Rasio Profitabilitas Analisis Rasio Keuangan PT.Petrosea Tbk

satu tahun 360113,8. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 80,6 hari, artinya waktu pengumpulan piutang perusahaan dapat dikatakan lebih lama dibandingkan dengan waktu pengumpulan piutang pada industry yang sama. Tabel 12. Rasio Rata-rata Pengumpulan Piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Piutang Rata‐rata 42.800.000 48.481.000 66.012.000 52.293.000 35.898.000 Penjualan Kredit 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000 Average collection periode 146 139 105 110 69 Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 diolah

4.3.4. Rasio Profitabilitas

Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam penggunaan atau pengelolaan modal yang dimilikinya. Profitabilitas perusahaan yang baik akan dapat meningkatkan posisi perusahaan serta memperkecil kemungkinan kebangkrutan. Analisis profitabilitas yang dilakukan pada PT.Petrosea Tbk adalah analisis marjin laba kotor gross profit margin, rasio marjin laba bersih nett profit margin, rasio return on total assets ROA, dan rasio return net worth ROE. Perkembangan rasio profitabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Perkembangan rasio profitabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006- 2010. 2010 2009 2008 2007 2006 40 30 20 10 Tahun P e rs e n ta s e Gr oss Pr ofit Mar gin Nett Pr ofit Marg in ROA ROE Var iab le Ras io Profitabilitas a Rasio Marjin Laba Kotor Gross Profit Margin Rasio marjin laba kotor memberikan gambaran mengenai laba kotor yang dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan yang dilakukan. Perkembangan rasio marjin laba kotor dapat PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 11. Tabel 13. Rasio Marjin Laba Kotor PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Penjualan Netto 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000 Harga Pokok Penjualan 88.241.000 102.161.000 179.126.000 116.638.000 131.683.000 Gross Profit Margin 17 19 13 32 30 Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 diolah Dilihat dari Gambar 11 bahwa rasio ini mengalami trend naik secara keseluruhan selama pengamatan. Kenaikkan rasio ini mencapai puncaknya di tahun 2009 sebesar 32 persen dimana hal tersebut karena adanya penurunan pada harga pokok penjualan yang cukup tajam. Nilai rata-rata dari rasio ini adalah 22,24 persen yang artinya bahwa setiap USD 1,00,- penjualan yang dilakukan, perusahaan akan memperoleh keuntungan usaha laba kotor sebesar USD 0,2224,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 31,3 persen, artinya laba kotor yang diterima atas penjualan yang dilakukan perusahaan masih dibawah dari laba kotor yang diterima pada industri yang sama. b Rasio Marjin Laba Bersih Nett Profit Margin Rasio marjin laba bersih menggambarkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban lain-lain, dan pajak sehubungan dengan penjualan. Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran. Semakin tinggi rasio ini, maka semakim baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengidentifikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi lebih efisien. Perkembangan rasio marjin laba bersih PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 11. Tabel 14. Rasio Marjin Laba Bersih PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Laba setelah pajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000 Penjualan Netto 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000 Nett Profit Margin 6 6 1 1 23 Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 diolah Beradasarkan Tabel 14 diatas, nilai rasio marjin laba bersih mengalami trend naik. Kenaikkan yang tajam terjadi pada tahun 2010 yaitu menjadi sebesar 23 persen dan juga merupakan nilai rasio tertinggi selama tahun pengamatan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut, laba bersih yang disumbangkan oleh perusahaan asosiasi ke PT.Petrosea Tbk yang sangat besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Nilai rata-rata rasio ini sebesar 7,4 persen yang artinya bahwa setiap USD 1,00,- penjualan yang dilakukan, perusahaan akan memperoleh keuntungan usaha laba bersih sebesar USD 0,074,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 13,1 persen, artinya perusahaan belum berproduksi secara efisien dibandingkan dengan industry yang sama. c Rasio Return On Assets ROA Rasio return on assets digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada Gambar 11 dapat dilihat perkembangan rasio return on assets PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010. Tabel 15. Rasio Return On Assets PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Laba setelah pajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000 Total Aktiva 119.993.000 148.638.000 178.268.000 194.509.000 222.512.000 ROA 5 5 1 1 19 Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 diolah Berdasarkan Tabel 15 diatas, nilai rasio return on assets mengalami trend naik secara keseluruhan selama pengamatan. Puncak kenaikkan dialami pada tahun 2010 yaitu menjadi sebesar 19 persen, ini dikarenakan kenaikkan total aktiva yang diikuti dengan kenaikkan laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Nilai rata-rata rasio return on assets PT.Petrosea Tbk adalah 6,2 persen yang artinya setiap USD 1,00,- yang di investasikan adalam aktiva dapat menghasilkan keuntungan sebesar USD 0,062,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 10,5 persen, artinya perusahaan belum secara efektif memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan keuntungan dibandingakn dengan industry yang sama. d Rasio Return On Nett Worth ROE Rasio return on nett worth menunjukkan produktivitas dana-dana milik perusahaan. Rasio ini membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi tingkat rasio ini, maka semakin baik karena posisi modal pemilik semakin kuat. Pada Gambar 10 kita dapat melihat perkembangan rasio return on nett worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010. Tabel 16. Rasio Return On Nett Worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Laba setelah pajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000 Modal 78.874.000 76.411.000 70.657.000 80.011.000 120.675.000 ROE 8 9 3 2 35 Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 diolah Berdasarkan Tabel 16 diatas, rasio return on nett worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 mengalami trend naik secara keseluruhan selama pengamatan. Nilai rasio ini mengalami kenaikkan yang tajam pada tahun 2010 yaitu menjadi sebesar 35 persen. Ini dikarenakan perhitungan laba bersih dimana terdapat laba bersih perushaan asosiai yang disumbangkan ke PT.Petrosea Tbk naik besar dari tahun sebelumnya dan nilai laba bersihnya jauh lebih besar dibandingkan dengan total modal yang dimiliki PT.Petrosea Tbk pada tahun tersebut. Nilai rata-rata pada rasio ini adalah sebesar 11,4 persen yang artinya setiap USD 1,00,- modal yang di investasikan akan menghasilkan laba sebesar USD 0,114,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 26, artinya perusahaan belum optimal terhadap modal yang di investasikan dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan industri yang sama.

4.4. Analisis Dupont PT.Petrosea Tbk