Menentukan Lebar Efektif Menetukan Nilai Rasio Modulus Menentukan Lebar Efektif Ekivalen Menetukan Letak Garis Netral Menentukan Momen Inersia Penampang Transformasi Menentukan Beban yang Bekerja

3.5 Prosedur Analisis

3.5.1 Menentukan Karakteristik Umum Balok Komposit

3.5.1.1 Menentukan Lebar Efektif

Besarnya lebar efektif dari suatu komponen struktur komposit dapat ditentukan sesuai dengan SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung pasal 12.4.1 sebagai berikut: 1. Untuk balok-balok interior: 4 L b E  o E b b  2. Untuk balok-balok eksterior: 8 L b E  + jarak pusat balok ke tepi pelat o E b b 2 1  + jarak pusat balok ke tepi pelat Lebar efektif yang dipakai dipilih yang terkecil.

3.5.1.2 Menetukan Nilai Rasio Modulus

Gambar 3.4 Diagram tegangan pada sistem balok komposit Hubungan antara tegangan dan regangan baja dan beton dapat dinyatakan sebagai berikut: s c    3.3 atau: s s c c E f E f  3.4 c c c s s nf f E E f   3.5 dengan: E c = modulus elastisitas beton n = c s E E = rasio modulus Untuk perencanaan praktis, dapat digunakan nilai rasio modulus pada tabel berikut ini. ε c A c n y y b A c ε s f c f st f sb y t Tabel 3.3 Nilai Rasio Modulus n untuk Perencanaan Praktis f’ c psi Rasio Moduler n = E s E c f’ c MPa 3000 9 21 3500 8,5 24 4000 8 28 4500 7,5 31 5000 7 35 6000 6,5 42 Sumber: Struktur Baja, Desain dan Perilaku, Edisi Kedua Jilid 2, 1995

3.5.1.3 Menentukan Lebar Efektif Ekivalen

Lebar efektif ekivalen dihitung dengan persamaan berikut ini: n b b eff eq eff  3.6 Selanjutnya lebar efektif ekivalen ini menghasilkan penampang pelat beton yang baru yang disebut penampang beton transformasi. eq eff si transforma c b t A .  3.7

3.5.1.4 Menetukan Letak Garis Netral

Letak garis netral dihitung dengan persamaan sumbu berat sebagai berikut: s trans c s s c trans c netral A A y A y A y    . . 3.8

3.5.1.5 Menentukan Momen Inersia Penampang Transformasi

Momen inersia penampang dihitung dengan menggunakan teorema sumbu sejajar, dengan persamaan umum sebagai berikut: 2 3 2 12 1 c netral trans c eq eff netral s s x tr y y A t b y y A I I       3.9

3.5.1.6 Menentukan Beban yang Bekerja

Beban yang bekerja untuk analisa semua metode konstruksi adalah beban mati, yang terdiri dari: berat beton, berat bekisting, dan berat profil baja; dan beban hidup. Beban-beban di atas dapat di hitung dengan persamaan sebagai berikut: Berat beton: pelat c c b t w q . .  ;dengan w c = 2400 kgm 3 3.10 Berat bekisting: pelat b bekisting b w q .  ;dengan w b = 50 kgm 2 3.11 Berat profil baja: s s s A w q .  ;dengan w s = 7850 kgm 3 3.12 Beban mati: bk c s D q q q q    3.13 Beban hidup: l LL q L .  ; dengan LL = 250 kgm 2 3.14

3.6 Menentukan Tegangan untuk Metode Pelaksanaan Tanpa Perancah

3.6.1 Tahap 1: Pelat Beton Belum Mengeras