4.2.6 Menentukan Kapasitas Dan Biaya Operasional Per Tahun
Perhitungan kapasitas mesin per bulan bertujuan untuk mengetahui berapa besar kapasitas mesin dalam membuat produk yang diproduksi per bulan, Data yang digunakan untuk
menghitung besarnya kapasitas alat perajang singkong per bulan yaitu, jam kerja operator per bulan 192 jambulan, kapasitas mesin per unit 25 kgjam, jam kerja operator per
hari 8 jamhari dan jam kerja operator per bulan 24 hari, seperti dijelaskan di bawah ini.
Kapasitas mesin per hari = Kapasitas mesin per jam x jam kerja operator = 25 kg x 8 jam per hari
= 200 kg per hari Kapasitas mesin per bulan = Kapasitas mesin per jam x jam kerja operator
= 25 kg x 200 jam per bulan = 5000 kg per bulan
Hasil perhitungan diatas, menjelaskan bahwa besar kapasitas produksi alat perajang singkong per hari 200 kilogram dan kapasitas per bulan 5000
kilogram.
4.2.7 Depresiasi Alat Perajang Singkong
Dalam menghitung biaya depresiasi metode yang digunakan metode depresiasi sinking. Biaya yang harus disediakan oleh perusahaan setiap periode untuk melakukan penggantian
alat, setelah alat perajang singkong sudah tidak berdaya guna lagi. Perhitungan biaya penyusutan alat setelah digunakan satu tahun ke depan, sebagai berikut:
Biaya alat perajang singkong Rp 700.000,- Nilai sisa Rp 400.000,- estimasi dapat dijual
Umur pakai kurang lebih 5 tahun Bunga pinjaman bank 15 per tahun pada tahun 2008.
Maka, biaya depresiasi setiap tahun alat perajang singkong adalah: D
1
= Rp 700.000 - Rp 400.000 AF, 15, 5 FP, 15 ,1-1 = Rp 300.000 0,1483
= Rp 44.490,- Nilai buku pada akhir tahun pertama, adalah:
BVt = P-A FA, i , t = Rp 700.000 – 44.490 1
= Rp 655.510,- Jadi depresiasi pertahun untuk alat perajang singkong yang digunakan di perusahaan adalah
sebesar Rp 44.490, dijelaskan pada tabel 4.14 dibawah ini.
Tabel 4.14 Depresiasi alat perajang singkong
Tahun Depresiasi
Nilai Sisa
Rp Rp
700 1
44.49 655510
2 51163,5
604346,3 3
58838,03 545508,5
4 67664,84
477843,6 5
77843,63 500
Sumber: Pengolahan data, 2009
Pada tabel 4.14 di atas terlihat nilai investasi awal sebesar Rp 900.000 dan untuk nilai sisa alat perajang singkong pada tahun kelima sebesar Rp 500.000 nilai sisa yang di estimasikan
dapat di jual.
4.2.8 Menentukan Analisis Titik Impas BEP