Subjek dan Objek GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

2.4. PPN bersifat netral Pengenaan PPN didasarkan pada “destination principle” dan hanya dikenakan atas nilai tambahnya saja. PPN di pungut ditempat barang atau jasa tersebut dikonsumsi. 2.5. Pajak Objektif PPN hanya dikenakan bila terdapat factor objektif, yaitu : keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenai pajak. PPN akan mendahulukan Objek, baru kemudian mencari subjeknya. 2.6. Tidak Menimbulkan Pajak Berganda PPN yang dibayar oleh konsumen akhir adalah total nilai tambah yang dikenakan oleh pabrikan dan distributor. 2.7. Sistem Faktur Setiap penyerahan Barang Kena Pajak danatau Jasa Kena Pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak harus dibuatkan faktur pajak.

B. Subjek dan Objek

1. Subjek Pajak Dalam buku “Perpajakan Indonesia” Waluyo,2006:57-68 secara garis besar yang menjadi Subjek dari Pajak Pertambahan Nilai adalah : 1.1. Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Universitas Sumatera Utara Kena Pajak danatau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan PPN BerdasarkanUndang- Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM. Kegiatan yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak meliputi: Melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang dapat dikenakan PPN,dalam hal ini adalah Pengusaha Kena Pajak dan Pengusaha Kecilyang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. - Mengekspor Barang Kena Pajak yang dapat dikenakan PPN. - Menyerahkan aktiva yang tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan. - Bentuk kerjasama operasi yang mencakup penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang dikenakan PPN. Yang termasuk dalam Pengusaha Kena Pajak tersebut diatas yakni meliputi: pabrikanprodusen, Pengusaha Real Estate,Importir, Indentor, Pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan atau importer, pemegang hak paten dan merk dagang,pemborongkontraktorsubkontraktor bangunan dan harta tetap lainnya, Pengusaha Jasa yang melakukan Barang Kena Pajak dan Pedagang Eceran. Pedagang eceran tersebut adalah Pengusaha yang dalam kegiatan usaha dan pekerjaannya melakukan usaha perdagangan dengan cara sebagai berikut: - Menyerahkan Barang Kena Pajak melalui suatu tempat penjualan eceran seperti toko,kios,atau dengan cara penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen akhir,atau dengan cara penjualan yang dilakukan langsung dari rumah ke rumah. Universitas Sumatera Utara - Menyediakan Barang Kena Pajak yang diserahkan langsung di tempat penjualan secara eceran. - Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran tertulis,pemesanan tertulis,kontrak dan lelang pada umumnya bersifat tunai,dan pembeli datang ke tempat penjualan tersebut secara langsung dan membawa sendiri Barang Kena Pajak yang dibelinya. 1.2.Bukan Pengusaha Kena Pajak Bukan pengusaha Kena Pajak merupakan pengusaha kecil yang nilai peredaran brutonya setahun lebih atau dengan Rp.240.000.000 atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran brutonya tidak lebih dari Rp. 120.000.000, akan tetapi apabila pengusaha kecil tersebut mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak,maka pengusaha kecil tersebut telah sepenuhnya menjadi Pengusaha Kena Pajak,dan wajib memungut,menghitung,menyetor,dan melaporkan PPN dan PPnBM yang terhutang. 2. Objek Pajak Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas: 2.1.Penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak. 2.2.Impor Barang Kena Pajak 2.3.Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daeraa Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak. Universitas Sumatera Utara 2.4.Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar pabean di dalam daerah pabean. 2.5.Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean Jasa yang berasal dari luar Daerah Pabean yang dimanfaatkan oleh siapa pun di dalam Daerah Pabean dikenai Pajak Pertambahan Nilai. 2.6.Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. 2.7. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak Pengusaha yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud Barang Kena Pajak Tidak Berwujud hanya pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. 2.8.Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 pasal 1 ayat 1,2 dan 3 tentang PPN dan PPnBM yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak adalah barang-barang berwujud yang menurut sifat dan hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak maupun barang tidak berwujud,yang termasuk barang tidak berwujud adalah hak merek dagang ,hak paten dan hak cipta yang dikenakan PPN. Sebagaimana didalam Pasal 4A ayat 2 Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM maka jenis-jenis kelompok barang yang tidak dikenakan PPN adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya. 2. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak. 3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,restoran,rumah makan,warung,dan sejenisnya,meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi ditempat maupun tidak,termasuk makanan atau minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering. 4. Uang,emas batangan,dan surat berharga. Sedangkan yang dimaksud dengan Jasa Kena Pajak sesuai dengan Pasal 1 ayat 5 dan 6 Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai,termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesanan yang dikenakan PPN. Sebagaimana yang terdapat di dalam pasal 4A ayat 3 Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM maka jenis-jenis kelompok jasa yang tidak dikenakan PPN didasarkan atas kelompok-kelompok jasa sebagai berikut: 1. Jasa pelayanan kesehatan medis 2. Jasa pelayanan sosial Universitas Sumatera Utara 3. Jasa pengiriman surat dengan perangko 4. Jasa keuangan 5. Jasa asuransi 6. Jasa keagamaan 7. Jasa pendidikan 8. Jasa kesenian dan hiburan 9. Jasa penyinaran dan yang tidak bersifat iklan meliputi jasa penyinaran radio atau televisi,baik yang dilakukan instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial 10. Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri 11. Jasa tenaga kerja 12. Jasa perhotelan 13. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum,meliputi jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah seperti pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB,pemberian Izin Usaha Perdagangan,pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP 14. Jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir atau pengusaha pada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran 15. Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam atau koin yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta Universitas Sumatera Utara 16. Jasa pengiriman uang dengan wesel pos 17. Jasa boga atau katering

C. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak