H. Tinjauan Praktik
Berdasarkan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang telah penulis lakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dan dengan melihat data yang
berhasil diperoleh dari instansi tersebut,maka Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan telah melaksanakan kewajibanya dalam hal pengajuan permohonan pengansuran dan
penundaan pembayaran pajak hiburan oleh wajib pajak Adapun mekanisme pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan dan
penundaan pembayaran pajak hiburan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah :
1. Angsuran Pembayaran
d. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
− Wajib Pajak atau penanggung pajak yang akan melakukan pengangsuran
pembayaran pajak harus menyerahkan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk
− Atas pengajuan permohonan Wajib Pajak tersebut,Sub Dinas Penetapan
akan menyediakan penelitian sebagai bahan rekomendasi untuk memberikan persetujuan atau penolakan oleh Kepala Dinas atas pengajuan
permohonan pengangsuran pembayaran pajak hiburan. −
Kepala Dinas akan memberikan persetujuan terhadap permohonan angsuran pajak yang dinyatakan lebih lanjut dala Surat Perjanjian
Angsuran kepada Wajib pajak atau penanggung pajak dalam kurun waktu tertentu dengan dikenakan bunga sebesar 2 sebulan dari jumlah pajak
yang belum atau kurang bayar.
− Kepada Dinas akan menyerahkan Surat Perjanjian Angsuran kepada Wajib
pajak dan daftar Surat Perjanjian Pengangsuran kepada unit-unit lain yang terkait.
e. Formulir dan BukuDaftar yang digunakan adalah :
1. Formulir terdiri dari : a. Surat Setoran pajak daerah DPD-12
b. Surat Permohonan Angsuran DPD-15 c. Surat Perjanjian Anggsuran DPD-17
d. Surat Pemberitahuan Penolakan Angsuran DPD-19 2. BukuDaftar terdiri dari :
a. Buku Register Permohonan Angsuran BK-12 b. Daftar Surat Perjanjian Angsuran BK-13
2. Penundaan Pembayaran
a. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari :
− Wajib Pajak atau penanggung pajak yang akan melakukan penundaan
pembayaran pajak harus menyampaikan Surat Permohonan Penundaan Pembayaran pajak secara tertulis kepada Kepala Dnas dengan
melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk. −
Atas pengajuan permohonan penundaan pembayaran pajak tersebut,Sub Dinas Penetapan akan menyediakan penelitian sebagai bahan
rekomendasi untuk memberikan persetujuan atau penolakan olek kepala Dinas atas pengajuan permohonan penundaan pembayaran pajak hiburan
− Kepala Dinas akan memberikan persetujuan terhadap prmohonan
penundaan pajak yang dinyattakan lebih lanjut dalam Surat Persetujuan Penundaan kepada wajib pajak atau penanggung pajak dalam kurun
waktu tertentu dengan dikenakan bunga 2 sebulan darri jumlah pajak yang belum atau kurang bayar.
3. Kepala Dinas akan menyerahkan Surat Perjanjian Angsuran kepada
wajib Pajak dan daftar Surat Perjanjian Pengangsuran Kepada unit-unit lain yang terkait.
b. Formulir dan Bukudaftar yang digunakan adalah:
1. Formulir terdiri dari :
a. Surat Permohonan Penundaan Pembayaran DPD-16
b. Surat Persetujuan Penundaan Pembayaran DPD-18
c. Surat Pemberitahuan Penolakan Penundaan Pembayaran DPD-19
2. BukuDafttar terdiri dari
a. Buku Register Permohonan Penundaan Pembayaran BK-14
b. Daftar Persetujuan Penundaan Pembayaran DPD-15
Dengan adanya pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak tersebut,maka Wajib pajak diberikan kesempatan untuk melunasi pajak terutangnya dengan catatan
maksimal 3 tiga kali dengan dikenakan bunga sebesar 2 setiap bulan. Akan tetapi,tidak selalu permohonan pengangsuran dan penundaan pajak
disetujui oleh Kepala Daerah.hal ini disebabkan karena setelah dilakukan pemeriksaan terhadap wajib Pajak,tidak ditemukan kesulitan keuangan dari usaha
tersebut,sehingga tidak mungkin Wajib Pajak tidak mampu melunasi utang pajaknya.
Selain memperoleh keterangan mengenai mekanisme pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan,penulis juga telah
mengamati dan mengetahui penyebab adanya pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan oleh Wajib Pajak pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Medan. Penyebab pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran
pajak hiburan antara lain : 1.
Adanya Pemeriksaan Salah satu tahapan yang penting dalam keberhasilan pemungutan pajak daerah
adalah adanya kepastian bahwa Wajib Pajak telah melaksanakan kewajianya secara benar.Untuk mengetahui hal ini,Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk
harus melakukan pemeriksan terhadap Wajib Pajak. Hal ini juga diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997,yang dalam pasal 35 ditentukan bahwa
Kepala Daerah Berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dalam rangka melaksanakan peraturan
perundang-undangan perpajakn daerah. Pemeriksaan pajak daerah adalah suatu proses yang diperlakukan dalam pemungutan pajak untuk membuktikan
kebenaran ppelaksanaan kewajiban perajakan yang diatur oleh Undang- undang.apabila wajib pajak tidak dapat memenuhi kewajibanya yang berkaitan
dengan pemeriksaan pajak,dikenakan penetapan secara jabatan.Hal ini diatur untuk memberikan kepastian kepada fiskus untuk melaksanakan tugasnya dan
menghindarkan wajib Pajak dari keinginan untuk menghalangi jalanya pemeriksaan. Laporan pemeriksaan yang dibuat oleh pemeriksa digunakan
sebagai dasar penerbitan SKPDKB, SKPDKBT, atau STPD,atau tujuan lain untuk
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.jika perhitungan besarnya pajak yang terutang dalam SKPDKB, SKPDKBT, dan
STPD berbeda dengan SPTPD. Perbedaan besarnya pajak diberitahukan kepada wajib pajak yang bersangkutan. Terhadap temuan dalam pemeriksaan yang tidak
atau seluruhnya disetujui oleh wajib Pajak atau penanggung pajak,dilakukan pembahasan akhir hhasil pemeriksaan dan dibuatkan dalam bentuk berita acara
yang ditandatangani oleh pemeriksa dan Wajib Pajak yang bersangkutan,yang selanjutnya dijadikan dasar penerbitan surat ketetapan pajak daerah atau
STPD,dimana dalam jangka waktu 7 hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat sejenis lainya,Wajib Pajak harus melunasi pajak hiburan
yang terutang. Dalam kasus ini,bisa saja Wajib Pajak tidak dapat melunasi pajak terutangnya,maka untuk menghindari pengenaan sanksi,Wajib Pajak dapat
mengajukan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan sebagai alternatif lain untuk menyelamatkan usaha dan aset mereka dari
pengenaan sanksi atas ketidakmampuan Wajib Pajak dalam melunasi pajak terutangnya.
2. Ketetapan yang diberikan oleh Kepala Daerah atau Pejabat
Ketetapan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang dituangkan dalam Surat Ketetapan Pajak Ddaerah SKPD tidak selamanya dapat disanggupi
oleh wajib Pajak,mengingat kondisi usaha wajib Pajak yyang tidak selalu ramai dikunjungi para pengunjung. Dengan alasan tersebut diatas,untuk menghindarkan
diri dari pengenaan sanksi, maka wajib pajak lebih memilih untuk mengajukan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. Analisis Data