A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
21
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A. Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing. Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru. Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi. Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen, maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan dengan bentuk kesenian asal daerahnya. Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain. Akan tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya. Karena semua unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka.
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat, terutama pada seni
pertunjukan Betawi, musik karawitan Betawi, tari Betawi, makanan khas Betawi dan lain sebagainya.
1
Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa, Tionghoa, Arab, Portugis, Melayu, Jawa dan Sunda.
1
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, “Profil Seni Budaya Betawi”, Jakarta : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, 2009, h.4.
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya.
2
NO Jenis
Reportoar Kelompok
Reportoar Tokoh
Karawitan Keterangan
1
Gambang Kromong
Gamelan Lampiran:
Notasi Lagu-lagu
Gambang Kromong
2 Ajeng
Gamelan Boang
Lampiran: Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong 3
Topeng Gamelan
Edi dan Eda Lampiran: Notasi Lagu
Topeng 4
Tanjidor Melodis
Said Lampiran:
Lagu-lagu Tanjidor
5 Samrah
Melodis Wiwit
Lampiran: Notasi
Lagu-lagu Samrah 6
Keroncong Tugu
Melodis Andre
Lampiran: Notasi
contoh lagu Keroncong Tugu
7 Gambus
Melodis Djafar MZ
Lampiran: Lagu-lagu
Gambus 8
Rebana Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran:
Notasi Lagu-lagu
Rebana Biang
9 Ketimpring
Perkusi H Moh Sibli
Lampiran: Notasi
bentuk pukulan
ketimpring 10
Sampyong Perkusi
Lampiran: Sampyong Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi, tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta Betawi Udik
3
, yang paling banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi. Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda. Terutama pada jenis tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi. Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi, mengingat Betawi
2
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
3
Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa kelompok. Kelompok Betawi Kota, tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni. Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik, karena kesenian Betawi justru muncul dari kelompok ini. Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi.
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok. Maka sama
dengan musik karawitan Betawi, tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen.
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya. Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini. Faktor geografis serta adanya interaksi dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam.
4
Pengaruh ini dapat terlihat pada gerak, tata rias, busana, musik pengiring tari, lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya. Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng, cokek
dan silat. Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan. Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari.
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri, tetapi dewasa ini silat sudah mulai dikreasikan dengan unsur gerak tari, maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya.
5
4
Wawancara dengan
Bapak Abdulrachem
bagian GIBANG
Pengkajian dan
Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Senin 12 Mei 2014, pukul 13:30
5
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti, 11 Mei 2014, pukul 13:00 . Dalam mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu, bagian pertama
beliau katakan bagian manis, dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai, dengan ritme gerak santai. Bagian kedua saat ritme mulai cepat, gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi. Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari.