardhani, SH, notaris pengganti Lukman Kirana, SH, notaris di Jakarta. Kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.C.2-6169.HT.01.01.TH 89 tertanggal 12 Juli 1989. Di daftarkan ke Pengadilan NegeriPN Jakarta Selatan pada 2 Mei 1991 dengan No. 284Not1991. Anggaran Dasar Bank Century telah disesuaikan dengan Undang-Undang PerseroanTerbatas No.1 Tahun1995 dalam Akta No. 167 tanggal 29 Juni 1998 dari Rachmat Santoso, S.H, notaris di Jakarta. Pada 16 April 1990, Bank Century memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuanga MENKEU Republik Indonesia melalui surat keputusan No.462KMK.0131990. Pada tanggal 22 April 1993, Bank Century memperoleh peningakatan status menjadi bank devisa dari Bank Indonesia BI melalui surat keputusan No. 265KEPDIR. Anggaran Dasar Bank Century telah beberapa kali berubah, terakhir pada Akta No.159 tanggal 29 Juni 2005 . 1 1 BPK. Go.id, “ Dana Hibah Bank Century,” artikel diakses pada 5 juni 2011 dari http:www.jdih.bpk.go.idartikelDanaHibahBankCentury.pdf Bank Century berdomisili di Indonesia dengan 27 Kantor Cabang Utama, 30 Kantor Cabang Pembantu dan 8 Kantor Kas. Kantor Pusat Bank beralamat di Gedung Sentral Senayan II, Jl. Asia Afrika No. 8 Jakarta. Dari jumlah kantor tersebut di atas yang beroperasi sebanyak 63 kantor 2 . Sesuai dengan permintaan Bank Indonesia melalui surat Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001 yang di pertegas melalui surat Bank Indonesia tanggal 20 Agustus 2004 pertemuan dengan Bank Indonesia pada tanggal 16 April 2004 dengan manajemen Bank dan pemegang saham pengendali First Gulf Asia Holdings Limited Chinkara Capital Limited setuju untuk melakukan merger atau penggabungan Bank dengan PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk untuk menghasilkan sinergi dan memperkuat permodalan Bank hasil merger. Proposal merger tersebut disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 26 April2004. Pada tanggal 21 Mei 2004, Bank, PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan tindakan hukum penyatuan kegiatan usaha dengan cara Penggabungan atau Merger di mana Bank Century sebagai “Bank Yang Menerima Penggabungan” dan PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk sebagai “Bank Yang Akan Bergabung”. 3 Peleburan usaha merger yang dilaksanakan dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut 4 : 2 Sonowijoyo,wordpress.com, “Kronologi Kasus Bank Century,” artikel diakses pada 5 juni 2011 dari http:sonowijoyo.wordpress.com20100128kronologi-kasus-bank-century 3 Blogspot.com, “ Kasus Skandal Bank Century,” artikel diakses pada 5 juni 2011dari http:imperiumindonesia.blogspot.com200912kasus-skandal-bank-century 4 Aloysius soni ed., Centurygate mengurai konspirasi pengusaha-pengusaha, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010,h.323.  Semua kekayaan dan kewajiban serta operasi, usaha, kegiatan setiap Bank yang menggabungkan diri beralih hukum kepada Bank Century.  Semua pemegang saham Bank-Bank yang bergabung karena hukum menjadi pemegang saham Bank Century.  Bank sebagai Perusahaan hasil penggabungan tetap mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan terbatas dan sebagai Bank umum dengan memakai nama PT Bank Century Tbk.  Semua perusahaan yang menggabungkan diri karena hukum akan bubar tanpa melakukan likuidasi. Pada 6 Desember 2004 BI telah memberi persetujuan atas merger beberapa pihak Bank menjadi Bank Century, namun pada saat setelah merger Bank ini terus mengalami kerugian kendati pada saat krisis perbankan pada tahun 2008, bank ini tetap dipertahankan agar tidak berdampak besar pada perbankan lainnya . Dari awal berdirinya Bank ini banyak yang tidak beres dan selalu berkelut dalam permasalahan. Padahal Bank Century sendiri telah dinyatakan sebagai Bank Gagal dan juga dalam keadaan awas oleh pihak pengawas BI Bank Indonesia sendiri, namun tetap saja para pengawas Bank tetap mempertahankan keberadaan Bank Century. 5

B. Latar Belakang Kasus Century

Kasus Century merupakan kasus hukum namun dibawa keranah politik yang menjadikan kasus ini sebagai kasus politik yang komplek, banyak hal politis 5 Simpuldemokrasi.com, “Membaca Drama Century,”artikel diakses pada 5 juni 2011dari http:www.simpuldemokrasi.comartikel-opini2096-membaca-drama-century.html yang terjadi pada maraknya pemberitaan kasus Century seperti isu manuver politik yaitu rombak kabinet reshuffle, transaksional politik bargaining politik, perombakan dalam koalisi partai pada pemerintahan, pertemuan ketua lembaga negara di Cikeas dirumorkan adanya konspirasi pada pejabat pemerintah dalam menangani kasus ini, dan hal politis lainnya. Dampak kasus ini dalam hal politik akan terasa jelas pada pembentukan PansusPanitia Khusus Hak Angket dan Sidang Paripurna di DPR dalam hak tanya kejelasan panitia Hak Angket pada pemerintah dalam hal kasus ini dengan di warnai konstelasi politik. Latar belakang kasus Century berawal dari kecurigaan para elite politik pada kebijakan pemerintah di mana adanya dugaan dana talangan pada Bank Century mengalir pada salah satu tim sukses partai yang memang pada saat pengucuran dana bailout tepat pada saat-saat waktu akan pemilu pemilihan umum Caprescalon Presiden dan Cawaprescalon Wakil Presiden 2009. Awal kasus Century berbicara tentang sebuah kebijakan politik yang dijalani oleh pemerintah, kebijakan pun berporos pada sistem pengawasan. Banyak pengamat politik mempunyai ekspektasi yang pesimis dalam penyelesaian kasus Century. Kasus Century merupakan kasus permasalahan perbankan tentang kucuran dana bailout pada Bank Century, yang memang kasus perbankan merupakan kasus yang unik di mana dari banyaknya kasus perbankan yang sebelum- sebelumnya dinilai sulit untuk dapat diselesaikan karena banyak oknum pejabat yang terlibat dan unsur politik kepentingan. Kasus Century sendiri menjadi sebuah momok yang mesti diperhatikan bagi pemerintah, dengan menguras tenaga serta