1. Karakteristik Demografi Responden
Berikut ini data hasil penelitian tentang karakteristik ibu post seksio sesarea pada semua kelompok intervensi.
Tabel 5.1 Distribusi responden pada kedua kelompok intenvensi berdasarkan
kerakteristik demografi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Februari-April tahun 2011 N 24
Karakteristik demografi responden
Tehnik Distraksi Tehnik Relaksasi
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Usia 20 tahun
20-35 tahun 35 tahun
3 6
3 25
50 25
3 7
2 25
58,3 16,7
Status pekerjaan Bekerja
Tidak bekerja 5
7 41,7
58,3 7
5 58,3
41,7 Paritas
1 2
3 6
3 3
50 25
25 6
3 3
50 25
25 Pendidikan
SD SMP
SMA DIDIII
SI 2
1 8
1 -
16,7 8,3
66,7 8,3
- -
4 6
1 1
- 33,3
50 8,3
8,3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden pada tehnik distraksi berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 6 orang 50, status
pekerjaan sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 7 orang 58,3, paritas sebagian besar responden berada pada paritas 1 sebanyak 6 orang 50, dan pendidikan
sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 8 orang 66,7. Sedangkan pada tehnik relaksasi sebagian besar responden berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 7
orang 58,3, status pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebanyak 7 orang 58,3, paritas sebagian besar responden berada pada paritas 1 sebanyak 6 orang
50, dan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 6 orang 50.
2. Intensitas Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah Intervensi
Intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada masing-masing kelompok digunakan uji statistik Paired Sampel T-Test
a. Tehnik Distraksi Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah dilakukan Tehnik Distraksi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Februari-April 2011
Intensitas Nyeri
Mean SD
Beda Mean
Nilai P t
N
Sebelum Intervensi
3,33 1,231
1,333 0,001
9,381 12
Sesudah Intervensi
2,00 1,128
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas responden pada kelompok tehnik distraksi sebelum dilakukan intervensi rata-rata tingkat nyeri 3,33 dengan standar deviasi 1,231, sedangkan
setelah dilakukan intervensi rata-rata tingkat nyeri 2,00 dengan standar deviasi 1,128, beda rata-rata nya yaitu 1,333 dan nilai t hitung pada masing-masing kelompok lebih
besar dari t tabel t=1,796 nilai probalitas p0,05 0,001, sehingga dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan tehnik distraksi yang diteliti terdapat perbedaan yang
bermaknasignifikan, berdasarkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi selama perawatan post seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan 2011.
b. Tehnik Relaksasi Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah dilakukan Tehnik Relaksasi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Februari-April 2011
Intensitas Nyeri
Mean SD
Beda Mean
Nilai P t
N
Sebelum Intervensi
2,75 0,754
1,167 0,001
10,383 12
Sesudah Intervensi
1,58 0,669
Berdasarkan tabel di atas responden pada kelompok tehnik relaksasi sebelum dilakukan intervensi rata-rata tingkat nyeri 2,75 dengan standar deviasi 0,754, sedangkan
setelah dilakukan intervensi rata-rata tingkat nyeri 1,58 dengan standar deviasi 0,669, beda rata-rata nya yaitu 1,167 dan nilai t hitung pada masing-masing kelompok lebih
besar dari t tabel t=1,796 nilai probalitas p0,05 0,001, sehingga dapat dinyatakan bahwa tehnik relaksasi yang diteliti terdapat perbedaan yang bermaknasignifikan,
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi selama perawatan post seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan 2011.
3. Perbedaaan Perubahan Intensitas Nyeri Selama Perawatan Post Seksio Sesarea pada kedua Kelompok Intervensi
Untuk mengetahui perbedaan perubahan intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea pada kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji statistik t-
Independent.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah
dilakukan Tehnik Distraksi dan Relaksasi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Februari-April 2011
Kelompok Intervensi Mean
SD Sig p
t
Tehnik Distraksi 1,333
0,492 0,368
0,920 Tehnik Relaksasi
1,167 0,389
Dari tabel di atas dijelaskan bahwa rata-rata intensitas nyeri pada kelompok yang diberikan tehnik distraksi adalah 1,333 SD = 0,492. Pada kelompok yang
diberikan tehnik relaksasi rata-rata intensitas nyeri adalah 1,167 SD = 0,389 dan nilai t hitung pada masing-masing kelompok lebih kecil dari t tabel t=1,721, nilai probabilitas
p0,05 yaitu 0,368, Maka didapatkan tidak ada perbedaan perubahan intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea antara pasien yang menggunakan tehnik distraksi
dan relaksasi.
Universitas Sumatera Utara
B. PEMBAHASAN 1. Interpretasi dan Diskusi hasil