Penetapan Kadar Kloramfenikol dalam Sampel Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik

Sampel dinyatakan mengandung kloramfenikol jika terjadi peningkatan tinggi dan luas puncak pada kromatogram hasil spiking dengan waktu tambat yang sama seperti pada kromatogram penyuntikan larutan baku pembanding Rohman, 2007 Hasil analisis kualitatif dapat dilihat pada Gambar 3. 3.4.4.4 Analisis Kuantitatif 3.4.4.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Baku Pembanding Kloramfenikol Larutan Induk Baku Kloramfenikol dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan dengan pelarut hingga garis tanda, dikocok hingga homogen sehingga diperoleh larutan kloramfenikol dengan konsentrasi 2 µ gml kemudian dipipet sebanyak 1,5 ml, 3,5 ml, 5 ml, 15 ml, 25 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dan diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda, dikocok sampai homogen sehingga diperoleh konsentrasi 0,03 µgml, 0,07 µgml, 0,1 µgml, 0,3 µgml dan 0,5 µgml. Kemudian masing-masing larutan disaring dengan Cellulose Nitrate 0,2 µm, dan diinjeksikan ke sistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl dan dideteksi pada panjang gelombang 278 nm. Selanjutnya dari luas area yang diperoleh pada kromatogram dibuat kurva kalibrasi dihitung persamaan garis regresi dan faktor korelasinya Kromatogram dan data perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.

3.4.4.4.2 Penetapan Kadar Kloramfenikol dalam Sampel

Larutan sampel yang telah disiapkan seperti pada bagian 3.4.3 kemudian disaring dengan Cellulose Nitrate 0,2 µm, dan diawaudarakan selama 15 menit, kemudian diinjeksikan sebanyak 10 µl ke sistem KCKT menggunakan vial autosampler dan dideteksi pada panjang gelombang 278 nm dengan perbandingan fase gerak metanol : aquabidest 55 : 45 dan laju alir 1 mlmenit. Dilakukan sebanyak 6 kali perlakuan. Kromatogram direkam dan dicatat luas puncak. Kadar kloramfenikol yang terdapat dalam larutan sampel X dihitung dengan mensubstitusikan luas puncak ke dalam persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi pada bagian 3.4.4.4.1 sebagai Y. Hasilnya lalu dikali volume larutan sampel, kemudian dibagi dengan berat penimbangan sampel udang sehingga diperoleh kadar kloramfenikol dengan satuan µgg sampel. Rumus perhitungan kadar kloramfenikol dalam sampel dituliskan sebagai berikut: Kadar Kloramfenikol µ gg sampel = sampelml larutan Volume x µgml g sampel n penimbanga berat X Contoh Perhitungan untuk mencari kadar dapat dilihat pada Lampiran 11.

3.4.4.4.3 Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik

Data perhitungan kadar kloramfenikol pada bagian 3.4.4.4.2 dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Rumus yang digunakan untuk menghitung simpangan baku adalah: SD = 1 2 − − ∑ n X X Sedangkan untuk mendapatkan t hitung digunakan rumus: t hitung n SD X X − = Data diterima jika –t tabel t hitung t tabel pada interval kepercayaan 95 dengan derajat kebebasan dk = n-1 dan nilai α = 0,05. Keterangan: SD = standard deviationsimpangan baku X = kadar kloramfenikol = kadar rerata kloramfenikol n = jumlah perlakuan Adapun alasan pemilihan interval kepercayaan 95 adalah dalam preparasi sampel banyak tahapan yang dilakukan yang memungkinkan lebih banyak terjadi kesalahan. Untuk menghitung kadar kloramfenikol dalam sampel secara statistik digunakan rumus: Kadar Kloramfenikol µ = X ± t 1- 12αdk x n SD Keterangan: μ = kadar kloramfenikol t = harga t tabel sesuai dengan derajat kepercayaan α = tingkat kepercayaaan dk = derajat kebebasan Rohman, 2007. Data perhitungan penetapan kadar secara statistik dapat dilihat pada Lampiran 5, 7 dan 9. 3.4.5 Validasi Metode 3.4.5.1 Akurasi