Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan rileks di samping dibawah lutut dan kepala diberi bantal
b. Posisi relaksasi dengan berbaring miring
Berbaring miring, kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak
menggantung
c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping telinga
d. Posisi relaksasi dengan duduk
Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat tidur, kedua kaki tidak boleh mengantung Smeltzer Bare,
2002.
4. Prosedur Tehnik Relaksasi Pernafasan
Tahap pertama untuk belajar rileks adalah menyadari bagaimana rasanya tubuh dan pikiran ibu post operasi ketika istirahat atau tidur karena tubuh dan
pikiran saling mempengaruhi satu sama lain. Keadaaan pikiran ibu mempunyai pengaruh yang besar terhadap seberapa rileks atau tegangnya tubuh ibu. Jika ibu
cemas atau takut, tubuh akan merefleksikan perasaan ini dengan cara menegang, jika ibu merasa percaya diri dan positif, tubuh akan tetap rileks. Saat ibu mulai
Universitas Sumatera Utara
berlatih relaksasi, cobalah berbaring menyamping dengan tumpukan bantal, atau duduk membuat ibu merasa nyaman. Setelah belajar rileks dalam posisi ini,
praktikkan relaksasi nafas dalam Priharjo, 2003.
Adapun langkah-langkah teknik relaksasi pernafasan adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3,4 d.
Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Ketika menghembuskan nafas, hitung sampai tiga atau empat lagi,
usahakan agar tetap konsentrasi mata sambil dipejam f.
Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri g.
Cobalah bernafas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut, embuskan nafas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih
enak mengeluarkan suara saat menghembuskan nafas, misalnya “fuuuuuuuuh”
h. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
Priharjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan uraian dari teoritis kepustakaan, peneliti hanya mengambil 2 jenis dari salah satu penatalaksanaan nonfarmakologi yaitu tehnik distraksi dan relaksasi yang
digunakan untuk mengetahui intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea. Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan
sebagai berikut:
Variabel Independent Variabel Dependent
Kerangka konsep ini dilihat untuk melihat adanya perbedaan perubahan intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea antara pasien yang menggunakan
tehnik distraksi dan relaksasi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011. Tehnik Distraksi
Tehnik Relaksasi Nyeri Selama
Perawatan Post Seksio
Pre Test
Post Test
Universitas Sumatera Utara