ditanam tanpa memperhatikan asal bibit, di samping juga kurangnya pengawasan dari pihak taman nasional.
Selain tanaman pokok, di lahan rehabilitasi juga ditanami dengan tanaman tumpangsari. Perlu kombinasi yang tepat berdasarkan musim tanaman
berproduksi. Ini dilakukan agar jam kerja masyarakat tercurah pada tanaman yang ada di lahan rehabilitasi.
Sebagian kecil masyarakat yang menjadi responden pada penelitian Purwaningsih 2006 merasa kurang puas dan ragu-ragu dengan hasil yang
diperolah karena hasil yang diperoleh akan semakin berkurang apabila tanaman pokok semakin besar karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
holtikultura. Ditambah lagi dengan jarak tanam tanaman pokok yang cukup berdekatan mengakibatkan kekhawatiran itu bisa saja terjadi. Pengelola TNMB
mengorientasikan pada nilai ekologi sedangkan masyarakat menitikberatkan pada nilai ekonomi. Jarak tanam yang berdekatan misalnya pada kedawung yang
membutuhkan ruang luas dan terbuka dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pokok terganggu, dan ini bisa saja mempengaruhi hasil
dari tanaman pokok. Apabila hasil tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dikhawatirkan masyarakat akan masuk ke hutan untuk mengambil hasil hutan
sebagai pengganti hasil tanaman di lahan rehabilitasi.
B. Potensi Keanekaragaman Jenis Manfaat Tumbuhan Hutan di TNMB
Berikut ini dikemukakan potensi keanekaragaman manfaat tumbuhan yang ada di TNMB.
1. Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah tumbuahn yang bagian tumbuhannya akar, batang, kulit, daun, umbi, buah, biji dan getah mempunyai khasiat sebagai obat dan
digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern atau tradisional. Menurut Zuhud dan Haryanti 1994,
tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang
dikelompokkan menjadi tumbuhan obat tradisional, tumbuhan obat modern, dan tumbuhan obat potensial.
Tumbuhan obat
tradisional adalah spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan
baku obat tradisional. Tumbuhan obat modern adalah spesies tumbuhan yang secara ilmiah dibuktikan mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat
obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Tumbuhan obat potensial adalah spesies yang diduga mengandung senyawabahan bioaktif
yang berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan secara nyata atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit diketahui.
Jenis tumbuhan obat di TNMB dan sekitarnya yang dipungut dan digunakan masyarakat Mujenah 1993 antara lain jambu mete Anacardium
occidentale Linn., kedondong Spondias dulcis Linn., sirsak Annona muricata Linn., Pulai Alstonia scholaris Linn., aren Arenga pinnata Merr., pinang
Areca catechu Linn., durian Durio zibethinus Merr., joho lawe Terminalia belerica Roxb., kemiri Aleurites moluccana L. Wild., asam jawa Tamarindus
indica Linn., bendoh Entada scandens Benth., kedawung Parkia timoriana DC. Merr., pakem Pangium edule Reinw., nangka Artocarpus heterophyllus
Lamk., kemukus Piper cubeba L.F, cabe jawa Piper retrofractum Vahl., kapulaga Amomum cardamomum Wild., dan kepuh Sterculia foetida Linn..
2. Tumbuhan Hias
Tanaman hias Ramadhani 1994 dalam Dwanasuci 2006 yaitu tanaman apapun yang mempunyai nilai hias bunga dan tajuk, cabang, batang, buah,
maupun hias aroma. Tumbuhan TNMB yang berpotensi sebagai tumbuhan hias adalah melati Jasminum sambac Ait., kenanga Cananga odorata Lamk.
Hook. F. Thomson, pandan duri Pandanus sp. menurut Mujenah 1993; Sunanto 1993; Heyne 1987.
3. Tumbuhan Penghasil Minyak Atsiri