Gambaran Umum Pegawai Karyawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Ketentuan Umum Pajak Hiburan

5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya; 6. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja; 7. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

D. Gambaran Umum Pegawai Karyawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota

Medan Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2011 No Bagian Bidang Bendahara UPT Security Jumlah 1 Kepala Dinas 1 orang 2 Sekretariat 62 orang 3 Bendahara Penerima Pengeluaran 18 orang 4 Penyimpanan Barang Berharga 7 orang 5 Penyimpanan Barang Pengurusan Barang 7 orang 6 Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 14 orang 7 Bidang Penagihan 38 orang 8 Bidang Pendataan Penetapan DATAP 69 orang 9 Bidang Bagi Hasil Pendapatan BHP 68 orang 10 Unit Pelaksana Teknis 15 orang 11 Pegawai Outsourcing 230 orang 12 Security 15 orang 13 Pegawai Honor 56 orang Jumlah PNS Pegawai Honor 551 orang Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Pegawai Negeri Sipil : 264 Orang TNI Yang Dikaryakan : 1 Orang Pegawai Outsourcing : 230 Orang Pegawai Honor : 56 Orang Jumlah : 551 Orang Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Golongan Jumlah a. Golongan IVc 0 orang b. Golongan IVb 0 orang c. Golongan IVa 3 orang d. Golongan IIId 38 orang e. Golongan IIIc 38 orang f.Golongan IIIb 64 orang g. Golongan IIIa 59 orang h. Golongan IId 9 orang i. Golongan IIc 16 orang j. Golongan IIb 3 orang k. Golongan IIa 34 orang Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HIBURAN

A. Ketentuan Umum Pajak Hiburan

Berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2009, dijelaskan bahwa pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang. Pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Di Indonesia penagihan pajak dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersumber hukum pada Undang-umdang Nomor 34 Tahun 2000 yang sebagaimana telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 yang membahas tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Demikian pula dengan sistem pemungutan pajak daerah yang diterapkan oleh pemerintah daerah belum juga mempertegas pajak-pajak daerah mana yang dipungut dengan cara self assesment system, official assesment system, atau with holding system. Menurut peraturan daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 tentang pajak daerah Kota Medan dijelaskan bahwa pajak hiburan adalah pajak yang dipungut atas penyelenggaraan setiap hiburan. Pengenaan pajak hiburan tidak mutlak ada pada seluruh daerah kabupatenkota yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah Kabupatenkota untuk mengenakan atau tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupatenkota. Mengenai kondisi kabupatenkota di Indonesia tidak sama, termasuk dalam hal jenis hiburan yang diselenggarakan, maka untuk dapat diterapkan pada suatu kabupatenkota, pemerintah daerah setempat harus mengeluarkan peraturan daerah tentang pajak hiburan yang akan menjadi landasan hukum operasional dalam teknis pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak hiburan di daerah kabupatenkota yang bersangkutan. Di dalam pemungutan pajak hiburan terdapat terminologi yang perlu diketahui Siahaan 2005:298, yaitu adalah sebagai berikut : a. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan-permainan ketangkasan, dan atau keamaian dengan nama dan bentuk apapun, yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas berolahraga. b. Penyelengaraan hiburan adalah orang pribadi atau badan yang bertindak baik untuk atas namanya sendiri atau dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggunganya dalam menyelenggarakan suatu hari. c. Penonton atau pengunjung adalah setiap orang yang menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan atau mendengar atau menikmatinya atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan,menggunakan fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan,kecuali penyelenggaraa karyawan,artis para pemain,dan petugas yang menghadiri untuk melakukan tugas pengawasan d. Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima dalam bentuk apapun untuk harga pengganti yang dimintaatau seharusnya diminta Wajib Pajak sebagai penukar atas pemakaian dan atau pembelian jasa hiburan serta fasilitas penunjangnya termasuk pula semua tambahan dengan nama apapun juga yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan hiburan.Termasuk dalam pengertian pembayara adalah jumlah uang yang diterima atau seharusnya diterima,termasuk yang akan diterima,antara lain pembayaran yang dilakukan secara tunai e. Tanda masuk adalah semua tanda atau alat atau cara yang sah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk menonton,menggunakan fasilitas,atau menikmati liburan.Tanda atau alat atau cara yang sah adalah berupa tanda masuk yang dilegalisi oleh Dinas Pendapatan Daerah KabupatenKota.Termasuk tanda masuk ini adalah tanda masuk dalam bentuk apapun,misalnya karcis,tiket,undangan,kartu langganan,kartu anggota membership,dan sejenisnya. f. Harga Tanda Masuk,yang selanjutnya disingkat HTM,adalah harga atau nilai nominal yang tertera atau tidak tertera pada tanda masuk yang digunakan untuk menikmatimenggunakan fasilitas hiburan. Adapun dasar hukum pemungutan pajak hiburan telah diatu pada Undang- undang No 28 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Keputusan Walikota Medan Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pelakksanaan Peraturan Daerah Kota Medan yang mana dalam isinya tersapat pernyataan yang menyatakan bahwa Kepala Daerah atau pejabat dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur pajak terutang dan menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2 dua persen dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar Pemungutan pajak hiburan didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak terkait. Dasar hukum dalam pemungutan pajak hiburan di Kota Medan. 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah 3. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan 4. Keputusan Walikota Medan Nomor 9 Tahun 2004, tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan.

B. Subjek dan Objek Pajak Hiburan

Dokumen yang terkait

Mekanisme Pelaksanaan Pemungutan Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

7 52 80

Kebijakan Perpajakan Daerah Dalam Pengelolaan Pajak Hiburan Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah ( Studi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan )

3 62 199

Mekanisme Pengajuan Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Kota Medan

1 53 66

Mekanisme Pelaksanaan Pemungutan Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kotamedan

2 49 57

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

0 0 7

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

0 0 1

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

0 0 22

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

0 0 25

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Chapter III V

0 0 48

Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

0 0 2