Pengertian Piutang Biaya Atas Piutang

9

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang telah dilakukan Sitepu 2006 yang berjudul “Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Daya Muda Agung Cabang Medan”, dengan perumusan masalah “Apakah PT. Daya Muda Agung Cabang Medan telah mengelola manajemen piutangnya selama tahun 2001, 2002, 2003 dengan baik?” Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan dan analisis data dengan metode analisis deskriptif dan deduktif, menjelaskan bahwa sistem manajemen piutang belum dikelola dengan baik dimana kebijakan kredit yang diterapkan mengakibatkan penjualan pada PT. Daya Muda Agung cabang Medan mengalami penurunan dari tahun 2001 dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2002.

B. Pengertian Piutang

Setiap perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dilakukan biasanya akan disepakati terlebih dahulu bagaimana cara pembayaran transaksi tersebut apakah secara tunai atau secara kredit. Apabila pembayaran dilakukan secara kredit maka perusahaan akan menerima piutang yang akan dicatat di neraca hingga saat penagihan berhasil memperoleh pembayaran kas. Pos piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar dan oleh karenanya perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat ditangani dengan cara yang seefisien mungkin. Universitas Sumatera Utara 10 Menurut Syahyunan 2004: 61 alasan perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit adalah untuk mendorong atau meningkatkan penjualan guna meningkatkan laba perusahaan. Pengertian luas istilah piutang dapat dipergunakan bagi semua hak terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa. Gitosudarmo 2002: 81 Piutang adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Kebijakan penjualan kredit ini merupakan kebijakan yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis untuk merangsang minat para langganan. Jadi kebijakan ini sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan.

C. Penggolongan Piutang

Piutang merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa terhadap seseorang atau perusahaan lain atas penjualan kredit yang dilakukan. Soemarso 2000: 339 mengemukakan bahwa piutang diklasifikasikan sebagai piutang dagang dan piutang lain-lain. Piutang dapat meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang yang timbul diluar kegiatan usaha normal perusahaan digolongkan dalam piutang lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa piutang dapat diklasifikasikan menjadi dua 2 bagian besar, yaitu: Piutang Dagang dan Piutang Lain- lain.

1. Piutang Dagang

Piutang dagang merupakan piutang yang berasal dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Piutang ini merupakan penjualan kredit jangka Universitas Sumatera Utara 11 pendek kepada pelanggan. Pembayarannya biasanya jatuh tempo 30-50 hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informan antara penjual dan pembeli yang di dukung oleh dokumen-dokumen perusahaan seperti faktur pesanan penjual dan kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak melibatkan bunga meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu. Piutang dagang merupakan tipe piutang yang paling lazim ditemukan dan umumnya mempunyai jumlah yang paling besar. Piutang dagang dibagi atas dua bagian, yaitu:

a. Piutang Usaha

Menurut Kieso dan Weigand 2002: 182 bahwa piutang usaha adalah jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Seperti yang telah dikemukakan piutang timbul dari transaksi penjualan kredit. Transaksi penjualan kredit terjadi apabila ada kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai harga, jenis barang maupun syarat pembayaran kemudian penjual menerbitkan faktur penjualan sebagai dasar untuk pencatatan penjualan barulah resmi terjadi piutang usaha. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.

b. Piutang wesel

Piutang wesel adalah suatu janji tertulis yang tidak bersyarat dari seseorang kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Piutang dalam bentuk wesel biasanya berakhir setelah 30 hari atau paling lama 90 hari. Wesel ini dapat diperjualbelikan kepada pihak lain jika sipemegang wesel membutuhkan uang sebelum jatuh temponya sipemegang wesel akan menagih dari pihak yang mengeluarkan wesel. Universitas Sumatera Utara 12 Menurut Kieso dan Weygand 2002: 252 Piutang wesel atau bisa juga disebut wesel tagih dapat dikategorikan atas dua bagian, yaitu: 1. Wesel tagih berbunga dinyatakan suatu tingkat bunga tertentu dari jangka waktu jatuh temponya. Pihak yang menandatangani wesel harus membayar sejumlah nilai nominal wesel ditambah dengan bunga yang terhutang. 2. Wesel tagih tanpa bunga, pembayaran akan diterima pada saat jatuh tempo akan sama dengan nilai nominal yang dinyatakan dalam satu wesel tesebut.

2. Piutang Lain-lain

Menurut Smith 1997: 286 bahwa piutang lain-lain meliputi seluruh tipe piutang lainnya. Piutang lain-lain dari berbagai transaksi seperti : 1. Penjualan sekuritas atau harta benda lain selain persediaan 2. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat dan karyawan 3. Setoran atau deposito kepada kreditor, perusahaan utilitas Perum dan instilasi- instilasi lainnya 4. Pembayaran dimuka atas pembelian 5. Tuntutan atas kerugian atau kerusakan 6. Harga saham yang masih harus ditagih 7. Piutang deviden dan bunga Penjualan kredit ini akan menimbulkan resiko bagi perusahaan jika tidak dapat ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang. Oleh karena itu lalu memperhitungkan biaya atas resiko tidak dapat ditagihnya piutang tersebut dalam bentuk bad debt expense. Universitas Sumatera Utara 13 Kebijakan penjualan kredit dapat menimbulkan keuntungan-keuntungan dalam bentuk: a. Kenaikan hasil penjualan b. Kenaikan laba. Hal ini adalah sebagai akibat dari kenaikan dalam hasil penjualan akan dapat menimbulkan kenaikan pada laba perusahaan. c. Memenangkan persaingan. Dalam bisnis saat ini maka hampir semua perusahaan melaksanakan politik penjualan kredit. Oleh karena itu untuk menjaga posisi perusahaan di dalam persaingan maka haruslah dilakukan politik penjualan kredit tersebut, apabila tidak ingin merosot dalam posisi persaingan di pasar. Menurut Gitosudarmo 2002: 82 besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Volume penjualan kredit Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang. 2. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya dan sebaliknya semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti semakin kecil besarnya jumlah piutang 3. Ketentuan tentang batas volume penjualan kredit Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relatif besar, maka bersarnya piutang juga semakin besar. Universitas Sumatera Utara 14 4. Kebiasaan membayar para pelanggan kredit Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit mundur dari waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar. 5. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif maka besarnya jumlah piutang relatif besar.

D. Biaya Atas Piutang

Menurut Gitosudarmo 2002: 82 dengan dilaksanakanya penjualan secara kredit yang kemudian menimbulkan piutang maka perusahaan sebenarnya tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa biaya. Biaya yang timbul akibat adanya piutang adalah : 1. Biaya penghapusan piutang Biaya penghapusan piutangpiutang ragu-ragu bad debt risiko terhadap tidak tertagihnya sejumlah tertentu dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya piutang ragu-ragu yang nantinya akan diadakan penghapusan piutang. Oleh karena itu perlu diperhitungkan pada setiap periode. 2. Biaya pengumpulan piutang Dengan adanya piutang maka timbul kegiatan penagihan piutang yang akan mengeluarkan biaya yang disebut sebagai biaya pengumpulan piutang. 3. Biaya administrasi Terhadap piutang diperlukan kegiatan administrasi yang akan mengeluarkan biaya. Universitas Sumatera Utara 15 4. Biaya sumber dana Dengan terjadinya piutang maka diperlukan dana dari dalam maupun dari luar perusahaan untuk menjagainya. Dana tersebut diperlukan biaya untuk sumber dana.

E. Manajemen Piutang