Tinjauan Pusataka Penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di perkampungan budaya Betawi Setu Babakan

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya sekalipun dengan tema serupa.

E. Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis, dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa lampau yang bersifat komperhensif 22 , mengetahui kronologi persitiwa, proses serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek. Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta suatu kelompok masyarakat, sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan 23 Peneliti berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian- bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan, oleh karena itu diperlukan teori yang relevan bagi penelitian tersebut. Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu teori Disseminasi, yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk- produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari. Menurut Triyono Bramantyo, tentang seni adalah: “seni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat etnis, sekaligus simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya kultur, untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual. Segala bentuk perubahan nilai, tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya, hanya mempengaruhi unsur 22 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992, h .4-5, 144-156 . 23 H.Th. Fischer, Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia, terj. Anas Makruf, Jakarta: PT Pembangunan, 1960,h. 66-72. penggeraknya saja berupa subyek, sebab subyeknya adalah manusia, sedangkan obyeknya adalah seni itu sendiri”. 24 Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa, arsitektur dan seni, yang meskipun telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda, Jawa dan Eropa, orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara asimiliasi budaya. Setelah Islam masuk, maka aspek-aspek dan sendi-sendi kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam, sebagai pembeda antaraEropa, Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri. 25 Menurut Kuntowijoyo, nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering, namun Islam dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat dimana Islam itu masuk. Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan etika dari subyeknya saja, yaitu para pelaku budayanya saja, semisal komunitas Betawi Tugu, Betawi Koja, Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu Babakan, namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari, sehingga nuansa budayanya akan terlihat kental akan unsur agama. Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data yang meliputi 4 tahapan yaitu 26 : 24 Triyono Bramantyo, Disseminasi Musik Barat di Timur, Studi Historis Penyebaran Musik Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16, terj. Emmanuel Cahyo Kristanto, Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2004. 25 Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid: Esai-esai Agama, Budaya, dan Politik Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 23. 26 Muhamad Arif, Pengantar Kajain Sejarah, Bandung: Yrama Widya, 2011, h 32. Heuristik, berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah. Adapun sumber yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu : sumber primer yang bersifat tertulis, berupa sumber yang diterbitkan seperti biografi, dokumen, naskah-naskah, sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber tertulis di arsip, dokumen negara, dokumen milik lembaga budaya Betawi, kemudian wawancara dan pengamatan langsung. Adapun sumber data sekunder berupa pandangan, buku-buku terkait, tesis, disertasi, majalah, surat kabar, jurnal serta sumber elektronik dari website milik instansi resmi derah maupun pemerintah. Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan metode penelusuran kepustakaan Library Research, yakni mengunjungi beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema penelitian ini, seperti Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI untuk memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi, Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI untuk mencari buku-buku, hasil penelitian, tesis, jurnal, disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi, Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema serupa, Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian, kajian, disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di Jakarta hubungannya dengan Islam, Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu untuk mencari buku-buku, jurnal maupun arsip dengan tema terkait, Perpustakaan pribadi milik Drs Saidun Derani, M.A, Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata dan Permuseuman DKI Jakarta, Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan,