Peranan Kerja sama Sebagai Bagian dari Fungsi Pengorganisasian pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1.

Anda pada dasarnya suka memikul tanggung jawab

2.

Anda lebih ska untuk langsung bertindak daripada

mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada

3.

Anda orangnya pendiam dan sulit memulai pembicaraan

4.

Anda ebih menghargai keadilan dibandingkan pengampunan

5.

Anda lebih suka menjadi pusat perhatian pada acara-acara yang

diselenggarakan

6.

Penting bagi anda untuk mencoba sesuatu sesuai dengan

kemampuan anda sendiri.

7.

Anda berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas tepat

waktu

8.

Proses untuk memecahkan suatu masalah lebih penting daripada

solusi yang didapat

9.

Anda benar-benar memegang teguh prinsip anda

10.

Anda sulit untuk membicarakan perasaan anda

11.

Keputusan yang anda ambil lebih berdasarkan perasaan daripada

perencanaan yang matang


(6)

Beberapa pertanyaan yang penulis tanyakan kepada Ibu Marissa Silalahi selaku Sekretaris Administrasi.

1. Jika disuruh bekerja sama, siapa yang anda pilih untuk bekerja sama? a. Jona Tamba

b. Eko Santoso c. Beslin Gultom

Jb: Lebih memilih bekerjasama dengan Eko Santoso

2. Tim kerja staf administrasi yang bagaimana yang paling ibu harapkan?

Jb: Yang dapat bekerjasama dan saling membantu sehingga dapat menjalankan deskripsi dengan baik.

3. Apakah Ibu puas dengan kinerja para staf saat ini?

Jb: Puas, Tai masih juga banyak yang harus ditingkatkan guna melancarkan sistem pada perusahaan.

4. Jadi, menurut Ibu masih ada yang perlu ditingkatkan? Apa saja yang ingin ditingkatkan? Jb: Kemampuan teknologi informasi (TI), komputer dan lainnya.


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Davidson, J. 2005, The Complete Ideal’s Guides: Change Management, Edisi pertama, Diterjemahkan oleh: Priatna, D., Prenada, Jakarta.

Goa, I. H. 2007, Semua Orang Bisa Hebat, Edisi pertama., Grasindo, Jakarta.

Gorman, T. 2005, The Complete Ideal’s Guides: MBA Basic, Edisi ke-2 Diterjemahkan oleh: Haryanto, S., Sukono, M., Atmoko, R., Prenada, Jakarta.

Larsen, J. R., Buss, M. D., 2010, Personality Psychology: Domain of Knowledge About Human Nature, 4th ed., New York, Mc Graw-Hill.

Niku, B. S. 2009, Creative Design of Product and System, 1st ed., Hoboken, John Wiley & Sons.

Robbins, P. S., Coulter, M., 2010, Manajemen, Edisi ke-10, Diterjemahkan oleh: Sabran, B., Putra, B. D., Erlangga, Jakarta.

Robbins, P. S., Judge, A. T., 2008, Perilaku Organisasi, Edisi ke-12, Diterjemahkan oleh: Angelica, D., Cahyani, R., Rosyid, A., Salemba Empat, Jakarta.

Snair, S. 2008, Motivational Leadership: Surefire Strategies for Encouraging Cooperation, Edisi pertama, Diterjemahkan oleh: Hariyanto, S., Yulianto, E. W., Prenada, Jakarta.

Wahjono, I. S. 2010, Perilaku Organisasi, Edisi pertama., Graha Ilmu, Yogyakarta.

West, M. 2002, Effective Teamwork: Kerja Sama Kelompok Yang Efektif, Edisi ke-5, Diterjemahkan oleh: Waluyo, S., Kanisius, Yogyakarta.


(8)

BAB III PEMBAHASAN

A. Kerja Sama Sebagai Tujuan Manajemen Mencapai Tujuan Organisasi

Manajemen secara umum didefinisikan sebagai seni dan sains tentang menyelesaikan sesuatu melalui orang lain, definisi ini menekankan bahwa seorang manajer merencanakan dan memandu pekerjaan orang lain. Beberapa orang (yang sinis) berkata bahwa itu berarti manajer tidak memiliki pekerjaan untuk diselesaikan sendiri, padahal menjalankan fungsi-fungsi manajemen merupakan suatu tugas yang berat mengingat organisasi terdiri atas orang-orang yang memiliki cara berpikir yang berbeda-beda.

Pengorganisasian didefinisikan sebagai penyusunan dan strukturisasi pekerjaan untuk mencapai sasaran organisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dari fungsi manajemen yang mana setelah perencanaan dilaksanakan terciptalah tujuan yang harus dicapai seorang manajer dan untuk mencapai tujuan tersebut maka seorang manajer harus menentukan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan, siapa saja yang akan mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas-tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa harus melapor kepada siapa, dan di mana suatu keputusan harus diambil (Robbins dan Coulter, 2010: 239).

Perubahan merujuk pada terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan (merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat mengganggu (distruptive) yang sangat signifikan.


(9)

Jika suatu organisasi tidak pernah berubah maka organisasi itu dapat dikatakan tidak pernah berkembang, jadi untuk dapat tumbuh dan bertahan di era globalisasi suatu organisasi harus terus berubah ke arah yang efektif dan efisien (produktif) (Davidson, 2005: 3).

Perubahan organisasi dapat tercapai melalui pengorganisasian. Ketika suatu organisasi mulai mencoba sesuatu yang baru maka akan muncul wewenang dan tanggung jawab yang baru, kepada siapa wewenang dan tanggung jawab ini akan diberikan, hal ini ditentukan melalui pendelegasian yang pada akhirnya menghasilkan suatu jabatan maupun bagian dengan tugas-tugas yang baru. Oleh sebab itu, pengorganisasian dapat dikatakan suatu usaha yang merubah cara-cara lama yang kurang produktif dengan cara-cara baru yang lebih produktif, atau dapat juga dikatakan organisasi membenahi dirinya melalui pengorganisasian.

Untuk dapat mencapai perubahan yang produktif, suatu kelompok kerja haruslah mendapat motivasi atau dorongan untuk bekerja sama, kuncinya adalah untuk menciptakan kolaborasi yang bagus tidak hanya dengan mengajak orang-orang terbaik untuk maju dalam sebuah penggabungan pikiran yang baik. Dikarenakan, organisasi merupakan tempat dimana semua orang membawa sesuatu yang berbeda, sebuah keterampilan atau pengetahuan atau minat pekerjaan. Dan jika kita tidak memiliki bakat, kita bisa mengompensasinya dengan semangat kerja, saat semua keunggulan ini berkumpul, mereka bergabung dengan cara menyelesaikan segala hal dengan unik. Cara ini akan semakin matang dan menciptakan senergi yang terasah tetapi nyata selamanya, di mana tim secara keseluruhan akan lebih hebat daripada hasil penjumlahan masing-masing bagian (Snair, 2008: 173-174).

Manajer mencapai pengorganisasian melalui struktur, dan struktur itu sendiri mengGambarkan bagaimana kerja sama antar anggota organisasi terlaksana, hal ini menentukan produktivitas organisasi di dalam mencapai tujuannya. Kerja sama merupakan dasar atau pondasi


(10)

bagi semua organisasi untuk melaksanakan aktivitasnya. Dalam praktiknya bentuk kerja sama akan berbeda untuk tujuan yang berbeda ada yang hasil kerjanya merupakan akumulasi dari hasil individual (group), ada pula yang merupakan hasil yang hanya bisa dicapai bersama (team) demi mencapai sinergi antara keterampilan dan sumberdaya individu di dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Oleh sebab itu, inti dari manajemen yang artinya mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai secara individual adalah kerja sama (Goa, 2007: 18).

B. Bentuk-Bentuk Kelompok Di Dalam Organisasi

Di dalam setiap organisasi, para karyawan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan perusahaan maupun tujuan pribadinya, kemudian hal ini membentuk kelompok-kelompok karyawan yang berbeda-beda di dalam perusahaan. Kelompok itu sendiri adalah dua individu atau lebih yang saling berinteraksi, saling bergantung, dan saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu. Definisi ini mengantarkan kita pada pemahaman bahwa dalam kelompok harus terdapat interaksi dari orang-orang yang meniatkan diri untuk saling bergantung satu sama lain dan mencapai sasaran secara bersama pula untuk dinikmati bersama pula


(11)

Beberapa bentuk kelompok yang umum pada organisasi dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Sumber: Wahjono, 2010

Gambar 3.1: bentuk-bentuk kelompok dalam organisasi

a) Kelompok formal dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya, kelompok formal lebih banyak terdapat dan dijumpai pada organisasi yang bersifat formal dan terstruktur dengan baik.

b) Kelompok informal dapat dikatakan sebagai kelompok yang lebih berkembang dari upaya individu untuk pengembangan minat dan persahabatan daripada desain yang sengaja dibentuk organisasi. Kelompok informal lebih bersifat cair dan cendrung temporer dan ad hoc.

c) Kelompok komando dicirikan oleh adanya rantai komando dari pemimpin ke yang dipimpin. Karena sifatnya komando, maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan. Formal

Klp. Komando

Informal

Klp. Tugas

Klp. Minat

Klp. Persahabatan

Klp. Kerja Tim Kerja

Tim Pemecah Masalah Tim Pengelola Diri


(12)

organisasi. Dalam komando telah menjadi jelas, siapa yang berhak memerintah dan siapa yang harus memberi laporan dan kemana saja dan kapan satnya laporan itu diberikan. d) Kelompok tugas bersifat komunal dan kebersamaan dalam menyelesaikan suatu tugas

secara bersama-sama lebih menonjol. Karena sifatnya yang kolektif maka kejelasan tentang hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab menjadi kabur.

e) Kelompok minat dalam kelompok ini beberapa individu sengaja berkelompok karena mempunyai kesamaan minat dan kepentingan. Semangat berkelompok direkatkan oleh lem berupa kesamaan hobi, kesukaan, perilaku keseharian, tuntutan sosial, pandangan hidup, dan juga ritual agama.

f) Kelompok persahabatan, beberapa individu berkelompok karena terdapat kecocokan dan itu menimbulkan kesenangan dan kegembiaraan. Sehingga, mendorong orang untuk mengulangi kesenangan dan kegembiraanya dengan membuat kelompok. Kesenangan dan kegembiraan itu bisa karena dipicu oleh kesamaan bahasa ibu, tempat lahir, almamater, dan bahkan karena kesamaan makanan dan tempat makan favorit.

g) Kelompok kerja adalah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dalam berbagi informasi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota dalam bidang tanggung jawabnya. Kelompok kerja tidak perlu atau berkesempatan untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan.


(13)

h) Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individualnya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. Sehingga, terdapat hubungan timbal balik dan saling melengkapi di dalam melaksanakan tugas-tugasnya. i) Tim pemecah masalah adalah kelompok yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dari satu

departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja.

j) Tim pengelola diri adalah kelompok yang terdiri dari 10 sampai 15 orang yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Lazimnya ini mencakup perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan. Tim kerja sepenuhnya mengelola sendiri bahkan memilah anggota-anggotanya sendiri dan menyuruh anggota sendiri untuk saling menilai kinerja, ini mengakibatkan jabatan penyelia berkurang fungsinya bahkan dapat disingkirkan.

k) Tim lintas fungsional adalah kelompok karyawan dari tingkat hierakis yang kira-kira sama, tetapi dari bidang kerja yang berlainan. Mereka berkumpul untuk menyelesaikan suatu tugas, dalam satuan tugas tertentu biasanya berupa komite. Ringkasnya, tim lintas fungsional merupakan cara efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang ke dalam suatu organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah, serta mengkoordinir proyek yang rumit. (Wahjono, 2010: 143-144).


(14)

C. Tim Yang Efektif

Tim yang baik adalah tim yang memiliki hubungan antar anggota yang baik pula. Sebuah tim yang anggotanya tidak saling mempercayai, tidak mau saling membantu, terlalu kompetitif dan tidak berkomunikasi dengan baik, akan mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, sebagian besar keluhan untuk bekerja sama di antara para anggota tim adalah ketidakcocokan sifat yang berhubungan dengan kepribadian para anggota. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk membentuk suatu tim haruslah didasarkan pada keahlian anggota dan kepribadian mereka yang saling melengkapi, lebih daripada hanya berdasarkan ilmu pengetahuan mereka. Kenyataanya, tidak ada cara untuk mencocokkan anggota tim secara mutlak agar mereka dapat bersama-sama bekerja dengan baik. Walaupun begitu, setiap usaha harus dikerjakan untuk membentuk tim yang dapat bersatu padu, berkomunikasi secara efektif, memahami tujuan tim secara menyeluruh dan memiliki keinginan untuk menjadi tim yang sukses/berhasil.

Anggota tim dibagi menjadi 4 (empat) tipe/peran yaitu sebagai berikut:

a) Kontributor adalah orang yang berorientasi tugas, yang menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya, memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian yang dikontribusikan kedalam tim, menaikkan standart tim dengan melaksanakan lebih banyak tugas dengan lebih baik, menyelesaikan pekerjaan yang ada dan merupakan anggota tim yang dapat diandalkan anggota yang lain. Ia berfokus pada ketelitian, tugas-tugas perorangan dan pekerjaan. b) Kolabolator adalah orang yang berorientasi pada tujuan, yang melihat Gambaran ke

depan, berkolaborasi dengan semua orang, membangun hubungan kerja, menjaga tim berfokus pada tujuan dan bekerja dibalik layar memastikan tugas-tugas terselesaikan. Ia berfokus pada tujuan bukan tugas perorangan, dia adalah seorang visioner.


(15)

c) Komunikator adalah orang yang berorientasi pada proses, orang yang membentuk kesepakatan dan mencoba untuk mempersatukan anggota tim. Ia adalah pendengar yang efektif, seorang fasilitator dan orang yang menyelesaikan pertikaian. Ia berfokus pada proses pencapaian tujuan bukan tujuannya, bukan tugas dan juga pekerjaan perorangan. d) Challenger adalah kata hati dari tim, orang yang suka mengeritik, bertanya, dan

mempertentangkan keputusan. Orang ini bisa tidak setuju dengan pendapat atasan, ia suka berterus terang dan terbuka serta menjadi motivator bagi yang lainnya untuk mengambil suatu resiko.

setiap kelompok membutuhkan cakupan peran diatas dengan seimbang, hal ini dapat dibuktikan oleh anggota kelompok yang memiliki peran yang berbeda-beda dan jika mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, maka mereka akan berfungsi dengan baik dan meyelesaikan lebih banyak hal (West, 2002: 17).

Suatu tim yang efektif tentulah tim yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan tepat waktu dan juga tim yang kinerjanya berkembang seiring dengan waktu. Dengan kata lain, tim yang efektif adalah tim yang dapat bekerja sambil belajar. Tim yang dapat bekerja dengan baik memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Memiliki tujuan yang jelas: tujuan yang hendak dicapai tim harus jelas bagi anggota tim. b) Partisipasi bersama: seluruh anggota tim harus ikut berperan serta bagi tim dan

menyelesaikan tanggung jawabnya.

c) Keputusan berdasarkan mufakat: ketika perbedaan pendapat muncul, cobalah untuk menyatukan perbedaan tersebut dalam mencapai keputusan bersama.

d) peran dan tugasnya jelas: hal ini menciptakan kesadaran akan perintah dan tanggung jawab.


(16)

e) Kepemimpinan dan tanggung jawab bersama: kepemimpinan bersama dapat juga membantu tim dalam membangun kepercayaan dan mufakat.

f) Memiliki keragaman: sebagai suatu aspek kehidupan, keragaman memberikan lebih banyak hal bagi tim daripada keseragaman.

Dan tim yang dapat belajar dalam rangka meningkatkan efisiensi memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Evaluasi diri: tanggapan dari anggota dan usaha untuk menilai efektifitas tim akan meningkatkan kinerja.

b) Mau mendengar: komunikasi antara anggota tim sangatlah penting/vital.

c) Menghargai perbedaan pendapat: perbedaan pendapat haruslah diterima agar proses pencapaian tujuan berjalan sehat tanpa takut akan hukuman.

d) Komunikasi bersifat terbuka.

Keseluruhan karakter di atas membentuk karakteristik suatu tim yang efektif sehingga dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas suatu tim yaitu sebagai berikut:

a) Peran: apa peran dari masing-masing anggota tim?

b) Uraian dari peran: peran yang diberikan harus jelas bagi anggota tim.

c) Kesepakatan tujuan: setiap anggota harus terlibat dalam menentukan tujuan tim. d) Proses dan prosedur yang benar.

e) Hubungan antar individu yang efektif: kesepakatan terhadap sejumlah peraturan mengenai tingkah laku dan kemungkinan peraturan lainnya untuk mencegah konflik di masa depan.


(17)

Setiap tim tentulah tidak langsung menjadi suatu tim yang efektif ketika baru dibentuk dan untuk menjadi tim yang efektif suatu tim haruslah melaui beberapa proses sebagai berikut:

a) Forming: ketika tim baru dibentuk.

b) Storming: ketika perbedaan pandangan muncul, anggota tim mulai mengenal satu sama lain dan hubungan kerja terbentuk.

c) Norming: ketika kesepakatan dibuat, hubungan semakin matang dan konflik terselesaikan.

d) Performing: ketika tim secara nyata mulai bergerak mencapai tujuan. e) Adjourning: ketika tujuan telah tercapai dan tim dibubarkan.

(Robbins dan Judge, 2008: 359).

D. Tipe Kepribadian Anggota Tim

Tes kepribadian memberikan Gambaran umum kepribadian sehubungan dengan pembentukan tim. Hal ini dapat berguna untuk memperkirakan karakteristik individual sebelum mereka mendapat penugasan ke dalam tim, dalam hal ini setiap orang perlu mengikuti tes kepribadian yang menggolongkan setiap individu ke dalam beberapa tipe. Jika informasi kepribadian ini digunakan dengan benar maka dapat dipastikan anggota tim dapat bekerja sama dengan baik dan saling melengkapi melalui banyak cara.

Perlu diketahui bahwa terdapat banyak jenis tes kepribadian, yang paling umum digunakan adalah Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI). Walaupun demikian, masih banyak lagi jenis lainnya, temasuk metode berdasarkan pemilihan warna yang disebut Luscher Color Test for Personalities.


(18)

Ada banyak penelitian yang dilakukan untuk mempelajari kepribadian orang, sebagian besar penelitian ini didasarkan pada penelitian psikologi standar yang dilakukan sebelumnya oleh Freud, Jung dan para pelopor di bidang yang sama. Sebagian besar sifat dirangkum dalam rangkaian kepribadian yang saling bertolak belakang seperti terlihat di bawah ini:

Extraverted (E) vs Introverted (I) (ke arah mana perhatian anda tertuju) Sensing (S) vs iNtuitive (N) (bagaimana anda memperoleh informasi) Thinkers (T) vs Feelers (F) (bagaimana anda membuat keputusan) Judging (J) vs Perceivers (P) (bagaimana anda sehubungan dengan

keadaan di sekeliling anda)

a) Extraverted adalah tipe individu yang memiliki sifat antara lain: ramah, suka mengeluarkan pendapat, berorientasi pada orang banyak, suka bergaul, aktif berbicara dan memiliki banyak teman. Mereka berbicara dahulu baru kemudian berpikir. Mereka suka berhubungan dengan orang banyak dan diperhatikan. Extraverted sangat cocok belajar ketika bertindak dan menyukai aktivitas fisik, suka belajar bersama, dan suka berdiskusi. Mereka tertarik mengenai bagaimana orang lain melaksanakan pekerjaannya. b) Introverted merupakan kebalikan dari extraverted. Mereka suka menjaga wilayah

pribadinya, pendiam, berfikir sebelum berbicara, memiliki hubungan yang mendalam dengan sedikit orang dan suka melamun. Mereka suka menjaga privasinya. Mereka dapat bekerja sendiri dan tinggal sendiri dalam waktu lama. Mereka sangat cocok belajar di tempat yang tenang, lebih suka membaca daripada berbicara, lebih suka belajar sendiri dan membutuhkan konsentrasi untuk belajar.

c) Sensing merupakan tipe individu yang realistis, berfikir berdasarkan fakta, kebenaran, dan percobaan. Mereka mencari informasi tertentu, mengingat fakta yang ada dan


(19)

mengikuti instruksi. Mereka suka berpegang pada instruksi, mempercayai bukti yang diperlihatkan. Mereka mempelajari lingkungannya dan mencoba untuk memahami keberadaanya, pikirannya tertuju pada apa yang dikerjakan sekarang dan membuat keputusan berdasarkan realitas.

d) Intuitive adalah tipe konseptual (berpikir berdasarkan ide yang abstrak), berorientasi pada masa depan, penuh inspirasi, berorientasi pada fantasi (khayalan) dan teoritis. Mereka menggunakan intuisi untuk mengambil suatu keputusan. Mereka berfikir menggunakan imajinasi melebihi fakta, menyukai hal baru dan mengambil kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan.

e) Thinkers tipe yang memegang prinsip yang dibuat, suka mengikuti peraturan, analitis, berorientasi pada kebijakan, objektif dan adil. Mereka menghargai perlakuan yang adil namun tegas dan keras kepala. Mereka suka mengeritik ide baru, mudah menemukan kelemahan dalam sebuah pernyataan, belajar melalui perdebatan. Mereka bisa saja menyakiti perasaan orang tanpa mengetahuinya. Mereka menanggapi gagasan orang bukan perasaan orang tersebut.

f) Feelers tipe yang bersifat subjektif, mudah terbawa perasaan, berorientasi pada perasaan orang dan berhati lembut. Mereka mudah memperlihatkan perasaanya dan bisa lebih emosional dari yang lain. Pergaulan dan hubungan perorangan merupakan hal yang penting bagi mereka, mereka menghindari pertikaian. Mereka mudah menghargai sesuatu. Mereka belajar dengan dukungan dan dorongan. Mereka mengevaluasi dampak dari keputusannya terhadap perasaan orang.

g) Judging merupakan tipe individu yang mudah diatur, suka membuat rencana kedepan, menyukai hal-hal yang terstruktur (tersusun) dan jadwal. Lebih mementingkan batas


(20)

waktu (deadline) dengan itu mereka dapat menyusun misi dan jadwalnya untuk diselesaikan sebelum terlambat. Menyukai pedoman resmi untuk menyelesaikan masalah, merencanakan pekerjaan mereka kedepan dengan baik, suka untuk diperintah.

h) Perceivers merupakan tipe yang suka bergantung pada situasi, lebih fleksibel dan menyesuaikan diri dengan situasi yang muncul, individu yang terbuka dan menyukai situasi dengan banyak alternatif, bersifat spontan dan tidak menghiraukan batas waktu (deadline), jikalau pekerjaan mereka selesai mereka menyelesaikannya di menit-menit terakhir. Mereka menanggapi sesuatu ketika sudah terjadi. Mereka menyukai perubahan dan bekerja secara spontan. Mereka selalu merasa kekurangan informasi untuk membuat suatu keputusan. Mereka senang untuk menyimpan segala sesuatu untuk dicapai di masa depan. (Larsen dan Buss, 2010: 117).

Setiap individu memiliki kepribadian dari kombinasi keempat pasang atribut di atas. Tidak ada kepribadian orang yang benar-benar sama dengan yang lainnya, kecuali dalam kasus yang sangat luar biasa. Seseorang mungkin memiliki kelebihan atau kekurangan pada setiap atribut. Walaupun tidak sama nilainya Quisioner yang mengindikasikan tiap-tiap kategori, dapat menjelaskan kepribadian seseorang. Berdasarkan pengklasifikasian kepribadian ini, dapat diperoleh 16 tipe kepribadian yang berbeda. Sebagai contoh: seorang individu dengan tipe ENFJ (extraverted, intuitive, feelers, judging). Tabel 3.1 berikut ini menggambarkan dengan jelas 16 kemungkinan tipe kepribadian:


(21)

Tabel 3.1 16 tipe kepribadian

E E E E E E E E I I I I I I I I S S S S N N N N S S S S N N N N T T F F T T F F T T F F T T F F J P J P J P J P J P J P J P J P Sumber: Larsen dan Buss (2010)

Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa tidak ada tipe kepribadian tertentu yang lebih baik daripada tipe yang lain. Setiap atribut kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, anda tidak boleh mencap seseorang atas kepribadiannya, kecuali untuk mempelajari kepribadiannya dan mengerti bagaimana seseorang dapat bekerja lebih baik dengan orang yang lain dan atribut ini jangan dijadikan sumber diskriminasi, mempermainkan atau mempermalukan. Setiap tugas harus ditentukan dengan bijaksana untuk kepribadian yang berbeda di dalam tim kerja, untuk merealisasikan (memanfaatkan) kepribadian anggota tim yang berbeda yang saling melengkapi. Sebagai contoh. Seorang anggota tim dengan anggota yang memiliki atribut sensing dan anggota yang memiliki atribut intuitive ketika bekerja sama akan dapat saling melengkapi dan semakin tangguh, sama dengan tim yang anggotanya memiliki atribut judging (yang bekerja dengan memperhatikan batas waktu) dan perceivers (yang tidak memperhatikan batas waktu) akan saling melengkapi. Timnya akan dapat menyusun batas waktu penyelesaian setiap tugas dalam batas waktu secara keseluruhan dan tim ini juga fleksibel untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah. Walaupun demikian, pada kasus yang anggota timnya tidak saling menghormati dan berpikir bahwa tipe yang lain lebih rendah dari mereka akan mengalami perselisihan yang dapat melumpuhkan tim secara menyeluruh.

Anda dapat menggunakan MBTI, Keiser.com dan Humanmetrics.com untuk melakukan tes kepribadian. Tes ini sebagian besar memiliki dasar prinsip yang sama tetapi tidak sama secara


(22)

dari satu kali atau pada waktu yang berbeda, bisa saja berbeda. Hal ini memperlihatkan pertumbuhan diri dan pengetahuan anda. Anda mungkin berubah. Hal ini bisa juga memperlihatkan bahwa hasil yang diperoleh merupakan fungsi dari pertanyaan yang ditanyakan dan ini merupakan suatu alasan yang digunakan untuk menimbulkan sedikit keraguan pada tes kepribadian. Sebagai pengingat kepribadian orang dapat berubah-ubah. Tes sederhana dapat diperoleh secara gratis pada humanmetrics.com (langkah-langkah pelaksanaan tes dapat dilihat pada lampiran).

E. Membentuk Tim Berdasarkan Tipe Kepribadian

Berikut ini adalah bentuk sederhana dari metode yang dikembangkan oleh Douglass Wilde, emeritus profesor of mechanical engineering pada Universitas Stanford untuk membentuk tim berdasarkan tipe kepribadian (Niku, 2009: 13).


(23)

a. Model kognitif (cognitive mode)

4 (empat) pasang “model kognitif” yang merupakan kombinasi atas 3 atribut (E, I dan salah-satu atribut N, S, T, F), menghasilkan 8 atribut yang dapat digunakan untuk menetukan peran seseorang di dalam sebuah tim. Keempat pasang atribut itu adalah: EN/IN, ES/IS, ET/IT dan EF/IF. Gambar 3.2 memperlihatkan hubungan model-model ini dan karakteristiknya.

ET Organisasi EF Komunitas Analisis IS Evaluasi IF

Sumber: Niku (2009) Gambar 3.2 model kognitif

Berikut ini merupakan perhitungan untuk menghitung nilai model kognitif: EN =N+E + P= −IS

EF = F+E + J= −IT ES =S+E + P= −IN ET =T+E + J= −IF ES Eksperimen EN Gagasan Ilmu Pengetahuan IS Imajinasi IN


(24)

Nilai setiap atribut (E/I, P/J, S/N dan T/F) dapat diperoleh dari jawaban quisioner yang ada pada humanmetrics.com dan jika terdapat atribut selain E, N, F dan P, maka nilai atribut tersebut dapat didistribusi sebagai berikut:

I = −E, S = −N, T = −F, J = −P

Berikut ini adalah perhitungan nilai model kognitif 4 (empat) anggota staf administrasi PT. Nokia Siemens Network (NSN):

a) ISTJ dimana I=11, S=25, T=1, J=33

EN =− +− − = − ,

EF =− +− + =

ES = +− − = ,

ET = +− + =

Ini mengindikasikan anggota A sebagai IS=23,5; EF=5; ES=1,5: ET=6. b) ESFJ dimana E=1, S=1, F=25, J=44

EN =− + − = − ,

EF = + + = ,


(25)

ET =− + + = − ,

Ini mengindikasikan anggota B sebagai IS=11,25; EF=23,75; IN=10,25; IF=1,25. c) ESTJ dimana E=11, S=1, T=12, J=56

EN =− + − = − ,

EF =− + + = 9

ES = + − = − ,

ET = + + = ,

Ini mengindikasikan anggota C sebagai IS=11,75; EF=19; IN=10,75; ET=22,75. d) ISFP dimana I=33, S=62, F=25, P=11

EN =− +− + = − ,

EF = +− − = ,

ES = +− + = ,

ET =− +− − = − ,

Ini mengindikasikan anggota D sebagai IS=36,5; EF=1,5; ES=25,5; IF=23,5. b. Kelompok afinitas (affinity group)

Individu dengan nilai model kognitif yang mirip dapat dikumpulkan ke dalam salah-satu dari beberapa kelompok afinitas berikut ini:


(26)

a) Idea individual (EN): adalah individu yang lebih pandai menghasilkan gagasan. Harus diingat ini tidak berarti yang lainnya tidak pintar dalam hal yang sama, ini juga tidak berarti (EN) selalu mendapat ide di dalam implementasi jika diperlukan. Tetapi, mereka memiliki kekuatan untuk mengusulkan atau membuat gagasan.

b) People individual (EF): adalah individu yang pandai menjaga kebersamaan anggota tim, membentuk hubungan dan membentuk persahabatan antara anggota tim, tim dengan tim yang lain maupun yang lainnya.

c) Action individual (ES): adalah peneliti yang berguna, seorang operator, membuat modul belajar. Mereka pandai melihat hubungan antara uji coba dan sistem kerja.

d) Organization individual: (ET) adalah pendorong terhadap pencapaian hasil, berorientasi pada batas waktu, pandai dalam membuat jadwal dan menyusun misi.

e) Wild card individual: individu ini adalah anggota selebihnya yang terdiri atas orang-orang selain keempat kategori di atas. Mereka dapat mengisi lubang yang ada dan peran yang berbeda-beda. Mereka biasanya baik dipakai sebagai pelengkap bagi yang lain dan dapat berfungsi di banyak peran.

C. Memasukkan anggota ke dalam tim

secara umum ukuran suatu tim sangatlah bervariasi. Akan tetapi, banyak tim terdiri atas 4 orang anggota dengan prosedur sebagai berikut:

Jika terdapat N individu dalam 1 program yang akan dibagi menjadi tim dengan m anggota, maka total tim adalah T = N/m tim. Sebagai contoh 23 pekerja dapat dibagi menjadi 5 tim dengan 4 anggota dan satu tim dengan 3 anggota (T=6), dapat pula dibagi menjadi 4 tim dengan 5 anggota dan satu tim dengan 3 anggota (T=6). Asumsikan jika setiap tim memiliki 4 anggota di dalamnya tim ini haruslah terdiri atas 4 kelompok afinitas (EN, EF, ES dan Wild


(27)

Card). Jadi ruangan dengan 23 karyawan harus dibagi menjadi 4 kelompok afinitas sehingga diperoleh 6 anggota pada setiap kelompok afinitas kecuali Wild Card dengan 5 anggota. Untuk melakukan ini dipilih 6 anggota yang memiliki EN tertinggi selanjutnya EF dan ES sisanya adalah Wild Card selanjutnya setiap anggota dari kelompok afinitas didistribusikan kesetiap tim secara merata.

Prosedur di atas dapat disesuaikan dengan tim yang anggotanya kurang dari 4 ataupun lebih. Walaupun demikian, untuk tim yang anggotanya kurang dari 4 ada kemungkinan tidak semua atribut kepribadian yang diinginkan dapat terpenuhi, ada pula kemungkinan terdapat lebih dari 1 (satu) individu yang berasal dari kelompok afinitas yang sama, jika hal ini terjadi mereka dapat saling bertentangan. Jadi sebaiknya anda memastikan agar mereka mengerti peran dan tanggung jawab masing-masing untuk menghindari terjadinya konflik.

Alternatif lain untuk menyusun staf pada PT. Nokia Siemens Network yang mungkin bisa menciptakan kinerjanya lebih baik adalah jika staf pada program 3G terdiri atas C, D dan A dimana C (EF) sebagai operator (kontributor), D (ES) sebagai kolabolator, dan A (wild card) sebagai komunikator. Sedangkan staf pada program 2G terdiri atas D dan B (EF) dimana B sebagai komunikator dan D (ES) sebagai kolabolator.

Berdasarkan jawaban dari quisioner yang diberikan 4 anggota kelompok memilih C untuk bekerja sama dengannya. Hal ini mengindikasikan C merupakan komunikator yang baik, serta pilihan itu mungkin dipengaruhi oleh C yang bekerja pada 2 kelompok yakni 3G dan 2G. Di lain pihak C memilih untuk bekerja sama dengan A yang merupakan wild card yang tentunya dapat menjadi pendengar yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan staf


(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan isi tugas akhir yang telah dibuat ini:

1) Kerja sama pada staf PT. Nokia Siemens Network (NSN) Program 3G dapat dikatakan ideal sebab memiliki kinerja yang baik antar pribadi. Hal tersebut juga dikarenakan banyaknya atau cukupnya jumlah anggota yang bersedia untuk menyumbangkan pengalamannya dalam bentuk gagasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan setiap sistem pada PT. Nokia Siemens Network (NSN)

2) Pada staf PT. Nokia Siemens Network (NSN) Program 2G, terdapat intensitas komunikasi yang tinggi yang menjadikan mereka yang beranggotakan lebih dari 10 orang menjadi kelompok kerja yang kuat.

3) Staf PT. Noia Siemens Network (NSN) yang berada pada Program HCPT, memiliki kinerja yang kurang baik dikarenakan terdapat ketidakseimbangan antara aktivitas pekerjaan dengan aktivitas komunikasi.

4) Hubungan staf Administrasi PT. Nokia Siemens Network (NSN) dalam tiap program cukup baik namun kurang erat dikarenakan setiap 4 dari 5 anggota staf administrasi hanya ingin memilih untuk bekerja sama dengan 1 orang yang sama meski dalam program yang berbeda. Di dalam staf Program 3G, 2G, HCPT, maupun Administrasi terdapat idea individual (EN) sehingga minat untuk melakukan pekerjaan dengan cara-cara baru dapat terlaksana dengan baik.


(29)

B. Saran

Berikut merupakan gagasan berupa saran yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pada tiap-tiap staf yang ambil bagian.

1. Pada staf yang dipercaya dalam menangani tiap program yang ada di PT. Nokia Siemens Network (NSN) tidak begitu perlu ditambah lagi oleh seorang anggota dengan karakteristik idea individual (EN) karena tata pelaksanaan deskripsi pekerjaan staf telah berkembang ke arah yang lebih baik.

2. Para anggota staf alam tiap program yang telah dipercaya pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) haruslah menghargai sifat dan karakter teman sekerja, gunakanlah kelebihan yang mereka miliki dan isilah kelemahan yang mereka miliki juga.

3. Anggota staf Administrasi di dalam beberapa kesempatan, perlu diberikan tugas-tugas yang mendidik seputar sistem informasi maupun penggunaan komputer agar menciptakan motifasi untuk meningkatkan kreatifitas daripada melaksanakan tugas yang tidak pernah berubah.

4. Dikarenakan setiap karakteristik manusia dapat berubah-ubah sesuai situasi dan kerangka berfikirnya, maka sebaiknya peran staf pada tiap program yang ada di PT. Nokia Siemens Network (NSN) harus disesuaikan dengan kepribadiannya, jika tidak hal itu memungkinkan yang bersangkutan untuk bekerja dengan sembarangan dan kebiasaan itu bisa merubah kepribadiannya ke arah yang bersifat negatif (corrupt).


(30)

5. Pada staf Administrasi PT. Nokia Siemens Network (NSN), sebaiknya dilakukan pembauran yang merata agar mereka dapat saling berkomunikasi dengan baik dan efisien guna menambah semangat kinerja mereka masing-masing.

6. Atasan yang telah dipercayakan menangani PT. Nokia Siemens Network (NSN) tersebut, harus memperhatikan kepribadian para anggotanya agar dapat dicapai suatu bentuk kepemimpinan yang efektif yakni kepemimpinan yang dapat memotivasi para anggotanya melalui pekerjaan


(31)

BAB II

PROFIL PT.NOKIA SIEMENS NETWORK

A. Sejarah Ringkas PT. Nokia Siemens Network (NSN)

Perusahaan ini diciptakan sebagai hasil dari perusahaan patungan antara Siemens

Communications divisi (minus Perusahaan unit usahanya) dan Kelompok Jaringan Bisnis Nokia. Pembentukan perusahaan itu mengumumkan pada tanggal 19 Juni 2006. Nokia Siemens

Networks secara resmi diluncurkan di 3GSM World Congress di Barcelona pada bulan Februari 2007. Nokia Siemens Networks kemudian mulai beroperasi penuh pada 1 April 2007 dan memiliki kantor pusat di Espoo, Greater Helsinki, Finlandia. Menurut Siemens, Siemens hanya mempertahankan kepentingan non-pengendali keuangan di NSN, dengan hari-hari operasi berada dengan Nokia.

Pada bulan Januari 2008 Nokia Siemens Networks mengakuisisi perusahaan Atrica Israel, sebuah perusahaan yang membangun carrier-class Ethernet sistem transportasi untuk jaringan metro. Rilis resmi tidak mengungkapkan istilah, namun mereka diduga berada di wilayah $ 100 juta. Pada bulan Februari 2008 Nokia Siemens Networks mengakuisisi Apertio, Bristol berbasis di Inggris, seorang pelanggan jaringan mobile manajemen alat penyedia untuk € 140 juta. Dengan akuisisi ini Nokia Siemens Networks diperoleh pelanggan di bidang

manajemen pelanggan, termasuk Orange, T-Mobile, O2, Vodafone dan Hutchison 3G.

Pada tanggal 19 Juli 2010, Nokia Siemens Networks mengumumkan akan mengakuisisi nirkabel -peralatan jaringan pembagian Motorola.


(32)

Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 29 April 2011 untuk US $ 975.000.000 secara tunai. Sebagai bagian dari transaksi sekitar 6.900 karyawan ditransfer ke Nokia Siemens Networks. Pada tanggal 23 November 2011, Nokia Siemens mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menghilangkan 17.000 pekerjaan pada akhir tahun 2013 untuk memungkinkan Nokia Siemens untuk memfokuskan kembali pada peralatan mobile broadband, segmen dengan pertumbuhan tercepat dari pasar. Pengurangan akan memangkas tenaga kerja perusahaan sebesar 23 persen dari tingkat saat ini dari 74.000. Pemotongan mengikuti $ 1.200.000.000 pembelian Nokia Siemens bisnis perangkat mobile Motorola jaringan pada bulan Juli 2010, yang

menambah staf,. dan akan membantu perusahaan memangkas biaya operasional tahunan $ 1.350.000.000 pada akhir tahun 2013

Nokia Siemens Networks beroperasi di lebih dari 150 negara di seluruh dunia dan memiliki sekitar 73.000 karyawan termasuk joinees dari Motorola Net Sebagian besar karyawan bekerja di salah satu dari enam hub sentral di seluruh dunia, termasuk: Espoo di Finlandia, Munich di Jerman , Wrocław di Polandia, Chennai dan Bangalore di India, Guangdong di Cina dan Lisbon di Portugal. Situs utama manufaktur berada di Chennai di India, Cina, Oulu di Finlandia, dan di Berlin, Jerman. Sekitar seperempat dari populasi dunia yang terhubung sehari-hari menggunakan infrastruktur NSN. Basis pelanggan dari Nokia Siemens Networks meliputi 1.400 pelanggan di lebih dari 150 negara (termasuk lebih dari 600 pelanggan operator).

Gabungan 2010 pendapatan melebihi € 12.700.000.000, membuat perusahaan salah satu pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.


(33)

Rajeev Suri adalah Chief Executive Officer saat ini Nokia Siemens Networks. Dalam posisi ini ia berhasil Simon Beresford-Wylie, yang mengundurkan diri (1 Oktober 2009) setelah memimpin integrasi perusahaan.

Chief Financial Officer Nokia Siemens Networks '(CFO) adalah Samih Elhage. Sebelum ini pada bulan Maret 2012 , Samih Elhage ditunjuk sebagai Chief Operating Officer. Pelaporan ke Rajeev Suri dengan efek dari Februari 2013, jabatan COO dihentikan. Ketua dewan direksi sekarang Jesper Ovesen, ketua sebelumnya adalah Nokia mantan CEO Olli- Pekka Kallasvuo, wakil ketua adalah Rudi Lamprecht (Penasehat Eksekutif dengan CEO Siemens AG).

Sejak 1 Januari 2010, Nokia Siemens Networks telah menyelenggarakan operasinya dalam 3 (tiga) unit bisnis berikut::

1. Solusi Bisnis (BSO) 2. Sistem Jaringan (NWS) 3.Global Services (GS)

Ada khusus penjualan unit untuk masing-masing daerah. 1. Produk dan Jasa. Komunikasi untuk Penyedia Layanan

a. Customer care dukungan b. Perangkat manajemen c. Konvergensi fixed-mobile d. Hosting

e. Handphone backhaul f. Mobile TV


(34)

g. Outsourcing

2. Terpadu pengisian dan penagihan a. WCDMA frekuensi refarming b. Optical multiplexer

c. Melampaui hiT

3. Masyarakat dan perusahaan a. Air dan maritim

b. Pemerintah c. Jalan kereta api

Pada tahun 2008 Nokia Siemens Networks disediakan monopoli Iran perusahaan

telekomunikasi TCI dengan teknologi yang memungkinkan untuk memonitor panggilan telepon dari pelanggan.

Laporan berita menyatakan bahwa perusahaan telah memberikan kemampuan internet sensor kepada pemerintah Iran. Pada bulan Juni 2009 Nokia Siemens Networks menyatakan bahwa sementara mereka telah menyediakan peralatan penangkapan yang sah mampu atau jasa ke Iran, mampu memantau panggilan suara lokal., Mereka tidak menyediakan peralatan atau jasa yang diberikan kemampuan inspeksi paket yang mendalam, pengenalan suara, internet atau pemantauan jaringan atau kemampuan web sensor.

Pada bulan Juli 2009, Iran bersimpati kepada protes pemilu Iran 2009-2010 mulai memboikot produk Nokia di Iran.

Mantan eksekutif Nokia Chip Pitts mengatakan bahwa isu-isu yang diangkat dari pasokan kemampuan pemantauan suara ke Iran oleh Nokia Siemens Networks. Pada bulan September


(35)

2010 Nokia-Siemens menyatakan bahwa menghentikan pekerjaan yang berhubungan dengan menghubungi pemantauan di Iran pada 2009, setelah divestasi bisnis call pemantauan di tahun yang sama. Hal ini juga telah membatasi kegiatannya di Iran dan menyatakan bahwa itu adalah ".. menyadari laporan yang dapat dipercaya bahwa pemerintah Iran menggunakan teknologi komunikasi untuk menekan yang tidak konsisten dengan kewajiban manusia yang hak pemerintah


(36)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai tujuan umumnya, suatu instansi membentuk bagian-bagian dengan fungsi-fungsi khusus di dalam organisasinya. Bagian-bagian ini diatur sedemikian rupa untuk saling bekerja sama di dalam suatu struktur organisasi. Sehingga, tujuan setiap bagian dapat tercapai dan menunjang tujuan keseluruhan instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koodinasi yang baik agar tujuan perusahaan dapat dicapai.

Di dalam struktur organisasi, garis tanggung jawab (garis pelaporan) menunjukkan hubungan antara karyawan dengan atasan mereka, dan antara atasan dengan atasan yang lebih senior. Garis perintah menghubungkan karyawan dengan atasan utamanya. Di beberapa instansi garis titik-titik dalam struktur organisasi mengindikasikan susunan pelaporan sekunder yang tidak begitu formal sebagai tambahan pelaporan utama. Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan yang biasa digunakan dan struktur organisasi pada PT. Nokia Siemens Netwok dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan 2.2 berikut ini.


(37)

Sumber: Buku pedoman program studi Manajemen (2010)

Gambar 2.1: Struktur organisasi yang biasa digunakan tiap Perusahaan


(38)

Keterangan:

Sumber: PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan (2012)

Gambar 2.2: Struktur organisasi PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan

GENERAL MANAGER PT. NOKIA SIEMENS NETWORK Tehnology 3G : Herman Budi

Tehnology 2G : Jhon Tobing Tehnology HCPT : Lasman Tambunan

= Garis Komando = Garis Koordinasi

GM

TEAM

ASSISTANT FM

PROJECT CONTROLLER

DOCUMENT CONTROLLER PROJECT

ENGINEER

BSS ENGINEER


(39)

FINANCIAL MANAGER PT. NOKIA SIEMENS NETWORK Tehnology 3G : Marissa Silalahi

Tehnology 2G : Marissa Silalahi Tehnology HCPT : Fritz Saragih

PROJECT ENGINEER PT. NOKIA SIEMENS NETWORK

Tehnology 3G : Khaidir

Tehnology 2G : Khaidir

Tehnology HCPT : Beslin Gultom

BSS ENGINEER

Tehnology 3G : Edward Pasaribu : Dedi

Tehnology 2G : Jupito Saragih

PROJECT CONTROLLER

Tehnology 3G : Eko Santoso : Jimmy Nababan Tehnology 2G : Jona Tamba

: Jimmy Nababan Tehnology HCPT : Octafiandy Dwi Sandi


(40)

DOCUMENT COTROLLER

Tehnology 3G : Eber Ropiana Tehnology 2G : Ifa Bangun Tehnology HCPT : Silvia Sitompul

C. Job Description 1. General Manager

a. Operasi. Seorang General Manager bertanggung jawab untuk semua aspek operasi perusahaan. Perusahaan yang mencakup area yang luasdengan beberapa lokasi mengharuskan setiap General Manager bertanggung jaewab untuk sebagian dari daerah secara keseluruhan. GM akan merencanakan, mengarahkan, dan mengkoordinasikn berbagai aspek wilayah operasinya. Dia akan memastikan bahwa operasi berjalan lancar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Manajer akan memastikan bahwa vendor dan pemasok dikompensasi dengan benar dan terus memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. SDM. Manajer umum sering mengambil tanggung jawab personil. Manajer umum akan layar, wawancara, dan manajer menyewa kereta dan pengawas yang melaporkan kepadanya. Orang yang bertanggung jawab langsung kepada manajer biasanya bertanggung jawab untuk mempekerjakan kru mereka sendiri. Namun, manajer umum harus memberikan otorisasi akhir untuk setiap bawahan yang dipekerjakan oleh orang-orang yang ditanganinya. Seorang-orang manajer umum berhasil akan memberikan disiplin yang diperlukan, evaluasi dan umpan balik yang diperlukan bagi umat-Nya untuk menjadi sukses.


(41)

c. PelayananAdministrasi. Pelayanan administrasi memberikan dukungan kunci untuk operasi perusahaan. General manager bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan ini selesai dan ditangani secara tepat waktu. Banyak dari layanan ini berhubungan dengan dokumen sehari-hari dan hal-hal penggajian. Informasi ini harus diperiksa untuk akurasi, disusun dan diterbitkan dalam sebuah laporan regional yang lengkap. Akurasi diperlukan. Seorang manajer umum sukses sehingga akan menjadi kuat di bidang matematika bisnis dan memiliki kemampuan analisis yang kuat.

d. Kebijakan dan Prosedur. General manager diperlukan untuk menerapkan kebijakan dan prosedur perusahaan. Dia juga harus memastikan bahwa manajer dan supervisor melaksanakan dan menunjang kebijakan dengan awak mereka. Ini adalah tanggung jawab manajer umum untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur berkembang dengan perusahaan, memperbarui seperlunya. Dia juga harus mampu menafsirkan kebijakan dan prosedur untuk menutupi daerah abu-abu atau tidak jelas yang mungkin hadir sendiri selama operasi perusahaan.

e. KualifikasiUmum. Posisi general manager adalah salah satu yang membutuhkan suatu kombinasi dari keterampilan, pengalaman dan pendidikan. Seorang jenderal manajer yang sukses akan memiliki keterampilan kepemimpinan yang unggul, bekerja dengan baik dengan tim dan memiliki kemampuan untuk bekerja secara independen dengan pengawasan sedikit atau tidak ada. Para calon harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan unggul, keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan manajemen konflik. Dia harus memiliki pengetahuan mendalam tentang perusahaan, budaya dan produk dan jasa. Dia juga harus mampu bekerja akan semua level manajemen dan memiliki pelatihan yang unggul dan kemampuan delegasi. Sukses kandidat harus


(42)

memiliki minimal lima tahun pengalaman manajemen dan sarjana atau gelar master dalam bidang studi terkait.

2. Finance Manager

a. Duties. Manajer keuangan menghasut perencanaan anggaran. Hal ini mungkin memerlukan memeriksa pendapatan, memprediksi dips, kemajuan atau peluang, dan menciptakan strategi keuangan jangka panjang dan jangka pendek. Para manajer memperhatikan tren dan pesaing dan mencari aliran pendapatan baru untuk membuat defisit. Manajer juga mendelegasikan kepada staf keuangan dan pastikan praktek mematuhi pedoman hukum.

b. Skills. Manajer keuangan harus dimiliki terutama matematika yang kuat, pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis. Manajer harus pandai koordinasi, terutama jika posisi melibatkan berbagai departemen. Keterampilan evaluasi sistem yang berguna dalam penelitian seorang manajer dan tugas implementasi.

c. Persyaratan pendidikan. Manajer keuangan harus memiliki setidaknya gelar sarjana. Banyak majikan lebih memilih untuk mempekerjakan seorang manajer yang memiliki gelar master di bidang ekonomi, keuangan atau administrasi bisnis. Untuk kebanyakan majikan, pengalaman juga merupakan faktor penting dalam proses perekrutan.

d. Kerja Lingkungan. Manajer keuangan biasanya bekerja di kantor selama jam kerja tradisional, dalam departemen keuangan dan departemen lain di dekat mereka berinteraksi dengan. Pekerjaan mungkin memerlukan perjalanan jika perusahaan memiliki berbagai cabang atau lokasi.


(43)

3. Project Engineer

a. Pertemuan kepala proyek untuk mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan proyek.

b. Spesifikasi teknis ulasan dan resolusi.

c. Mengkoordinasikan pengumpulan dan penyebaran informasi teknis antara / dalam perusahaan dan pelanggan.

d. Jadwal dan memonitor program kegiatan untuk mencapai "tepat waktu" hasil termasuk tindak lanjut dengan pemasok eksternal untuk memastikan respon yang tepat waktu item tindakan.

e. Memantau aktivitas biaya program untuk mencapai "dalam anggaran" hasil.

f. Siapkan kutipan memanfaatkan informasi pemasok, standar biaya, informasi teknis dari kualitas, manufaktur rekayasa, desain.

g. Buat bill of material, petunjuk rinci untuk proses pembuatan bagian baru, spesifikasi untuk kemasan, spesifikasi pemasok eksternal untuk menyediakan struktur biaya standar dan instruksi untuk manufaktur.

h. Dari Gambar pelanggan, menentukan kemungkinan kegagalan dalam proses produksi kami. Menganalisis proses belajar kemungkinan deteksi dan mengakibatkan efek pada pelanggan produk. Menyarankan langkah-langkah pencegahan untuk koreksi.


(44)

4. BSS Engineer

a. Mengevaluasi kinerja proyek dari bidang fungsional.

b. Melakukan pekerjaan yang melibatkan metode konvensional dan jenis rencana, investigasi, survei, struktur, atau peralatan dengan relatif sedikit fitur yang kompleks. c. Memilih dan merekomendasikan prosedur atau pengembangan metode.

d. Tugas melibatkan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan teknik standar. Membantu dalam mentoring Teknik Associates.

e. Mengarahkan dan mengawasi kegiatan rekayasa lainnya.

f. Membantu dalam koordinasi harga, memperkirakan, strategi scoping untuk proyek-proyek yang diusulkan dan dalam pengembangan dan penyusunan spesifikasi teknis. g. Mengawasi tim pengujian, survei atau bidang rekayasa teknik.

5. Project Controller

a. Proyek Controller untuk proyek, program dan manajemen portofolio sebagai bagian dari Kantor Manajemen Program dan Operasi.

b. Memberikan masukan komputer dan melakukan telaah analitis laporan yang dihasilkan. c. Terakumulasi dan mengakses data historis, seperti pengalaman kinerja, untuk digunakan

dalam menjaga secara realistis untuk perencanaan masa depan dan peramalan.

d. Jelaskan bagaimana menggunakan alat dan proses untuk mencapai PM kegiatan inti. Memberikan keahlian dan bertindak sebagai sumber daya untuk tim pada "bagaimana" menerapkan alat-alat, proses dan praktek untuk proyek tertentu.

e. Memberikan pelatihan formal dan informal pada alat, proses dan praktik terbaik tepat untuk target individu atau tim.


(45)

f. Dukungan tim lokal maupun di daerah tertentu lainnya, termasuk anggota tim berlokasi internasional.

g. Rutin memberikan biaya yang akurat routing yang dokumen dan memimpin biaya proses routing untuk proyek-proyek modal.

h. Asuransikan administrasi alat dan data master kebutuhan kepengurusan diketahui, dimiliki dan sedang dilakukan untuk mendukung operasi alat yang efektif.

i. Mengembangkan dan memelihara jalur jaringan logika kritis dan bar chart memanfaatkan informasi ini.

j. Menganalisa, mengevaluasi, dan status perkiraan saat melawan jadwal awal didirikan. k. Menilai dampak dari desain atau konstruksi perubahan dan jadwal slippages.

6. Document Controller

a. Dokumen kontrol terdiri dari mengelola semua dokumen komersial dan teknis bagi perusahaan. Menerapkan proses dan alat, memberikan laporan sistem, memelihara dan memperbarui sistem informasi elektronik, mendistribusikan dokumen, dan memastikan keakuratan semua dokumentasi semua fungsi penting dari pengontrol dokumen. Memastikan prosedur peraturan dan perubahan diikuti juga merupakan bagian penting dari persimpangan pekerjaan.

b. Memiliki pengetahuan yang tepat dalam manajemen dan fungsi administrasi sangat penting. Selain itu, document controller harus memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan dan merencanakan secara strategis. Dokumen kontrol juga harus mahir dalam komunikasi dan mampu mempertahankan pemikiran kritis.


(46)

D. Jenis Usaha/Kegiatan

Noia Siemens Network adalah perusahaan penyedia solusi telekomunikasi yang tercipta sebagai hasil gabungan dari Divisi COM dari Siemens AG dan kelompok usaha network Nokia. Nokia Siemens Network merupakan bagian dari dunia telekomunikasi yang menghasilkan jasa profit (berorientasi pada perolehan laba).

Nokia Siemens Network lebih berorientasi pada pelayanan komunikasi yang bermutu dan berkualitas, melakukan perkembangan-perkembangan yang bermanfaat bagi masyarakat serta melakukan kegiatan sosial-network berupa pengajaran-pengajaran kepada masyarakat sesuai tentang perkembangan tehnology yang semakin pesat.

Nokia Siemens Network berperan dalam menghasilkan jaringan-jaringan sosial yang mencakup dalam kota maupun luar kota, untuk mempermudah pelaksanaan komunikasi tiap individual dalam berbagai aspek. Sampai saat ini, Nokia Siemens Network telah memberikan layanan terbaik dalam pencapaian signal yang benar-benar kuat untuk program tehnology 2G, 3G, maupun HCPT. Tak diragukan, maka kini Nokia Siemens Network telah menjadi peringkat nomor 1 dalam dunia telekomunikasi.

E. Kinerja Usaha Terkini

setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan. Perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi ini terus berupaya agar tujuan yang telah menjadi visi PT. Nokia Siemens Network (NSN) dapat tewujud. Bagi tap induvidual dan komunitas tidaklah mudah dalam mewujudkan visi tersebut, oleh karena itu kerja keras yang tinggi serta disiplin dan loyalitas dalam bekerja sangatlah dibutuhkan.


(47)

Pastinya untuk mendorong dicapainya hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah menyelenggarakan program 3G setelah berhasil dalam program tehnologi 2G, guna mengasilkan suatu jaringan yang optimal dengan tetap memenuhi kapasitasdan cakupan yang diinginkan oleh setiap penyedia layanan telekomunikasi.

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja yang baik dalam PT. Nokia Siemens Network (NSN), telah disusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:

a. Peningkatan proses pembelajaran tentang pentingnya kerjasama dalam tiap organisasi dan alat yang digunakan dapat ditingkatkan.

b. Pembelajaran dan pembagian tugas yang diberikan kepad tiap individual harus sesuai dengan program tehnology yang dikuasai.

c. Bagi GM yang menjadi contoh pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan, harus melaksanakan pengabdian terhadap karyawan serta melakukan penelitian dalm tiap kekurangan dan kelebihan team kerja. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi yang baik kepada tiap-tiap anggota team.

Menyiapkan laporan barang keluar ataupun masuk, laporan evaluasi kerja per-bulan, dan hasil lapangan tiap program tehnology, guna meningkatkan nilai jual pada perusahaan tersebut.


(48)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan, dan kerja sama tersebut tercapai bukan dikarenakan ilmu pengetahuan dan keterampilan karyawan bukan juga karena uang yang dibayarkan kepada karyawan. Kerja sama hanya dapat tercapai jika setiap anggota organisasi memiliki kepribadian yang saling melengkapi dan sesuai dengan perannya masing-masing di dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Setiap organisasi harus memiliki tujuan dan sumber daya (organisasi, bahan mentah dan keuangan) untuk memenuhi tujuannya. Ia harus memantau apa yang dilakukannya dan seberapa baik yang dilakukannya itu. Setiap departemen harus menjalankan fungsinya dengan benar. Para pegawai harus diberi tugas-tugas yang spesifik yang akan menggerakkan kelompok itu ke arah tujuannya (Gorman, 2005: 9).

Perusahaan mencapai pengorganisasian melalui struktur. Di dalam struktur tersebut terdapat tanggung jawab yang berbeda-beda dengan wewenang yang disesuaikan dengan tanggung jawab yang diemban dan wewenang tersebut hanya berlaku di wilayah tanggung jawabnya, yakni orang-orang yang bertanggung jawab langsung kepadanya termasuk sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya.


(49)

Di dalam organisasi terdapat visi yang kemudian berkembang menjadi berbagai misi yang harus dikerjakan bawahannya. Misi ini disampaikan dari atasan kepada orang-orang yang langsung bertanggung jawab kepadanya dalam bentuk perintah dan perintah ini kemudian menyebar ke seluruh individu di dalam organisasi dengan cara yang sama dan terbentuklah rantai perintah.

Setiap posisi pekerjaan di dalam organisasi memiliki tugas inti yang yang terangkum di dalam deskripsi kerja, pelaksanaan tugas-tugas inti ini terus mengalami efisiensi, baik dalam hal biaya maupun waktu, yang tentunya sangat dipengaruhi oleh kerja sama dan keahlian para karyawan. Oleh sebab itu, karyawan perlu dilatih dan diberikan kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Sehingga, ia dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya, inilah yang disebut akuntabilitas, di sisi lain karyawan juga semakin siap untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dan kesiapan ini disebut promotabilitas.

PT. Nokia Siemens Network (NSN) merupakan bagian dari dunia telekomunikasi yang bertugas mengelola aktivitas penyelenggaraan, penelitian, dan pemasangan jaringan pada program-program yang terdapat di Dunia Jejaring Indosat. PT. Nokia Siemens Network (NSN) memiliki sistem desentralisasi dimana tugas administrasi dilaksanakan oleh tiap-tiap staf administrasi pada masing-masing program, termasuk di dalamnya program HCPT. Jadi pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) tugas administrasi dipimpin oleh ketua-ketua aministrasi dikarenakan tugas staf administrasi merupakan tugas ketua program yang semakin luas. Sehingga dapat dikatakan staf administrasi merupakan pembantu ketua program yang khususnya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan arsip-arsip perusahaan tiap program.

Kerja sama diantara para staf administrasi sangatlah penting dalam membantu kinerja ketua program, dimana secara vertikal staf administrasi melaksanakan deskripsi kerjanya dengan


(50)

baik dan memberikan laporan kepada ketua program dan jika diminta staf administrasi juga memberikan laporan kepada ketua program di lain pihak secara horizontal staf administrasi harus saling membantu untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Sehingga, PT. Nokia Siemens Network (NSN) dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu, berdasarkan observasi yang dilakukan penulis yakin bahwa Tugas Akhir dengan judul “Peranan Kerja Sama Sebagai Bagian Dari Fungsi Pengorganisasian Pada PT. Nokia Siemens

Network (NSN) Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah “ Bagaimana membentuk kerja sama yang ideal pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan agar tercapai kinerja yang maksimal?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui peranan kerja-sama sebagai bagian dari fungsi pengorganisasian pada PT.Nkia Siemens Network (NSN) Medan.


(51)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan Tugas Akhir dari penelitian yang penulis lakukan adalah:

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan. 2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai aspek-aspek yang

berhubungan dengan kerja sama.

3. Bagi pihak lain, Tugas Akhir ini dapat menjadi sumber informasi yang berguna dalam membina kerja sama.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T. M. Hanafiah Kampus USU Medan. Tabel 1.1 di bawah ini memperlihatkan jadwal kegiatan yang dijalani dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

No Kegiatan

Maret 2013 April 2013

I II III IV I II III IV

1 Persiapan

2 Pengumpulan data

3 Penulisan laporan Sumber: Penulis (2013)


(52)

Persiapan Tugas Akhir dimulai dari tanggal 9 Maret sampai dengan 14 April, sejak dikeluarkan buku kuning penulisan Tugas Akhir.

Pada tahap pengumpulan data, penulis akan melakukan observasi serta wawancara, yang akan dilaksanakan dari minggu ketiga bulan Maret 2013 hingga minggu kedua April 2013 pada PT. Noia Siemens Network (NSN) dan PT. FACG Medan.

Setelah data dikumpulkan, penulis akan memulai penulisan laporan yang akan dibuat dalam bentuk Tugas Akhir. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing yang memberikan arahan yang berguna bagi penulis untuk membuat Tugas Akhir dengan baik.

F. Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika penulisan yang dipakai dalam menyusun Tugas Akhir ini: BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (job deskription), kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(53)

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang hasil penelitian mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir. Pembahasan mengenai kerja sama dan peranan kerja sama sebagai fungsi pengorganisasian pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis akan menyajikan kesimpulan sebagai hasil dari pembahasan yang telah dibuat, serta saran sebagai masukan bagi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara guna meningkatkan kinerja organisasi.


(54)

TUGAS AKHIR

PERANAN KERJA SAMA SEBAGAI BAGIAN DARI FUNGSI PENGORGANISASIAN PADA PT. NOKIA SIEMENS NETWORK

(NSN) MEDAN

OLEH

HESTI VJ PAKPAHAN 092103067

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(55)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Nama : Hesti VJ Pakpahan Nim : 092103067

Program Studi : Diploma III Kesekretariatan

Judul : Peranan Kerja Sama Sebagai Bagian Dari Fungsi Pengorganisasian Pada PT. Nokia Siemens

Network (NSN) Medan.

Tanggal ... : Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

(DR. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM.) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal ... : DEKAN

(Prof Dr. Azhar Maksum, Mec) NIP. 19550810 198303 1 004


(56)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

Nama : Hesti VJ Pakpahan Nim : 092103067

Program Studi : Diploma III Kesekretariatan

Judul : Peranan Kerja Sama Sebagai Bagian Dari Fungsi Pengorganisasian Pada PT. Nokia Siemens

Network (NSN) Medan.

Medan, Disetujui Pembimbing

(DR. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM.) NIP. 19741012 200003 2 003


(57)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya memberikan kebahagiaan bagi para umatnya. Kebahagiaan yang terbaik bagi penulis sebagai seorang mahasiswi adalah terselesaikannya Tugas Akhir ini sebagai salah-satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Peranan Kerja Sama Sebagai Bagian Dari

Fungsi Pengorganisasian Pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan”

Tak lupa, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada para pihak yang sangat membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Yang diantaranya adalah:

1. Bapak Prof Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum MEc,Acc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi Diploma 3 Kesekretariatan sekaligus selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Tugas Akhir.

4. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, selaku Penasehat Akademik penulis.

5. Bapak Fahmi Natigor, SE, M.Acc, Ak, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(58)

8. Bapak Jhon Tobing, selaku Kepala Sub Bagian Umum Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan.

9. Bapak Jona Tamba, selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan.

10.Bapak Achmadi, selaku Coodinator pada PT. FACG Medan dan Seluruh Staff dan Pegawai PT. FACG yang selalu membantu dalam pengerjaan-pengerjaan dokumen selama masa Magang.

11.Ibu Marissa Silalahi, selaku sekretaris I Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan. 12.Seluruh Staff dan Pegawai PT. Nokia Siemens Network (NSN), Medan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

13.Kedua orang tua (Onggung Pakpahan dan Erita Tambunan), adik-adik (Lia, Elsa, Febi, Paulina) dan keluarga penulis yang banyak memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil hingga penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

14.Seluruh anggota team Chapel (terkhUniversitas Sumatera Utaras Ka Lusi dan teman-teman Kelompok Kecil), Bunda Rita Gultom dan Bunda Gloria Balle yang selalu memberi dukungan lewat perkataan dan doa.

15.Yan Ichbal, yang secara pribadi selalu mendukung dan memberi semangat hingga Tugas Akhir ini selesai.

16.Seluruh Team Management dalam Espresso Coffe and Tea Kafe (Ibu dan Kakak kantin, Abeth, Arie, Iman dan Eko) dan Anak-anak Motor Community.

17.Teman-teman D3 kesekretariatan 2009, terutama Yusack Manik yang sedia memberi dukungan dan bantuan.


(59)

Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca sebagai bahan informasi di dalam membangun kerja sama dan jika terdapat kesalahan penulisan pada Tugas Akhir ini harap dimaklumi mengingat kesempurnaan hanya milik Tuhan YME. Walaupun demikian, penulis akan selalu mengasah kemampuan untuk menghasilkan karya yang lebih baik di masa depan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas ketertarikan pada Tugas Akhir ini.

Medan, April 2013 Penulis


(60)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Jadwal Kegiatan ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 7

A. Sejarah Ringkas PT. Nokia Siemens Network ... 7

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Job Description ... 16

D. Jenis Usaha/Kegiatan ... 22

E. Kinerja Usaha Terkini ... 22

F. Rencana Kegiatan ... 23

BAB III PEMBAHASAN ... 24

A. Kerja Sama Sebagai Tujuan Manajemen Mencapai Tujuan Organisasi ... 24

B. Bentuk-Bentuk Kelompok Di Dalam Organisasi ... 26

C. Tim Yang Efektif ... 30

D. Tipe Kepribadian Anggota Tim ... 33

E. Membentuk Tim Berdasarkan Tipe Kepribadian ... 38

a. Model kognitif (cognitive mode) ... 39

b. Kelompok afinitas (affinity group) ... 41

c. Memasukkan anggota ke dalam tim ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45


(61)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ... 4 Tabel 3.1 16 Tipe Kepribadian ... 37


(62)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi sebuah Perusahaan ... 13

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Nokia Siemens Network ... 14

Gambar 3.1 Bentuk-Bentuk Kelompok Dalam Organisasi ... 27


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya memberikan kebahagiaan bagi para umatnya. Kebahagiaan yang terbaik bagi penulis sebagai seorang mahasiswi adalah terselesaikannya Tugas Akhir ini sebagai salah-satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Peranan Kerja Sama Sebagai Bagian Dari

Fungsi Pengorganisasian Pada PT. Nokia Siemens Network (NSN) Medan”

Tak lupa, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada para pihak yang sangat membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Yang diantaranya adalah:

1. Bapak Prof Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum MEc,Acc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi Diploma 3 Kesekretariatan sekaligus selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Tugas Akhir.

4. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, selaku Penasehat Akademik penulis.

5. Bapak Fahmi Natigor, SE, M.Acc, Ak, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ka Via yang selalu memberi suport dan bantuan secara pribadi.


(2)

8. Bapak Jhon Tobing, selaku Kepala Sub Bagian Umum Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan.

9. Bapak Jona Tamba, selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan.

10.Bapak Achmadi, selaku Coodinator pada PT. FACG Medan dan Seluruh Staff dan Pegawai PT. FACG yang selalu membantu dalam pengerjaan-pengerjaan dokumen selama masa Magang.

11.Ibu Marissa Silalahi, selaku sekretaris I Kantor Nokia Siemens Network (NSN) Medan. 12.Seluruh Staff dan Pegawai PT. Nokia Siemens Network (NSN), Medan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

13.Kedua orang tua (Onggung Pakpahan dan Erita Tambunan), adik-adik (Lia, Elsa, Febi, Paulina) dan keluarga penulis yang banyak memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil hingga penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

14.Seluruh anggota team Chapel (terkhUniversitas Sumatera Utaras Ka Lusi dan teman-teman Kelompok Kecil), Bunda Rita Gultom dan Bunda Gloria Balle yang selalu memberi dukungan lewat perkataan dan doa.

15.Yan Ichbal, yang secara pribadi selalu mendukung dan memberi semangat hingga Tugas Akhir ini selesai.

16.Seluruh Team Management dalam Espresso Coffe and Tea Kafe (Ibu dan Kakak kantin, Abeth, Arie, Iman dan Eko) dan Anak-anak Motor Community.

17.Teman-teman D3 kesekretariatan 2009, terutama Yusack Manik yang sedia memberi dukungan dan bantuan.


(3)

Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca sebagai bahan informasi di dalam membangun kerja sama dan jika terdapat kesalahan penulisan pada Tugas Akhir ini harap dimaklumi mengingat kesempurnaan hanya milik Tuhan YME. Walaupun demikian, penulis akan selalu mengasah kemampuan untuk menghasilkan karya yang lebih baik di masa depan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas ketertarikan pada Tugas Akhir ini.

Medan, April 2013 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Jadwal Kegiatan ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 7

A. Sejarah Ringkas PT. Nokia Siemens Network ... 7

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Job Description ... 16

D. Jenis Usaha/Kegiatan ... 22

E. Kinerja Usaha Terkini ... 22

F. Rencana Kegiatan ... 23

BAB III PEMBAHASAN ... 24

A. Kerja Sama Sebagai Tujuan Manajemen Mencapai Tujuan Organisasi ... 24

B. Bentuk-Bentuk Kelompok Di Dalam Organisasi ... 26

C. Tim Yang Efektif ... 30

D. Tipe Kepribadian Anggota Tim ... 33

E. Membentuk Tim Berdasarkan Tipe Kepribadian ... 38

a. Model kognitif (cognitive mode) ... 39

b. Kelompok afinitas (affinity group) ... 41

c. Memasukkan anggota ke dalam tim ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44


(5)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ... 4 Tabel 3.1 16 Tipe Kepribadian ... 37


(6)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi sebuah Perusahaan ... 13

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Nokia Siemens Network ... 14

Gambar 3.1 Bentuk-Bentuk Kelompok Dalam Organisasi ... 27