Suhu permukaan laut Parameter Oseanografi .1 Klorofil-a

31 Tahun 2011 Gambar 12 Konsentrasi klorofil-a tahun 1997-2011 Berdasarkan Gambar 12 terlihat bahwa konsentrasi klorofil-a berada pada jumlah yang banyak disekitar pulau Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Utara Sumatera dan Utara Jawa. Sedangkan pada perairan selatan pulau Jawa konsentrasi klorofil-a pada tahun 1997-2011 cenderung berubah-ubah. Konsentrasi klorofil-a tahun 1997 berada pada kondisi tinggi, dan mengalami penurunan mulai tahun 1998-2006 dan kembali meningkat pada tahun 2007. Tingginya konsentrasi klorofil-a pada tahun 1997 disebabkan adanya nutrient yang berasal dari daratan bukan disebabkan adanya upwelling. Upwelling di Selatan Jawa terjadi pada bulan Juli-Agustus, puncaknya terjadi pada bulan September dan mulai menghilang pada bulan Oktober. Upwelling yang terjadi di Selatan Jawa dipengaruhi oleh sistem angin muson dan perubahan iklim global yaitu El Nino dan La Nina Dipo, Nurjaya dan Syamsudin 2011.

5.3.2 Suhu permukaan laut

Berdasarkan data suhu permukaan laut yang disajikan pada Gambar 13 selama 15 tahun terakhir 1997-2011, menunjukkan bahwa suhu permukaan laut tahun 2000-2009 cenderung berada dalam keadaan konstan. Tahun 1997 suhu permukaan laut mengalami kondisi maksimum sebesar 29 o C dan kondisi minimum sebesar 27 o C, dengan nilai median 28 o C. Tahun 2011 kondisi maksimum dan minimum suhu permukaan laut mengalami peningkatan yaitu menjadi 30 o C dan 28 o C, dengan nilai median 29 o C. Kondisi maksimum tertinggi suhu permukaan laut terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 31 o C dengan kondisi minimumnya sebesar 29 o C, sedangkan kondisi minimum terendah terjadi pada tahun 1997 yaitu sebesar 27 o C dengan kondisi maksimum sebesar 29 o C. 32 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 31 30 29 28 27 Tahun S u h u p e rm u k a a n l a u t C e lc iu s Gambar 13 Suhu permukaan laut Gambar 13 menunjukkan, suhu permukaan laut selama 15 tahun terakhir tidak mengalami perubahan yang drastis walaupun terjadi penurunan dan kenaikkan. Hal ini akan berbeda dengan suhu yang terjadi di daratan, yang dimana perubahan suhu akan lebih terasa secara langsung dan terlihat secara jelas perubahannya. Menurut Hutabarat 2001 perbedaan suhu di laut dan di daratan terjadi karena adanya perbedaan kapasitas daratan dan lautan untuk menyimpan panas. Sehingga mengakibatkan daratan akan lebih cepat bereaksi menjadi panas ketika menerima radiasi matahari dibandingkan lautan. Perubahan suhu permukaan laut dapat juga dilihat pada Gambar 14. Tahun 1997 Tahun 1998 Tahun 1999 Tahun 2000 33 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Gambar 14 Suhu permukaan laut tahun 1997-2011 34 Gambar 14 menunjukkan perubahan permukaan laut dapat terlihat dari perubahan warna yang terjadi pada setiap tahunnya. Tahun 1997-1999 warna yang tampak tidak seperti tahun-tahun yang lain, ini disebabkan karena data pada tahun tersebut berbeda situs pengambilannya walaupun asalnya sama dari NASA. Sehingga pada saat diolah dalam program seadas tidak hanya menampakkan warna putih pada perairan dan menghasilkan warna yang berbeda dengan tahun lain. Sehingga perubahan suhu permukaan laut yang dapat terlihat pada gambar hanya bisa dilihat perubahannya mulai tahun 2000. Berdasarkan Gambar 14 pada perairan Indonesia tampak warna orange yang mendekati merah dan kuning. Warna kuning menandakan bahwa suhu berada di kisaran 28 o C-29 o C, sedangkan untuk warna orange yang mendekati merah menandakan bahwa suhu berada di kisaran 30 o C-31 o C. Pada gambar mulai tahun 2000-2011 terlihat bahwa memang terjadi perubahan suhu permukaan laut dibeberapa perairan Indonesia tetapi suhu cenderung berada pada kisaran 30 o C-31 o C. Sehingga berdasarkan gambar dapat lebih menguatkan kembali bahwa suhu permukaan laut walaupun mengalami perubahan tetapi perubahan yang terjadi tidak drastis melainkan perlahan-lahan.

5.3.3 Tinggi paras laut