Jenis dan Pengambilan Data Tahapan Penelitian

tersebut. Salah satu yang dapat dikaji adalah konservasi kedawung Parkia timoriana. Kedawung merupakan tumbuhan asli Meru Betiri. Secara penampilan, tumbuhan ini merupakan sosok tinggi besar. Akarnya kuat menghujam tanah. Inilah yang menyebabkan tanah di sekitarnya tidak mudah longsor. Penampilan tersebut memberikan perlindungan bagi tumbuhan lain yang hidup di bawah dan sekitarnya. Bagian tumbuhan yang mati memberikan nutrisi berguna bagi tumbuhan lain. Selain itu, kedawung juga memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Manfaat ini yang menyebabkan kedawung menjadi bahan baku industri jamu. Nilai jual yang menyebabkan masyarakat memanfaatkan kedawung sebagai sumber penghasilannya, walaupun mereka tidak secara langsung menjualnya di industri jamu. Apabila masyarakat dapat membudidayakan kedawung di lahan rehabilitasi, bukanlah hal yang tidak mungkin bagi mereka untuk dapat menikmati nilai ekonomi kedawung di samping manfaat ekologi. Lahan rehabilitasi berarti bagi masyarakat sebagai tempat untuk mencari pendapatan. Selain itu, tanaman pokok di lahan rehabilitasi disamping dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dari segi ekonomi, diharapkan nantinya dapat menjadi kebun hutan baru yang berisi plasma nutfah dari Meru Betiri.

C. Jenis dan Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, antara lain: a. Jenis dan jumlah tanaman pokok di lahan rehabilitasi. b. Kerapatan tanaman pokok di lahan rehabilitasi. c. Dugaan waktu panen setiap jenis tanaman pokok di lahan rehabilitasi. d. Manfaat tanaman pokok bagi masyarakat. e. Potensi keanekaragaman jenis tumbuhan asli TNMB yang memiliki nilai untuk dibudidayakan di lahan rehabilitasi. f. Kondisi umum lokasi penelitian sejarah kawasan, letak, geologi dan tanah, iklim, hidrologi, kondisi bio-ekologi, kondisi sosial ekonomi, kondisi daerah rehabilitasi. g. Monografi desa. Data tersebut diperoleh melalui: 1. Studi Literatur Data yang diperlukan berasal dari skripsi, jurnal, laporan, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. 2. Observasi Lapang Observasi langsung ke lahan rehabilitasi, mengamati dan mengidentifikasi jenis tanaman pokok di lahan rehabilitasi.

D. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut disajikan pada Gambar 2 dan berikut ini merupakan penjelasan dari Gambar 2. 1. Kondisi keanekaragaman jenis tanaman pokok di lahan rehabilitasi Resort Wonoasri. Identifikasi jenis tanaman pokok di lahan rehabilitasi Desa Wonoasri. Data jenis tanaman pokok tiap kelompok tani pada 3 blok pengelolaan Resort Wonoasri, yaitu Blok Pletes, Blok Bonangan, dan Blok Curah Malang berasal dari Kantor Resort Wonoasri. Data tersebut digunakan untuk menentukan: a. Keragaman tanaman pokok b. Kerapatan tanaman pokok c. Asal bibit 2. Kondisi potensi tumbuhan berguna TNMB Kajian potensi tumbuhan berguna TNMB berasal dari berbagai sumber literatur Dewi 1999; Mujenah 1993; Setiawan 1999; Dewi 2007; Heyne 1987; Sastrahidajat dan Soemarno 1986; Sunarjono 1998; Tohir 1981; Tjitrosoepomo 2005; Sutarno, Hadyana, Sarkat Penyunting 1993. 3. Rekomendasi tindakan pada lahan rehabilitasi a. Rekomendasi tindakan pada tanaman pokok di lahan rehabilitasi b. Pemilihan jenis-jenis tumbuhan yang direkomendasikan untuk ditanam di lahan rehabilitasi Kriteria pemilihan jenis berdasarkan pemanfaatan masyarakat dan merupakan tumbuhan asli TNMB. Pemanfaatan yang dilakukan masyarakat, berupa jenis yang sudah digunakan masyarakat secara langsung maupun jenis yang dijual oleh masyarakat. 4. Kondisi harapan keanekaragaman jenis tanaman pokok di zona rehabilitasi Saran yang diajukan bagi penyempurnaan program rehabilitasi.

E. Pengolahan dan Analisis Data