1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parameter oseanografi merupakan beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui penyebaran jenis ikan. Ikan akan menyukai perairan yang memiliki beberapa
parameter oseanografi antara lain suhu permukaan laut dan klorofil-a, yang sesuai dengan habitat ikan. Selain itu, curah hujan memiliki pengaruh terhadap suatu hasil tangkapan,
karena terkait dengan kondisi cuaca ketika nelayan akan melakukan penangkapan. Permasalahan Climate change atau Climate variability yang sekarang terjadi merupakan
permasalahan lingkungan yang berdampak pada keadaan alam sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan suhu. Akhirnya, perubahan suhu ini mengakibatkan perubahan
pada parameter oseanografi dan curah hujan, karena parameter oseanografi dan curah hujan berhubungan langsung dengan suhu.
Menurut FAO 2011, Indonesia adalah negara yang memiliki produksi perikanan 10 besar dunia setelah China, Jepang, India, negara-negara Eropa, Amerika dan Philipina.
Produksi perikanan Indonesia mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar 10,84. Jumlah tersebut berasal dari kegiatan penangkapan dan budidaya perikanan. Produksi
perikanan budidaya laut dan tawar memberikan kontribusi sebesar 56,33 atau 6,9 juta ton dari total produksi perikanan nasional, sedangkan untuk perikanan tangkap
menghasilkan sebesar 5,4 juta ton atau 43,67 KKP 2012. Menurut KKP 2011, Indonesia mengekspor produk perikanan berbagai jenis ke benua Amerika dan Uni
Eropa. Jenis produk yang diekspor terdiri dari tuna, udang dan kepiting. Perikanan tuna merupakan salah satu komoditas yang berkembang di Indonesia
ataupun di dunia. Nilai ekspor tuna pada tahun 2008 menempati urutan kedua setelah udang. Total produksi tuna untuk ekspor secara nasional sampai Oktober 2008 mencapai
130.056 ton dengan nilai sebesar 347,189 juta dollar AS Indrajana 2009. Perairan Palabuhanratu yang terletak di selatan Jawa Barat merupakan salah satu
daerah perikanan yang potensial di Indonesia. Salah satunya adalah perikanan tuna. Berdasarkan statistik perikanan PPN Palabuhanratu, terdapat tiga jenis tuna yang di
daratkan di Palabuhanratu, yaitu Yellowfin Tuna, Bigeye Tuna dan Albacore. Yellowfin Tuna merupakan salah satu jenis tuna yang sering didaratkan setiap harinya di PPN
Palabuhanratu. Hal tersebut karena operasi penangkapan ikan Yellowfin menggunakan
2 tonda. Alat tangkap tonda memiliki waktu operasi lebih cepat dibandingkan alat tangkap
long line yang waktu operasinya hingga berbulan-bulan dan mayoritas hasil tangkapannya adalah Bigeye Tuna.
1.2 Perumusan Masalah