35
2011 2010
2009 2008
2007 2006
2005 2004
2003 2002
2001 2000
1999 1998
1997
50 40
30 20
10
-10
Tahun T
in g
g i
p a
ra s
l a
u t
m m
Gambar 15 Perubahan tinggi paras laut
5.4 Curah hujan
Data curah hujan yang dianalisis merupakan data rata-rata curah hujan yang dikhususkan hanya untuk wilayah Kabupaten Sukabumi karena Palabuhanratu termasuk
dalam wilayah Kabupaten Sukabumi. Data yang dianalisis adalah data 15 tahun terakhir tahun 1997-2011. Berdasarkan Gambar 16, rata-rata curah hujan di wilayah Kabupaten
Sukabumi mengalami kondisi maksimum pada tahun 2010 sebesar 4.879 mm. Kondisi minimum terjadi pada tahun 1997 sebesar 1.658 mm. Tahun 2001 rata-rata curah hujan
sebesar 2.985 mm mengalami penurunan hingga tahun 2004 menjadi 1.885 mm. Kemudian peningkatan mulai terjadi pada tahun 2005 menjadi 3.659 mm, tetapi tahun
2006 rata-rata curah hujan mengalami penurunan dan terjadi pula pada tahun 2009 menjadi 2.295 mm.
36
Sumber: Data 1997-2010 dari BPS Kabupaten Sukabumi, data 2011 dari DISPARBUDPORA Kab Sukabumi prakiraan rata-rata tahunan curah hujan.
Gambar 16 Curah hujan Kabupaten Sukabumi tahun 1997-2011 Gambar 16 menunjukkan bahwa rata-rata curah hujan tahun 1997-2011
cenderung mengalami peningkatan, walaupun terdapat fluktuasi tahun-tahun tertentu.
5.5 Hubungan Variabilitas Parameter Oseanografi dan Curah Hujan dengan Hasil Tangkapan
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan terhadap parameter oseanografi dan curah hujan dengan hasil tangkapan, semua variabel normal kecuali SPL karena memiliki
data yang relatif sama dalam beberapa tahun. Data parameter oseanografi dan curah hujan, setelah dilakukan uji kolinearitas tidak memiliki linier atau korelasi yang tinggi
karena memiliki nilai VIF varians inflation factor lebih kecil dari 10. Variabilitas parameter oseanografi dan curah hujan dengan hasil tangkapan diketahui dengan mencari
koefisien keragaman koefisien varians. Hasil uji normalitas, uji kolinearitas dan koefisien keragaman masing-masing variabel tersaji dalam Tabel 7.
Tabel 7 Nilai normalitas, VIF dan koefisien keragaman antara parameter oseanografi dan curah hujan dengan hasil tangkapan
Nilai normalitas VIF
Koefisien keragaman SPL
0,010 3,249
6,10 Klorofil-a
0,150 4,440
15,40 TPL
0,150 3,753
59,19 Curah hujan
0,150 1,084
29,31 Berdasarkan Tabel 7 terlihat variabel yang memiliki koefisien keragaman terkecil
adalah SPL suhu permukaan laut dengan nilai 6,10, sedangkan variabel yang
1658 3596
3002 2718
2985 2435
2206 1885
3659 3247
2531 2852
2295 4879
2085 1000
2000 3000
4000 5000
6000
1997 1999
2001 2003
2005 2007
2009 2011
C u
rah h
u jan
m m
Tahun
37 memiliki koefisien keragaman terbesar adalah TPL tinggi paras laut dengan nilai
59,19. Variabel klorofil-a dan curah hujan memiliki koefisien keragaman sebesar 15,40 dan 29,31. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki tingkat
variabilitas tinggi adalah TPL, kemudian diikuti oleh curah hujan, klorofil-a dan dan SPL yang memiliki variabilitas terendah.
5.6 Hubungan Parameter Oseanografi dan Curah Hujan dengan Hasil Tangkapan YellowfinTuna