Uji Penghambatan Pertumbuhan dan Perkembangan Biofilm

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta putih memperlihatkan perbedaan aktivitas penghambatan dan penghancuran biofilm yang signifikan terhadap biofilm yang dibentuk oleh bakteri S. aureus.

3.3.8 Optimasi Aktivitas Penghancuran Biofilm S. aureus

Pada penelitian ini, optimasi aktivitas penghancuran biofilm S. aureus dilakukan dengan menggunakan aplikasi metode Response Surface Analysis RSA tiga faktorial dengan jumlah replikasi 1. Tiga faktor yang digunakan meliputi konsentrasi seduhan daun teh putih, waktu kontak pemberian seduhan dan suhu inkubasi yang digunakan dalam desain dan analisis eksperimen RSA divariasikan. Rentang yang digunakan pada konsentrasi seduhan daun teh putih 1 - 8 vv, waktu kontak pemberian seduhan daun teh putih 30 menit – 90 menit, dan suhu inkubasi pada suhu 25°C - 50°C. Tujuannya adalah untuk mengetahui konsentrasi seduhan daun teh putih, waktu kontak dan suhu inkubasi yang menunjukkan aktivitas penghancuran biofilm S. aureus optimal. 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi

Berdasarkan hasil determinasi tanaman pada tanggal 06 Januari 2015 membuktikan bahwa tanaman yang digunakan adalah teh Camellia sinensis L. Kuntze, suku Theaceae. Hasil determinasi tersebut dapat dilihat pada lampiran 7.

4.2 Hasil Karakterisasi dan Penapisan Fitokimia Daun Teh Putih

C. sinensis

4.2.1 Organoleptik

Daun teh putih yang digunakan pada penelitian ini berada dalam kemasan yang sama, bertujuan mengurangi variabel pengganggu yang menyebabkan perbedaan komposisi zat berkhasiat, misalnya perbedaan waktu panen dan lama penyimpanan. Karakteristik daun teh putih C. sinensis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk panjang, sedikit bengkok dan berujung runcing menyerupai jarum. Berwarna hijau keperakan mengkilat dari bulu – bulu yang menyelimutinya. Memiliki bau khas teh dengan rasa hambar saat di hisap dan sedikit pahit jika dikunyah. Karakteristik daun teh putih yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Karakteristik Daun Teh Putih C. sinensis Sumber: Dokumen Pribadi

4.2.2 Penapisan Fitokimia

Kandungan metabolit sekunder pada daun teh putih C. sinensis diuji dengan cara penapisan fitokimia pada tanggal 08 Mei 2015. Metabolit sekunder yang diuji secara kualitatif pada penelitian ini adalah alkaloid Wagner, Mayer