Beban Mati Beban Hidup

3.4.1 Beban Mati

Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedungbangunan yang bersifat tetap selama masa layan struktur, termasuk unsur-unsur tambahan, finishing, mesin-mesin, serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedungbangunan tersebut. Termasuk dalam beban ini adalah berat struktur, pipa-pipa, saluran listrik, AC, lampu-lampu, penutup lantai, plafon Setiawan: 2008. Besarnya beban mati selalu tetap sepanjang umur konstruksi. Pada analisa balok komposit ini, beban mati bersumber dari berat sendiri material balok, yaitu berat pelat beton dan berat profil baja. Secara khusus untuk metode konstruksi tanpa perancah, bekisting dihitung sebagai beban mati sebelum beton mengeras. Berat jenis beton normal dapat diambil sebesar: w c = 2400 kgm 3 Untuk berat masing-masing profil baja dapat dilihat pada tabel profil baja atau dapat dihitung dengan mengambil berat jenis baja sebesar: w s = 7850 kgm 3 Berat bekisting per satuan luas dapat diambil sebesar: w b = 50 kgm 2 Beberapa contoh berat dari beberapa komponen bangunan penting yang digunakan untuk menentukan besarnya beban mati suatu gedungbangunan diperlihatkan dalam Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung Bahan Bangunan dan Komponen Gedung Berat Bahan Bangunan Baja 7850 kgm 3 Beton 2200 kgm 3 Beton Bertulang 2400 kgm 3 Kayu kelas I 1000 kgm 3 Pasir kering udara sampai lembab 1600 kgm 3 Komponen Gedung Spesi dari semen, per cm tebal 21 kgm 2 Dinding bata merah ½ batu 250 kgm 2 Penutup atap genting 50 kgm 2 Penutup lantai ubin semen per cm tebal 24 kgm 2 Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, 1987

3.4.2 Beban Hidup

Beban hidup adalah beban gravitasi yang bekerja pada struktur dalam masa layannya, dan timbul akibat penggunaan suatu gedung. Beban hidup dapat berpindah-pindah dalam waktu yang tidak tetap. Oleh karena itu, besarnya beban hidup ini dapat berubah-ubah. Beban hidup dapat berupa beban orang, beban lalu lintas, peralatan yang dapat dipindah-pindah, dan lain-lain Setiawan: 2008. Pada analisa balok komposit ini, pembebanan diambil untuk bangunan gedung berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung Tahun 1987. Beban hidup untuk lantai gedung diambil untuk karakteristik perkantoran, pertokoan, rumah sakit, dan sejenisnya, yaitu: LL = 250 kgm 2 Beban hidup pada lantai gedung ditampilkan secara lengkap sebagai berikut. Tabel 3.4 Beban Hidup Pada Lantai Gedung Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, 1987

3.5 Prosedur Analisis