Standar Kredit Kebijakan Kredit

16 Menurut Syamsuddin 2000: 256-258 variabel-variabel kebijakan kredit yang terpenting adalah:

a. Standar Kredit

Standar kredit dari suatu perusahaan didefenisikan sebagai kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seorang langganan sebelum memberikan kredit. Hal-hal seperti nama baik langganan sehubungan dengan kredit atau utang-utang dagangnya baik kepada perusahaan sendiri maupun kepada perusahaan lain, referensi-referensi kredit, rata-rata jangka waktu pembayaran utang dagang akan dapat memberikan suatu dasar penilaian bagi perusahaan sebelum memberikan atau melakukan penjualan kredit. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan apabila perusahaan bermaksud untuk mengubah standar kredit yang akan ditetapkan perusahaan menurut Syamsuddin 2000: 257 adalah: 1 Biaya Administrasi Perusahaan memperlunak standar kredit yang diterapkan maka berarti lebih banyak kredit yang diberikan dan tugas-tugas yang tidak dapat dipisahkan dengan adanya pertambahan penjualan kredit tersebut juga akan semakin bertambah besar. Sebaliknya apabila standar kredit diperketat maka jumlah penjualan kredit yang diberikan akan semakin kecil dan tugas-tugas untuk itupun semakin sedikit. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa perlunakan standar kredit yang lebih ketat akan mengurangi biaya- biaya administrasi. 2 Investasi Piutang Penanaman modal dalam piutang mempunyai biaya-biaya tertentu, semakin besar piutang semakin besar pula biaya-biayanya carrying cost, demikian pula sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 17 Bila perusahaan memperlunak standar kredit yang diterapkan maka rata-rata jumlah piutang akan memperkecil rata-rata piutang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perlunakan standar kredit akan memperbesar carrying cost dan apabila sebaliknya, biaya- biaya tersebut akan semakin kecil. Perubahan rata-rata piutang dikaitkan dengan perubahan standar kredit yang disebabkan oleh perubahan volume penjualan dan perubahan dalam pengumpulan piutang. Perlunakan standar kredit diharapkan untuk meningkatkan volume penjualan sedangkan standar kredit yang semakin ketat akan menurunkan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan akan memperbesar rata-rata piutang sedangkan penurunan volume penjualan akan berakibat sebaliknya yaitu semakin rendahnya jumlah rata-rata piutang. Perusahaan bila memperlunak standar kredit yang diterapkan maka dapat diduga bahwa perusahaan sudah mengambil kebijaksanaan untuk memberikan kredit kepada langganan-langganan yang selama ini kurang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, misalnya mungkin mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membayar hutang-hutangnya kepada perusahaan. Sebaliknya yaitu perusahaan semakin memperketat standar kredit yang diberikan, maka penjualan kredit tersebut akan diberikan terbatas kepada langganan-langganan yang benar-benar memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan dan dapat diharapkan untuk membayar utang-utang mereka lebih awal atau paling tidak tepat waktu dari yang sudah ditentukan. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa dengan diperlunaknya standar kredit yang ditetapkan maka rata-rata piutang akan semakin meningkat, sedangkan memperketat piutang akan memperkecil rata-rata piutang. Universitas Sumatera Utara 18 3 Kerugian Piutang Variabel lain yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh adanya perubahan standar kredit adalah Bad Debt Expenses. Probabilitas resiko kerugian piutang akan semakin meningkat dengan diperlunaknya standar kredit dan akan menurun bilamana standar kredit diperketat. 4. Volume Penjualan Perubahan standar kredit dapat diharapkan akan mengubah volume penjualan. Bila standar kredit diperlunak maka diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, sedangkan apabila sebaliknya yang terjadi dimana perusahaan memperketat standar kredit yang diterapkan maka dapat diperkirakan bahwa volume penjualan akan menurun. Pengaruh dari perlunakan standar kredit atas keuntungan perusahaan serta perubahan- perubahan yang ditimbulkan dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Pengaruh Pelunakan Standar Kredit Terhadap Laba Keterangan Arah pengaruh perubahan Terhadap laba Volume penjualan N + Periode rata-rata pengumpulan piutang N - Biaya piutang ragu-ragu N - Sumber: Syahyunan, 2004: 64

b. Jangka Waktu Kredit