manajemen ingin merubah prosedur, kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah dipakai, harus dijelaskan dalam laporan keuangan sehingga mereka yang
membaca laporan itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang sesungguhnya digunakan dalam laporan keuangan yang bersangkutan.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menujukkan jumlah
aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering diikut-sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu
untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut Munawir,2007. Namun dalam penelitian ini laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan
laba rugi.
2.2.1. Laporan Neraca.
Menurut Munawir 2007, Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Jadi
tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Sedangkan menurut
Brigham dan Houston 2010, neraca adalah suatu laporan mengenai posisi
keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Jadi neraca merupakan laporan keuangan harta atau kekayaan perusahaan atau keadaan posisi keuangan pada tanggal tertentu. Neraca akan memberikan
informasi mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam
dari kreditor untuk suatu jangka tertentu. Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian yaitu aktiva, hutang, dan modal Munawair, 2007.
Menurut Munawir 2007 aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja maupun kekayaan perusahaan yang tidak berwujud. Pada
dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva
lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu
tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau
jangka panjang mempuyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan.
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan dalam hutang lancar hutang jangka pendek dan hutang tidak lancar hutang
jangka panjang. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan
yang jangka waktu pembayarannya jatuh tempo lebih dari satu tahun Munawir,2007.
Komponen yang terakhir adalah modal, menurut Munawir 2007 modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya.
2.2.2. Laporan Rugi Laba.