Didalam pajak hiburan terdapat juga masa pajak yang merupakan jangka waktu yang lamanya sama dengan tahun takwim.Tahun takwim sama dengan satu
tahun lamanya atau biasanya dihitung mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember.Selanjutnya didalam masa pajak atau tahun pajak,Wajib Pajak harus
membayar pajak yang terutang berdasarkan Ketentuan Peraturan Daerah mengenai pajak hiburan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.Pajak Hiburan yang
terutang akan dipungut di wilayah atau daerah tempat hiburan tersebut diselenggarakan.Hal ini karena kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
yang terbatas atas tempat hiburan yang berlokasi dan terdaftar dalam lingkup wilayah administrasinya.
D. Penetapan Pajak Hiburan
Setiap Penyelenggaraan hiburan, yang menjadi wajib pajak, wajib menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang dengan
menggunakan SPTPD. Ketentuan ini menunjukkan sistem pemungutan pajak hiburan pada dasarnya merupakan self assesment system, dimana wajib pajak diberikan
kepercayaan penuh untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dengan melaksanakan sistem pemungutan
ini, petugas Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan yang ditunjuk oleh Walikota
Pajak Terutang =Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
=Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran untuk Menikmati Hiburan
Medan menjadi fiskus, hanya bertugas mengawasi pelaksanaan pemenuhan kewajiban pajak oleh wajib pajak.
1. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah,Kepal Daerah atau Pejabat
menetapkan pajak terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD yang dipersamakan dengan itu;
2. Apabila Surat Ketetapan Pajak Daerah tidak atau kurang bayar setelah lewat
waktu paling lama 30 tiga puluh hari sejak SKPD diterima,dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan dan ditagih dengan
menrbitkan SKPD; 3.
Wajib Pajak yang membayar sendiri SPTPD digunakan untuk menghitung,memperhitungkan dan menetapkan pajknya sendiri
4. Dalam jangka waktu 5lima tahun sesudah saat terutangnya pajak,Kepala
Daerah dalam menerbitkan : a.
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar SKPDKB b.
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT c.
Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil SKPDPN 5.
SKPDKB diterbitkan : a.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang bayar,dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga 2 sebuulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan sejak
terutangnya pajak. b.
Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang itentukan dan telah ditegur seccara tertulis,dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2 sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan sejak saat
terutangnya pajak. c.
Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhu,pajak terutang dihitung secara jabatan dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar
25 dua puluh lima persen dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga 2 dua persen sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau
terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 bulan sejak saat terutangnya pajak.
6. SKPDKBT diterbitkan apabila ditemukan data baru yang semula belum
terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang,akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 dari jumlah
kenaikan pajak tersebut 7.
SKPDN diterbitkan apabila jumlah pajak terutang sama besarnya dengan jumlah pajak yang disetorkan
8. Apabila kewajiban membayar pajak terutang dalam SKPDKB dan SKPKBT
tidak sepenuhnya dibayar dalam jangkka waktu yang ditentukan,ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2 sebulan 9.
Penambahan jumlah pajak yang terutang tidak dikenakan pada Wajib Pajak apabila dilaporrkan sendiri sebelum dilakukan pemeriksaan.
E. Tata Cara Pembayaran Pajak Hiburan