Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Rentang Kekuatan

2.4.2 Presisi

Presisi diekspresikan dengan standar deviasi atau standar deviasi relatif RSD dari serangkaian data. Data untuk menguji presisi seringkali dikumpulkan sebagai bagian dari kajian-kajian lain yang berkaitan dengan presisi seperti linearitas atau akurasi. Biasnya replikasi 6-15 dilakukan pada sampel tunggal untuk tiap-tiap konsentrasi. Pada pengujian dengan KCKT, nilai RSD antara 1-2 biasanya dipersyaratkan untuk senyawa-senyawa aktif dalam jumlah yang banyak sedangkan untuk senyawa-senyawa dengan kadar sekelumit RSD berkisar antara 5-15 Rohman, 2007. 2.4.3 Spesifitas Penentuan spesifitas metode dapat diperoleh dengan dua jalan. Cara pertama adalah dengan melakukan optimasi sehingga diperoleh senyawa yang dituju terpisah secara sempurna dari senyawa-senyawa lain resolusi senyawa yang dituju ≥ 2. Cara kedua untuk memperoleh spesifitas adalah dengan menggunakan detektor selektif terutama untuk senyawa-senyawa yang terelusi secara bersama-sama sebagai contoh detektor elektrokimia hanya akan mendeteksi senyawa tertentu, sementara senyawa yang lainnya tidak terdeteksi. Penggunaan detektor UV pada panjang gelombang yang spesifik juga merupakan cara yang efektif untuk melakukan pengukuran selektifitas Rohman, 2007.

2.4.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat ditentukan dengan 2 metode yakni metode non instrumental visual dan metode perhitungan. Metode non instrumental visual digunakan pada teknik kromatografi lapis tipis dan metode titrimetri. Metode perhitungan didasarkan pada simpangan baku respon SB dan derajat kemiringanslope b dengan rumus perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi sbb: Simpangan baku respon dapat ditentukan berdasarkan simpangan baku blanko, simpangan baku residual dari garis regresi atau simpangan baku intersep y pada garis regresi Rohman, 2007. 2.4.5 Linearitas Lineritas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil- hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Linearitas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon y dengan konsentrasi x. Linearitas dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda-beda. Data yang diperoleh selanjutnya diproses dengan metode kuadrat terkecil, untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan slope, intersep, dan koefisien korelasinya Rohman, 2007.

2.3.6 Rentang

Rentang atau kisaran suatu metode didefinisikan sebagai konsentrasi terendah dan tertinggi yang mana suatu metode analisis menunjukkan akurasi, presisi, dan linearitas yang mencukupi. Kisaran-kisaran konsentrasi yang diuji tergantung pada jenis metode dan kegunaannya Rohman, 2007. Slope SB x LOQ 10 = Slope SB x LOD 3 =

2.3.7 Kekuatan

Kekuatanketahanan dievaluasi dengan melakukan variasi parameter- parameter metode seperti persentase pelarut organik, pH, kekuatan ionik, suhu, dan sebagainya. Suatu praktek yang baik untuk mengevaluasi ketahanan suatu metode adalah dengan memvariasi parameter-parameter penting dalam suatu metode secara sistematis lalu mengukur pengaruhnya pada pemisahan Rohman, 2007.

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Laboratorium Penelitian, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan, pada bulan Januari 2011 hingga Maret 2011.

3.1 Alat-alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seperangkat instrumen KCKT lengkap Hitachi dengan pompa L-2130, injektor autosampler L-2200, kolom Luna Phenomenex 5µm C18 250 mm x 4,60 mm, detektor UV-Vis L- 2420, degasser DGU 20 AS, wadah fase gerak, vial khusus autosampler, sonifikator Branson 1510, pompa vakum Gast DOA - P604 – BN, neraca analitik Mettler Toledo, penyaring membran Whatman Cellulose Nitrate 0,45 µm dan PTFE polytetrafluoroethylene 0,5 µm, Cellulose Nitrate 0,2 µm, Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu UV 1800, blender, vortex Boeco- Germany, sentrifus Hitachi CF16RXII, alat-alat gelas, spatula dan bola karet.

3.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan jika tidak dinyatakan lain merupakan kualitas p.a. pro analysis keluaran E.Merck antara lain metanol HPLC Grade, asetonitril HPLC Grade, n-heksana, natrium klorida, aquabidest PT. Ikapharmindo Putramas, kloramfenikol BPFI dan kloramfenikol baku pabrik PT Varia Sekata.

3.3 Sampel

Sampel yang diperiksa dalam penelitian ini adalah udang windu dari hasil budidaya tambak yang diambil secara purposif dari kota Medan yaitu Medan