Penggolongan Piutang Perum Perumnas Regional I Medan.

34 h. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya. Tugas Pokok Bagian Keuangan: a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian keuangan yang merupakan bagian dari RKAP kantor regional. b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja kepada para asisten manajer dalam lingkup bagian keuangan. c. Mengelola sumber daya dan dana bagian keuangan untuk melaksanakan kegiatan kantor regional dan cabang. d. Melaksanakan kegiatan pengelolaan dana perusahaan dan kegiatan akuntansi. e. Melaksanakan pengendalian kegiatan pengelolaan keuangan di kantor regional, kantor cabang dan kantor- kantor unit. f. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan administrasi dan kegitan bidang keuangan. g. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya. h. Bersama Manajer Perencanaan dan Pertanahan, Manajer Produksi dan Peremajaan Lingkugan, serta Manajer Pemasaran membantu GM Regional dan Deputy GM Regional dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

C. Penggolongan Piutang Perum Perumnas Regional I Medan.

Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Penjualan kredit yang pada akhirnya akan menimbulkan hak penagihan atau piutang kepada nasabah sangat erat hubungannya dengan persyaratan kredit yang diberikan. Akibat penjualan secara kredit akan Universitas Sumatera Utara 35 menimbulkan piutang. Perum perumnas Regional I Medan menggolongkan piutang yaitu : Piutang Retensi dan Piutang Usaha. 1. Piutang Retensi. Piutang retensi adalah piutang jaminan, yaitu jaminan yang ditahan oleh pihak bank. Piutang retensi terjadi apabila sertifikat HPL, HGB, IMB jaminan kelayakan konstruksi, air minum atau listrik belum dipenuhi oleh pihak pengembang. 2. Piutang Usaha. Piutang Usaha merupakan piutang yang berasal dari hasil penjualan kredit dicatat berdasarkan nilai bersih dari transaksi penjualan yang telah ditetapkan. Perum Perumnas Regional I Medan mengelompokkan piutang usaha yaitu Kekurangan Uang Muka KUM, Kelebihan Luas Tanah KLT, Cicilan Tunai CITUN. a. Kekurangan Uang Muka KUM Kekurangan Uang Muka terjadi apabila nasabah belum melunasi uang muka pembelian rumah. Besarnya pembayaran uang muka yang harus dibayarkan kepada pihak Perum Perumnas adalah sebesar 20 dari harga jual rumah. Kebijakan uang muka terjadi apabila nasabah tidak sanggup membayar uang muka sebesar yang telah ditentukan sehingga hal ini harus dibuat perjanjian secara tertulis antara nasabah dengan pihak perum yang menyatakan bahwa nasabah harus melunasi kekurangan pembayaran uang muka tersebut dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. b. Kelebihan Luas Tanah KLT Kelebihan Luas Tanah terjadi karena nasabah membeli rumah yang ukurannya melebihi luas standar yang telah ditentukan. Misalnya, nasabah membeli rumah yang berada pada posisi paling pojok, biasanya tanah yang berada dilokasi paling pojok Universitas Sumatera Utara 36 ukurannya akan melebihi luas standar dari yang telah ditentukan maka konsumen atau nasabah harus membayar untuk setiap meter kelebihan luas tanah tersebut. c. Cicilan Tunai CITUN Cicilan Tunai terjadi karena nasabah yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan Kredit Kepemilikan Rumah KPR oleh bank mendapat peninjauan kembali oleh pihak Perum Perumnas Regional I Medan dan pihak Perum Perumnas Regional I Medan menyetujui untuk memperbolehkan nasabah melakukan kredit rumah dimana nasabah langsung berurusan dengan pihak Perum Perumnas Regional I Medan. CITUN merupakan cicilan tunai yang harus dibayar oleh nasabah kepada pihak perum perumnas secara langsung yang besar cicilannya telah ditentukan. Citun ini akan terus berlangsung sampai jumlah citun yang dibayarkan oleh nasabah kepada pihak perum dapat melunasi nilai kredit rumah nasabah tersebut. Universitas Sumatera Utara 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN